News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Memupuk Wawasan Kebangsaan Di Era Digital

Memupuk Wawasan Kebangsaan Di Era Digital





KUDUS: Literasi digital sebenarnya telah menyediakan penggunanya berbagai jalan menuju informasi dan pengetahuan yang bermanfaat.  
Dengan tersedianya pengetahuan yang beragam itu maka dapat menambah wawasan yang luas terutama wawasan kebangsaan.

"Pengguna digital akan memiliki cara pandang yang dilandasi kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri serta lingkungannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui literasi itu," kata Ketua Program Studi Magister Administrasi Publik Untirta Ipah Ema Jumiati 
saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema "Literasi Digital untuk meningkatkan wawasan Kebangsaan" yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (23/10/2021).

Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, Ipah mengatakan manfaat literasi digital untuk wawasan kebangsaan berupa dorongan kegiatan mencari dan memahami informasi yang dapat menambah wawasan individu dan meningkatkan berpikirnya.

"Agar lebih kritis serta memahami penguasaan kosakata, memilah berbagai informasi yang dibaca, meningkatkan kemampuan verbal, dan merangkai kalimat serta menulis informasi," kata dia.

"Literasi digital untuk wawasan kebangsaan ini juga mengantisipasi hal buruk karena ruang digital berpotensi disalahgunakan," kata dia. Misalnya digunakan untuk memfasilitasi penyebaran konten-konten yang menghambat pertumbuhan nasionalisme, ruang digital bisa disalahgunakan penyebaran konten radikalisme, menemukan target yang sesuai.

"Bahkan ruang digital memungkinkan disalahgunakan untuk terjadinya percepatan radikalisasi," kata dia.

Ipah mengatakan dampak ketika kita sudah bisa berbudaya dengan baik di ruang digital yakni munculnya budaya kreatif dan produktif yang akan muncul dengan sendirinya.

"Tapi harus selalu diingat dalam menciptakan budaya kreatif dan produktif pengguna dapat melakukannya dengan menyebarkan konten positif, mewujudkan cinta tanah air, mempromosikan gaya hidup berkualitas, kemudian saling menghargai dan toleransi serta bersikap santun," kata dia.

Narasumber lain webinar itu dosen Fakultas Ilmu Sosial UNY Dwi Harsono mengatakan cara membangun wawasan kebangsaan di era digitalisasi ini dengan membentengi diri menggunakan prinsip atau nilai dari pancasila undang-undang Dasar 945 NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Hal tersebut meliputi pemanfaatan media digital secara bijak dan positif, menciptakan kehidupan politik yang sehat, sikap menghargai dan menghormati orang lain sesuai dengan nilai kebangsaan," kata dia.

Webinar itu juga menghadirkan narasumber pegiat seni tradisi Misbachul Munir, pegiat seni tradisi Danu Anggada Bimantara, serta dimoderatori Fernand Tampubolon serta Mona Larissa selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment