Perkuat Diplomasi Budaya, Jurusan Karawitan ISI Yogyakarta Gelar Jogjakarfest 2025
WARTAJOGJA.ID – Jurusan Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta kembali menegaskan posisinya sebagai simpul jejaring seni global dengan menggelar International Jogjakarta Karawitan Festival (Jogjakarfest) 2025 pada Jumat, 5 Desember 2025.
Dalam sambutan pembukaannya, Rektor ISI Yogyakarta Dr. Irwandi, S.Sn., M.Sn.,menyampaikan apresiasi pada segenap civitas dan delegasi berbagai negara yang telah datang mengikuti event internasional tersebut.
"Secara khusus, saya sampaikan apresiasi pada Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta, khususnya Jurusan Karawitan, yang secara konsisten melaksanakan event ini sehingga dapat terus terlaksana hingga saat ini, pada gelaran yang ke-8. Saya melihat satu semangat yang luar biasa dari gelaran ini, tidak hanya untuk menjaga kelestarian budaya Indonesia, salah satunya karawitan, tapi juga bagaimana event ini menjadi ajang berjejaring yang strategis, baik bagi para pelaku maupun bagi berbagai stakeholder yang ada di dalamnya," kata Rektor.
Rektor berharap pelaksanaan event ini dapat terus langgeng dan semakin memberi dampak nyata, serta juga berkontribusi pada program Kampus Berdampak yang dilakukan oleh ISI Yogyakarta, di mana penguatan seni tradisi dan budaya menjadi salah satu hal yang dilakukan.
Mengangkat tema besar “Karawitan Resonance in the Arena of Connectivity and Global Dynamics”, festival ini dirancang sebagai forum internasional yang secara konsisten menyajikan dinamika, inovasi, dan potensi seni karawitan dalam konteks dunia.
Penanggungjawab Jogjakarfest 2025 yang juga Ketua Jurusan Karawitan ISI Yogyakarta, Dr. Sn. Asep Saepudin, S.Sn., M.A., menjelaskan bahwa Jogjakarfest 2025 ini merupakan etalase yang kuat bagi seni karawitan, sekaligus upaya diplomasi budaya.
"Karawitan itu dilihat sebagai sebuah upaya untuk menunjukkan diri identitas kita, sebagai sebuah etnis, entitas, dan juga sangat mungkin untuk diplomasi, sebagai bagian dari konektivitas global," ujar Dr. Asep.
Asep menambahkan bahwa manfaat besar acara ini bagi mahasiswa adalah untuk melihat kerawitan dari berbagai perspektif, dari sisi seni hingga konteksnya sebagai alat diplomasi dalam membangun jejaring di kemudian hari.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Panitia Pelaksana Jogjakarfest 2025, Marsudi, S.Kar. M.Hum. yang menyoroti makna dan harapan penyelenggaraan festival di tengah situasi dunia saat ini.
"Harapan kami sangat pasti bahwa melalui seni, kita bisa membangun kerja sama yang baik, meningkatkan jejaring kita antara kita dan negara lain, antara institusi kita dengan institusi lain, antara personal kita secara individu dengan personal yang lain," tutur Marsudi.
Ia juga menegaskan bahwa dengan tumbuhnya rasa saling memiliki dan membutuhkan dari proses belajar dan berkolaborasi bersama, maka perdamaian akan meningkat, menjadikan seni sebagai strategi dalam menumbuhkan nilai kemanusiaan.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Pelaksana Jogjakarfest 2025, I Ketut Ardana, menekankan bahwa festival ini diharapkan menjadi wadah perjumpaan antar pelaku seni karawitan yang terus memberikan kontribusi pemikiran, kreativitas, serta inovasi untuk pelestarian dan pengembangan seni karawitan, baik dalam konteks lokal maupun global.
Keikutsertaan kelompok dari berbagai negara menegaskan kedudukan festival sebagai ruang temu penting bagi akademisi, praktisi, dan pemerhati seni karawitan.
"Jogjakarfest 2025 diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi karawitan sebagai seni yang adaptif, relevan, dan berdaya saing di era globalisasi melalui interaksi budaya dan dialog musikal yang dibangun," kata Ketut.
Rangkaian Jogjakarfest 2025 meliputi International Webinar yang menghadirkan pembicara dari Irlandia (Dr. Peter Moran), Malaysia (Mohamad Musa Bin Bahadin), dan Indonesia (Dr. Asep Saepudin, S.Sn., M.A.), yang dilaksanakan pada pukul 08.00–11.00 WIB.
Selain itu, terdapat dua agenda pementasan utama, yakni Jogjakarfest Virtual Concert yang tayang daring melalui kanal YouTube ISI Yogyakarta mulai pukul 15.00 WIB hingga selesai, dan Jogjakarfest Live Concert yang diselenggarakan secara luring di Concert Hall ISI Yogyakarta pukul 19.00 WIB.
Kehadiran Jogjakarfest 2025 kali ini terasa istimewa dengan terwujudnya implementasi kerja sama internasional antara ISI Yogyakarta dan University College Dublin (UCD), Irlandia.
Kolaborasi ini berupa penciptaan karya bersama yang telah melewati proses latihan intensif selama kurang lebih dua minggu dan hasilnya akan dipentaskan dalam Live Concert.
Selain pentas kolaboratif, kerja sama juga diwujudkan melalui Workshop Musik Tradisional Irish yang dibawakan oleh Mark Redmond dan Dr. Peter Moran pada 4 Desember 2025 di Mini Concert Jurusan Etnomusikologi ISI Yogyakarta.
Langkah ini secara strategis menjadi penting dalam memperluas diplomasi budaya melalui pertukaran praktik musik tradisional antara Indonesia dan Irlandia.
Secara keseluruhan, Jogjakarfest 2025 berhasil menarik perhatian global dengan partisipasi 22 grup karawitan dari 9 negara yang terbagi dalam dua kategori pergelaran.
Sebanyak 16 grup tampil dalam Pergelaran Daring, melibatkan kelompok dari Portugal (Bateria, Malha de Bronze, Gamelan Nova Lisboa), Rusia (Gamelan Dadali Moskow), Australia (Gamelan Sedulur Monco, Gamelan Sekar Laras), Jepang (Gudang Panas, Margasari), Jerman (Gamelan Sekar Kenanga), serta berbagai kelompok dari Indonesia.
Sementara itu, 6 grup akan tampil langsung di Live Concert, yakni UCD Gamelan Orchestra (Irlandia), Nadasukma (Malaysia), Jurusan Karawitan ISI Surakarta, Jurusan Karawitan AKNSB Yogyakarta, SMKN 1 Kasihan, dan Jurusan Karawitan ISI Yogyakarta sendiri.
Post a Comment