News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Puluhan Nasabah Gerudug KSP Sejahtera Bersama di Yogyakarta, Tuntut Kejelasan Tabungan

Puluhan Nasabah Gerudug KSP Sejahtera Bersama di Yogyakarta, Tuntut Kejelasan Tabungan


Para nasabah KSP Sejahtera Bersama gelar aksi tuntut kejelasan tabungan Senin (6/12)


WARTAJOGJA.ID: Kasus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama terus bergulir.

Pada Senin ini, 6 Desember 2021, 
puluhan nasabah dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama menggeruduk kantor cabang di Jalan Sisingamangaraja, Yogyakarta dan menuntut kejelasan tabungan mereka yang sampai hari ini tak juga bisa dicairkan.

Mereka berdemonstrasi di depan kantor KSP itu dan membawa berbagai poster tuntutan.

"Kami berunjuk rasa hari ini untuk  mempertanyakan uang simpanan kami yang nasibnya tak jelas. Sebab sebelumnya sudah ada janji pembayaran 4 persen sesuai keputusan Penudaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang muncul sejak Juli lalu namun hingga kini belum terealisasi bagi 6 ribu anggota," kata Ketua Tim Fakta Anggota KSP Sejahtera Bersama Yogyakarta Diapari Aryjo 

Padahal saat ini ada sekitar 10 ribu nasabah di DIY yang bernasib sama dengan mereka. Simpanan di koperasi yang berkantor pusat di Bogor, Jawa Barat tersebut mencapai lebih dari Rp 800 miliar.

"Harusnya bulan Desember ini kami mendapatkan 4 persen dari total simpanan kami sesuai kesepakatan awal, tapi sampai sekarang tidak bisa kami ambil, padahal itu uang kami sendiri," ungkap salah seorang nasabah, Nurlia.

Menurut warga Godean tersebut, tabungannya tersebut sedianya akan digunakan untuk menguliahkan anak-anaknya. Sebagai orang tua tunggal, dia awalnya menyimpan tabungan sekitar Rp300 juta di KSP Sejahtera Bersama cabang Godean demi membayar SPP anak-anaknya.

Namun tabungan yang disimpannya sejak 2015 dari hasil memiliki beberapa kamar kos dan teknisi TV berlangganan ternyata raib. Saat dia menanyakan ke kantor cabang, berbagai alasan disampaikan sehingga tabungannya tak bisa dicairkan.

Pihak koperasi beralasan keputusan pencairan tabungan dari kantor pusat. Namun hingga saat ini tidak ada kejelasan informasi pengembalian uang mereka dari pihak manapun.

"Saya mau bayar semesteran untuk kuliah anak, tapi saat saya minta uang saya dikembalikan tapi koperasi ternyata memberikan. Padahal itu baru 4 persen, lalu sisanya yang 96 persen bagaimana nasibnya. Karenanya kami menuntut pengembalian uang kami hari ini ," ungkapnya.

Eddy Santosa, pensiunan Mitra Pemasaran di KSP Sejahtera Bersama Cabang Sisingamangaraja yang juga terkena tipu koperasi tempat dia bekerja. Uang tabungannnya sekitar Rp 764 juta di koperasi tersebut juga raib dan tidak bisa dicairkan.

"Saya sudah pensiun dan berharap bisa menabung untuk masa tua saya. Tapi tiba-tiba uang saya di koperasi ini hilang dan tidak bisa dicairkan," ungkapnya.

Koperasi bekas dia bekerja hanya memberikan janji untuk pencairan uangnya sejak beberapa bulan terakhir. Meski sudah ditagih lima kali, tidak sepeser pun tabungannya yang kembali


Kantor KSP Sejahtera Bersama Yogyakarta sempat menjanjikan pembayaran 4 persen akan dilakukan saat aset-aset berupa gedung di Yogyakarta yang nilainya ditaksir Rp 10 miliar laku terjual.

Namun, sampai kini tidak ada kabar dari pihak koperasi yang membuat para anggota semakin terdesak.
“Katanya nunggu aset-aset dijual, tapi belum ada realisasi apa-apa. Kasihan orang-orang yang mengharapkan uang ini. Bagaimana coba hidup mereka yang berharap dari simpanan di KSP SB ini. Sekarang kami bertanya pada pihak koperasi, bagaimana kewajiban mereka membayar sesuai keputusan PKPU,” katanya. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment