News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pembelajaran Jarak Jauh, Diperlukan Literasi Baru Agar Lebih Efektif

Pembelajaran Jarak Jauh, Diperlukan Literasi Baru Agar Lebih Efektif




Purworejo - Kemajuan yang terjadi dalam dunia teknologi komunikasi dan informasi memunculkan peluang maupun tantangan baru dalam dunia pendidikan. Peluang baru yang muncul termasuk akses yang lebih luas terhadap konten multimedia yang lebih kaya, dan berkembangnya metode pembelajaran baru yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. 

Di sisi lain kemajuan teknologi dengan beragam inovasi digital yang terus berkembang juga menghadirkan tantangan baru bagi penyelenggara pendidikan untuk terus menyesuaikan infrastruktur pendidikan dengan teknologi baru tersebut. 

Sekretaris LPPM UNU Yogyakarta, Suharti mengatakan tantangan pembelajaran secara dalam jaringan dengan memanfaatkan teknologi ini di antaranya dari sisi guru, sarana prasarana, orang tua, dan juga anak didik. 

Suharti mengungkapkan tantangan dari sisi guru sendiri yakni kapasitasnya dalam menguasai teknologi digital untuk melaksanakan pembelajaran. Kemudian metode pembelajaran yang akan diterapkan dan juga cara memonitoring atau evaluasi pembelajarannya. 

Sedangkan dari sisi sarana prasarana berupa perangkat digital atau gadget, kemudian paket data internet, jaringan internet dan juga keragaman tempat tinggal peserta didik. 

Tantangan dari sisi orang tua, meliputi kapasitas atau kemampuannya dalam menggunakan teknologi, metode pengasuhan anak, dan literasi digital. 

“Anak didik pun menghadapi tantangan berupa literasi digital dan juga kedekatan hubungan dengan orang tua,” katanya dalam webinar literasi digital dengan tema “Tantangan dan Peluang Pembelajaran Jarak jauh di Saat Pandemi Covid-19” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Kamis (11/11/2021).

Suharti juga mengungkapkan pembelajaran jarak jauh ini pun harus sesuai dengan konsep merdeka belajar yang memiliki kriteria pendidikan untuk memanusiakan manusia atau pendidikan yang membebaskan. 

Kemudian menghadirkan pendidikan yang menyenangkan dan membahagiakan kemerdekaan berpikir, kebebasan untuk berinovasi, belajar dengan mandiri, dan kreatif, menggali daya kritis dan potensi siswa, serta guru merupakan kunci penting dalam merdeka belajar. 

Suharti juga menyebut agar pembelajaran jarak jauh ini bisa efektif, diperlukan literasi baru yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan. Pertama yakni literasi data, yanki kemampuan untuk membaca, menanalisis dan megggunakan informasi di dunia digtal. 

Kedua, literasi teknologi yakni memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi. Kemudian yang terakhir literasi manusia, berupa penguatan humanities, komunikasi dan desain. “Berbagai aktivitas literasi tersebut dapat dilakukan oleh siswa dan guru,” ujarnya. 

Narasumber lainnya, Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah VII Jawa Tengah, Nikmah Nurbaity mengatakan tantangan dari pembelajaran jarak jauh lainnya yakni siswa tidak bertemu guru yang bisa mengurangi interaksi guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. 

Kemudian, kurang maksimal penguatan pendidikan karakter, dan kurangnya praktek siswa. Lalu literasi digital guru dan siswa belum semua bagus. 

Sementara, peluang pembelajaran jarak jauh meliputi siswa bisa berlatih menjadi pembelajar mandiri, bisa lebih literat, dan mencari infomasi sendiri. 

“Siswa memiliki sumber belajar tidak terbatas, bisa belajar kapan dan di mana saja. Kemudian juga  bisa lebih kreatif, belajar komunikasi, terlatih belajar dengan future learning model,” ucapnya. 

Dipandu moderator Dannys Citra, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Muhammad Qatrunnada Ahnaf (Anggota Dewan redaksi Lingkar Studi Filsafat Cogito), Muhammad Mustafid (Sekretaris Nur Iman Foundation Mlangi Yogyakarta), dan News Anchor RCTI, Shafinaz Nachlar, selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment