News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Transformasi Digital dan Manfaatnya untuk Pembelajaran Daring

Transformasi Digital dan Manfaatnya untuk Pembelajaran Daring





Banyumas – Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menggelar webinar literasi digital dengan tema “Transformasi Digital Untuk Pendidikan yang Lebih Bermutu” untuk masyarakat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (25/10/2021). Melalui kegiatan ini pemerintah mengajak masyarakat untuk meningkatkan kecakapan literasi digital yang meliputi, digital ethisc, digital skills, digital safety, digital culture.

Diskusi kali ini dipandu oleh entertainer  Bobby Aulia dan mengajak empat narasumber: Frans Djalong (dosen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta), Septa Dinata (researcher Paramadina Public Policy), Siti Nurhidayati (pengawas PAI), Imam Buchori (Kabid PAI Kanwil Kemenag Jateng). Serta Safira Hasna (Wakil II Mbak Jateng 2019) sebagai key opinion leader.
Frans Djalong dalam kesempatan ini mengatakan domain digital selalu punya dua sisi kemungkinan sebagai anugrah atau memberi musibah. Teknologi digital menjadi musibah ketika penggunaan dan pemanfaatannya dilakukan pada koridor yang tidak baik, sebaliknya teknologi menjadi anugrah ketika manusia sebagai subjek dalam tranformasi digital dapat memanfaatkannya dengan baik. 
Salah satu anugrah dari adanya transformasi digital adalah bagaimana proses pendidikan di kondisi pandemi dapat tetap dilakukan dengan virtual, sumber pembelajaran yang didapatkan sangat beragam. Termasuk untuk penelitian dan kegiatan kreativitas guru dan siswa. 
“Domain digital menjadi ruang belajar, baik untuk ruang produksi pengetahuan atau sarana mengaktualisasikan kreatifitas. Kelimpahan informasi menjadi sumber daya yang besar, namun soal bagaimana memilih dan memilah itu menjadi tugas guru untuk mengedukasi peserta didiknya. Penggunaan digital juga mendorong anak untuk saling berinteraksi dan berkolaborasi dalam hal pembelajaran,” jelas Frans Djalong kepada hampir 500 peserta webinar. 
Meski demikian besar peluang transformasi digital, tantangannya juga mesti menjadi perhatian. Di dunia pendidikan tantangan transformasi digital di antaranya masih terbatasnya inovasi kebijakan sekolah yang mampu memfasilitasi pembelajaran guru. Serta masih minimnya pelopor dan perintis di kalangan para guru dalam memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana pembelajaran
Lebih dari itu, domain digital menjadi tempat pelarian dari pergaulan offline sehingga peran orang tua sangat penting untuk menjaga keseimbangan interaksi sosial anak. Mudahnya akses dan kebebasan berekspresi mendorong warga digital menjadi pribadi yang narsis dan histeria. Warga digital menjadi mudah reaktif. 
“Maka dari itu program literasi digital harsus berdasarkan literasi pengetahuan sehingga fokusnya pada guru dan siswa agar bisa menggunakan domain digital dengan baik. Menggunakan domain digital sebagai ruang pembelajaran, memberi penugasan dengan menggunakan teknologi. Selain guru harus menjadi petunjuk teladan menggunakan teknologi digital secara bermanfaat, butuh forum guru dan orang tua untuk mengkomunikasikan pembelajaran digital yang tepat,” terangnya.
Sementara itu Septa Dinata menambahkan, ada tiga kompetensi pendidikan yang harus dipenuhi di era transformasi digital. Pertama adalah professional engagement, yaitu bagaimana mengkoordinasikan pelajar, orang tua, dan stake holder sehingga ada kerjasama dalam meningkatkan strategi pembelajaran, juga membuat kolaborasi antar guru untuk saling berbagi pengetahuan. 
“Kompetensi yang bisa dikembangkan adalah dengan memanfaatkan digital resources dalam memanfaatkan ragam informasi sebagai referensi pengetahuan. Guru dapat mengedukasi dalam memilih dan memilah prioritas informasi. Memanfaatkan digital resources sebagai bahan untuk membuat konten belajar yang menarik. Serta membagikan digital resources yang telah diolah sebagai bahan belajar,” jelas Septa Dinata. 
Dengan pemanfaatan teknologi digital, guru dapat menggabungkan metode pembelajaran sinkronus dan asinkronus atau blended learning. Memanfaatkan instrumen digital, menggunakan video sebagai sarana pembelajaran atau mengakses materi pembelajaran yang dapat diakses kapan dan dimanapun. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment