News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

PKBI DIY Gelar Jogja Incusion Art Festival 2022

PKBI DIY Gelar Jogja Incusion Art Festival 2022


WARTAJOGJA.ID: Mewujudkan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota yang inklusif dan tidak diskriminatif terhadap kaum rentan terus digaungkan.

Melalui Jogja Inclusion Art Festival (JIAF) 2022 yang diselenggarakan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY serta berbagai organisasi dan komunitas di Yogyakarta, rangkaian kegiatan yang digelar mulai Jumat (9/12/2022) hingga Sabtu (10/12/2022) dapat menyelaraskan inklusivitas yang adil dan merata.

Pengurus Daerah PKBI DIY, Anis Farikhatin mengatakan, gelaran yang mengkolaborasikan berbagai lapisan masyarakat sebagai bentuk visi PKBI dalam  menciptakan masyarakat yang inklusif dan berjuang mengadvokasi kaum yang termarjinalkan.

Ia menjelaskan, kaum yang termarjinalkan merupakan kaum rentan yang di dalamnya seperti pekerja seks komersial, waria, anak-anak, perempuan, difabel, maupun lansia.

Dimana kaum tersebut diungkapkan Anis, masih belum sepenuhnya memperoleh hak-haknya karena kondisi yang rentan tersebut.
"Melalui kegiatan ini menjadi salah satu acara yang khusus untuk festival inklusi, kita hendak mengkampanyekan berfikir dan memiliki pola pikir yang terbuka, menyadari sehingga mempunyai kepekaan terhadap lian itu, sehingga mampu menghilangkan stigma, kekerasan, diskriminasi. Sehingga hidup dalam kesetaraan mereka memperoleh hak-haknya, hidup setara dengan yang lain," jelasnya.

Dilain sisi, pjs Direktur PKBI DIY, Budhi Hermanto menyampaikan, upaya pembangunan yang terus dilakukan di DIY saat ini harus tetap mengedepankan ramah difabel.
Salah satunya terkait transportasi ramah difabel baik tuna netra ataupun tuli. 

"Misal transportasi umum. Bagaimana anak tuna netra bisa naik Transjogja dengan nyaman, dan anak tuli juga tau ini berhenti dimana juga tau jangan suara tapi teks," ungkapnya.

Ia juga mengajak tidak hanya PKBI, akan tetapi juga beberapa organisasi dan kampus terlibat sehingga inklusif itu muncul dibeberapa tempat dan Jogjakarta menjadi inklusif. 
"Mari kita jadikan Jogja berbudaya dalam makna yang sangat luas, tepa selira terhadap aspek perilaku bukan hanya nilai tetapi ya kita harus hormati mereka-mereka yang terpinggirkan karena keterbatasan-keterbatasan," jelasnya.

Sementara itu, relawan PKBI DIY, Vella Massardi menyatakan, bahwa JIAF menjadi ruang untuk membangun cara pandang inklusi dan mengembangkan nilai-nilai yang lebih berempati terhadap komunitas marginal, dimana mereka yang terpinggirkan dari kebijakan agar bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan ukuran dasar keadilan dan kesetaraan.

"Kami sedang bekerja untuk menumbuhkan penghapusan stigma, diskriminasi & kekerasan yang didasarkan pada kondisi kekerasan terhadap anak, perempuan, transpuan, pemenuhan hak disabilitas, lansia,  kelompok rentan dan marjinal lainnya. Mereka punya hak yang sama dalam pembangunan manusia, pun semestinya mendapatkan kesempatan dan kesetaraan," ujarnya.

Sedangkan Jogja Inclusion Art Festival ini merupakan upaya mengenalkan gagasan inklusif dalam arti yang luas, yang digelar di Museum Sandi, Kotabaru, Kota Yogyakarta sekaligus untuk ikut mendorong gagasan Kotabaru sebagai kawasan inklusif bagi semua kelompok dan komunitas di Yogyakarta. 

"Kami juga mengundang dan melibatkan berbagai komunitas seniman di Jogja, seperti Forum Aktor Yogyakarta, sangar-sanggar tari dari berbagai komunitas, Difabel art community, komunitas jazzmben senen, dan komunitas lainnya. Semoga dengan semakin banyak pelaku budaya di Yogyakarta terlibat dalam festival ini bisa mendorong Yogyakarta menjadi kota yang ramah bagi semua orang, berbudaya dalam makna yang utuh penuh tepo saliro, memayu hayuning bawana," lanjut Budhi.

Selama penyelenggaraan festival, PKBI DIY bekerjasama dengan Save The Children, Sonjo, dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta juga menyelenggarakan kegiatan vaksinasi covid-19 untuk menyasar para lansia, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya. Vaksinasi yang disediakan untuk vaksin 1-2 hingga vaksin booster 3-4 untuk para lansia dan penyandang disabilitas, agar mereka terlindung dari covid-19.

 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment