News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Waspada, Berbagai Ancaman Ruang Digital dan Mengatasinya

Waspada, Berbagai Ancaman Ruang Digital dan Mengatasinya




KLATEN: Berbagai resiko ancaman yang berpotensi dihadapi dengan semakin banyaknya aset digital dan informasi pribadi yang tersedia di internet seorang pengguna tentu saja juga akan semakin besar.

"Semakin banyak aset digital dan informasi pribadi itu mesti diikuti dengan mulai mempertimbangkan diri untuk semakin memperdalam praktek kebijakan keamanan pribadi," kata dosen UIN Sunan Kalijaga Muhammad Anis Masduqi saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema "Literasi Digital untuk meningkatkan wawasan Kebangsaan" yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (23/10/2021).

Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, Anis mengatakan sejumlah contoh dari ancaman yang perlu dipertimbangkan di ruang digital itu mulai dari penyadapan atau pembobolan fisik, phising dan peretasan web serta disrupsi traffic web.

"Selain itu juga ada ancaman virus malware, spyware hingga intersepsi komunikasi," kata dia. Tak sedikit pengguna juga menjadi korban
perisakan dan intimidasi, doxing atau pembobolan data pribadi kepada publik dan kriminalisasi.

"Jelas, tantangan digital teknologi digital itu makin berkembang sangat pesatnya cybercrime, tentu dengan modus kejahatan baru dan memanfaatkan celah regulasi digital safety," kata dia.

Dalam situasi itu, kata Anis, perlu tindakan pengamanan digital. Hal yang bisa dilakukan untuk perlindungan data identitas digital dengan membuat sistem perlindungan atas database data pribadi. 

"Gunakan password yang sulit untuk akun-akun yang kita miliki di internet, hindari password yang mudah ditebak seperti tanggal lahir, nama pasangan, nama sekolah dan lain-lain serta lakukan penggantian password secara berkala dan gunakan password yang berbeda-beda untuk masing-masing akun yang dimiliki," tegasnya.

"Jangan pernah membagikan data penting apalagi melakukan transaksi keuangan ketika gawai atau komputer kita terhubung dengan koneksi publik. Jangan membagikan informasi khususnya data pribadi terlalu banyak di media sosial," kata dia.

Anis mendorong adanya setting privasi di setiap akun media sosial yang kita gunakan. "Jika mendapatkan tautan situs web melalui email ataupun pesan singkat, pastikan link tersebut mengarah ke situs yang kita tuju, jadi bukan situs palsu yang masuk untuk phising," kata dia.

Narasumber lain webinar itu, pegiat kewirausahaan sosial Yuni Mustani mengatakan cerdas dan santun berkomunikasi di ruang digital itu bisa dengan beberapa cara.

"Cobalah merangkai pesan secara efektif, berusaha selalu menyeleksi pesan dan cara penyampaian atas topik yang dibahas, dan dukung lingkungan digital yang sehat dan positif," kata dia.

Dukung untuk lingkungan digital yang sehat dan positif, kata Yuni, dengan menghormati nilai atau norma, hormati keberagaman budaya, hormati pendapat lain, santun berbahasa, kreatif, dan bermanfaat kebajikan.

Webinar itu juga menghadirkan narasumber founder dan CEO namaste.id Albertus Indratno,  dosen Universitas Respati Yogyakarta Hartanto serta dimoderatori Tommy Rumahorbo serta Komo Ricky selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment