News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Keluarkan 3 Rekomendasi, BMKG Yogya : Curah Hujan November 300 mm, Februari 500 mm

Keluarkan 3 Rekomendasi, BMKG Yogya : Curah Hujan November 300 mm, Februari 500 mm



Update citra satelit BMKG Yogya kondisi cuaca Yogya 13 November 2021 (dok. BMKG)

WARTAJOGJA.ID: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan stasiun Geofisika Kelas 1 Sleman Yogyakarta, Ikhsan mewanti-wanti masyarakat untuk bersiap menghadapi peningkatan curah hujan yang naik signifikan periode November 2021 hingga Februari 2022 mendatang.

"Curah hujan akan terus meningkat dan masyarakat diharapkan berhati hati menghadapi berbagai dampaknya," kata Ikhsan di sela pertemuan dengan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo Jumat 12 November 2021.

Ikhsan mengatakan pengaruh La Nina di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta di awal musim penghujan Oktober-November akan memberikan dampak yang cukup tinggi yakni sekitar 60 persen. Yang akan terus berlanjut hingga Desember 2021 hingga Februari 2022.

Perkiraan BMKG, curah hujan bulan November ini berkisar 300 milimeter per bulan. Namun memasuki bulan Desember  dan Januari 2022, curah hujan naik menjadi milimeter per bulan dan puncaknya Februari 2020 sebesar 500 milimeter per bulan.

"Meskipun prosentase peningkatan curah relatif lebih kecil namun dampak terhadap peningkatan bencana hidrometeorologi semakin tinggi terlebih dulu puncak musim hujan," kata dia.

BMKG pun meminta masyarakat khususnya di Kabupaten Sleman dalam antisipasi menghadapi musim hujan pada akhir tahun 2021.

BMKG mengeluarkan tiga rekomendasi atas hal itu.

Pertama, meminta pemerintah daerah, masyarakat dan semua pihak yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan resiko bencana yang berada di wilayah yang berpotensi terdampak La Nina agar bersiap.

"Khususnya bersiap untuk melakukan antisipasi pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang maupun badai tropis," kata Ikhsan.

Kedua, Ikhsan mengatakan agar pemerintah daerah lebih optimal melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir dengan menyiapkan kapasitas sungai atau kanal untuk antisipasi debit air yang berlebihan.

Ketiga, perlunya himbauan bagi masyarakat agar lebih mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi akibat fenomena la Nina yang terjadi pada musim hujan 2021/2022.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan pemerintah daerah telah bersiap dengan segala potensi bencana hidrometeorologi saat ini.

"Pedoman kami rekomendasi yang diberikan BMKG, dengan menyiapkan sumber daya untuk antisipasi yang diperlukan guna mengurangi resiko akibat La Nina," kata dia. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment