Tegaskan Yogya Aman, Ribuan Pesilat Pawai Damai di Ajang Pencak Malioboro Festival 2025
WARTAJOGJA.ID : Ribuan pesilat dari berbagai aliran dan perguruan seni beladiri pencak silat di Indonesia, Minggu (14/9/2025), turun ke jalan Malioboro Yogyakarta. Kawasan wisata itu pun dipenuhi barisan pesilat dengan bendera dan seragamnya masing-masing. Suasana terasa aman, nyaman dan bersahabat.
Sejumlah turis mancanegara seolah tak ingin melewatkan kesempatan itu langsung mengabadikan momentum tersebut dengan kamera ponselnya. Para pesilat pun bersemangat ikut berpartisipasi mengisi rangkaian acara Pencak Malioboro Festival 8 tahun 2025 yang berlangsung 12-14 September 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Paseduluran Angkringan Silat (PAS) serta didukung Dinas Kebudayaan DIY.
Start dari halaman DPRD DIY, pada barisan depan sebagai pepucuk lampah tiga orang pendekar berpakaian putih bersenjata panah tradisional menaiki tiga kuda putih. Disusul kemudian melintasnya bregada prajurit serta barisan pembawa panji-panji dari 50 perguruan silat. Mereka berjalan di belakang kereta kuda.
Begitu banyaknya jumlah peserta pawai, saat peserta nomor urut pertama sampai di finish Kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta dan mengadakan performance, barisan peserta paling belakang masih berada di halaman Gedung DPRD DIY.
Paniradya Pati Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho, didampingi Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi kepada wartawan sebelum mengibarkan bendera start menyatakan Pencak Malioboro Festival diharapkan menjadi kegiatan rutin di Provinsi DIY.
Ini karena konsep dan gelaran event budaya tersebut berbeda. Selain itu, juga memiliki ciri khas. “Di sini betul-betul paseduluran di antara mereka terus terjaga, tidak ada kericuhan dan keributan. Ini menjadi gambaran bahwa pencak silat yang ada di Indonesia bukan kekerasan yang ditonjolkan tetapi kebersamaan dan menyehatkan,” kata Aris.
Yang berbeda dengan tahun sebelumnya, lanjut dia, kebetulan baru tahun ini mulai digelar pawai sejak ditiadakan saat pandemi 2019. “Semoga bisa menjadi gambaran, ternyata teman-teman yang bergerak di pencak silat ini luar biasa menjaga kebersamaan mereka,” ungkapnya.
Aris menyatakan benar pawai Pencak Malioboro Festival 8 tahun ini menjadi penegasan Yogyakarta itu indah, aman, damai dan bersahabat. “Pencak Malioboro Festival bukan sekadar pesta dan seremonial tetapi betul-betul memberi gambaran pada kita semua, wisatawan yang datang ke Yogyakarta aman, damai dan Yogyakarta bersahabat bagi siapa pun yang ada di Indonesia bahkan dari luar negeri,” jelasnya.
Aris mengakui, memang beberapa peserta dari luar negeri sempat ragu-ragu dan khawatir sehingga batal datang ke Yogyakarta karena adanya berita di medsos beberapa waktu lalu. “Alhamdulillah sampai hari ketiga semua lancar,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Aris memohonkan pamit sekaligus menyampaikan salam dari Wakil Gubernur DIY Paku Alam X yang untuk pertama kalinya tidak bisa hadir bersama para pesilat.
Meski matahari bersinar terasa panas, sepanjang perjalanan pawai para pesilat tetap bersemangat memekikkan yel-yel. Mereka terlihat kompak. Tidak sedikit yang menyapa wisatawan serta penonton yang memenuhi kawasan Malioboro, siang itu.
Pencak Malioboro Festival 8 2025 diisi beragam agenda. Yaitu, 6 Jam Pencak Silat di Kota Yogyakarta, Lomba Koreografi Pencak, Lomba Mewarnai Pencak Silat untuk Anak-anak, Workshop Pencak Silat dan puncak kegiatan adalah Kirab Pencak Malioboro.
Post a Comment