Ketua DPRD DIY Nuryadi Bersama Mapala Tanam Nagrove di Kawasan Hutan Mangrive Baros
WARTAJOGJA.ID : Ketua DPRD DIY Nuryadi bersama puluhan mahasiswa Pecinta Alam melakukan tanam manggrove. Gerakan menanam mangrove menuju Hari Lingkungan Hidup Sedunia digelar di Kawasan Baros Tirtohargo Kretek Bantul, Minggu (25/5). Program tersebut sebagai upaya membuat benteng untuk mengatasi abrasi dikawasan pantai selatan Bantul.
Ketua DPRD DI Yogyakarta, Nuryadi mengaku bangga dengan gerakan dari mahasiswa pecinta alam yang aktif melakukan hal positif menjaga lingkungan untuk kebutuhan di masa datang. Nuryadi merasa mendapatkan surprise diajak para mahasiswa pecinta alam berpartisipasi melakukan gerakan menanam mangrove dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni mendatang.
Nuryadi menegaskan pengembangan kawasan hutan mangrove seharusnya mutlak tanggungjawab pemerintah. Nuryadi berharap bagaimana nanti mahasiswa dan masyarakat bersama-sama dari pemerintah DIY yang sudah sedikit memberikan bantuan rutin lewat Dana Keistimewaan bisa lebih serius mengembangkan kawasan konservasi hutan mangrive Baros.
"Dari pemerintah Kabupaten Bantul juga begitu, atau paling tidak ada koordinasi dari kabupaten dan provinsi untuk bagaimana mengembangkan kawasan konservasi hutan mangrove yang manfaatnya akan dirasakan di masa datang. Karena mohon maaf kalau tadi mendengar cerita dari teman-teman, ini belum ditangani secara sungguh - sungguh oleh pemerintah. Pengertiannya belum banyak pemangku-pemangku wilayah yang datang ke sini. Sehingga pasti tidak paham apa yang harus dilakukan," tegas Nuryadi usai menanam mangrove.
Nuryadi berjanji setelah melihat kondisi kawasan konservasi hutan mangrove ini maka pihaknya akan membawa masalah ini di lembaga legislatif dan koordinasi dengan eksekutif atau pemerintah.
" Maka setelah saya pulang nanti, saya akan sampaikan kepada forum saya, untuk saya sampaikan kepada komisi yang membidangi. Sehingga membuat wilayah sini menjadi lebih baik. Kita berlahan -lahan sedikit demi sedikit tetapi paling tidak ada kemauan dulu," ujar Nuryadi.
Nuryadi mengapresiasi para mahasiswa dan generasi muda membuat gerakan peduli lingkungan seperti yang dilakukan di hutan mangrove Bantul.
" Saya mengapresiasi dan salut teman teman pemuda ini berpikir bagaimana memberikan kontribusi baik pikiran, tenaga untuk bagaimana kedepannya lebih baik. Harapan kita suatu ketika anak-anaknya semacam ini nanti berpikirnya, perbuatannya kedepan juga akan mendapat tempat yang baik. Dari pada waktu kuliah dihamburkan percuma, Kelompok ini mencoba untuk memberikan kontribusi kepada wilayah di sini," ujarnya.
Perwakilan dari Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B) Tirtohargo Kretek Bantul, Setiyo mengatakan, jika dalam pengembangan kawasan mangrove banyak mengahdapi tantangan. Diantaranya soal banjir yang berdampak pada menumpuknya sampah dan juga abrasi.
"Kami mohon maaf apabila banyak hal yang kurang berkenan dari rekan-rekan semuanya, atau dari instansi, akademisi dalam pelayanan kami masih jauh dari kata memadai. Selain itu terkait tata ruang, belum ada fasilitas representatif yang bisa untuk kumpul banyak orang. Padahal tempat ini banyak dikunjungi mulai dari SD SMP, SMA, perguruan tinggi bahkan dari Kementerian. Tetapi kita belum bisa menyediakan fasilitas itu meski dalam standar minimalis," ujar Setiyo.
Salah satu anggota Mapala Anjas Paripurna menyampaikan ucapan terima kasih kepada ketua DPRD DIY Nuryadi yang telah bersedia datang ke lokasi kawasan konservasi hutan Mangrove dan mendengarkan aspirasi mahasiswa pecinta alam dan masyarakat.
" Jarang ada pemimpin yang memberikan perhatian terhadap lingkungan. Saya senang Ketua DPRD DIY Nuryadi bersedia datang dan menampung aspirasi kami para mahasiswa untuk bersama menjaga lingkungan," pungkas Anjas Paripurna.
Dalam acara tersebut ketua DPRD DIY Nuryadi dinobatkan sebagai orang tua dari Education Comunity ( EDC ) dan Nuryadi dengan senang hati menerima.
Post a Comment