News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Klik yang Beradab, Solusi Merawat Jejak Digital Tetap Aman

Klik yang Beradab, Solusi Merawat Jejak Digital Tetap Aman



Sragen: Semua tindakan dan interaksi yang kita buat di jagat digital, sama seperti di dunia nyata: semua akan meninggalkan jejak. Bahkan, cilakanya, jejak kita di dunia digital nyaris abadi dan susah dihapus. Kalau pun kita pernah menghapusnya, tapi kalau jejak kita pernah di-capture orang dan dia simpan, maka jejak itu tetap tak terhapus. Tersimpan untuk dia gunakan di lain kesempatan.

Padahal, mengutip ucapan Muhamad Mustafid, Sekretaris Nur Iman Foundation Yogyakarta, semua narasi, foto, video, koment atau konten video bernarasi yang pernah kita setor atau tinggalkan di ruang digital akan terus nyantol. Ia juga membentuk brand atau citra kita pada orang lain, yang di Indonesia jumlahnya 170 juta pengguna internet yang aktif bermedsos, dan setiap saat mengikuti segala aktivitas digital kita. 

So? ”Jaga betul perilaku interaksi kita. Selalu buat yang positif dan bermanfaat buat orang. Jangan rusak reputasi digital kita yang berimbas pada reputasi nyata agar di dunia kita tetap aman dan nyaman,” papar Mustafid saat menjadi narasumber dalam Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital, yang digelar oleh Kementerian Kominfo untuk warga masyarakat Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Senin, 25 Oktober 2021.

Mustafid menegaskan, jaga betul jejak digital. Jangan sampai ia menjadi bom waktu atau ranjau yang disimpan orang, yang setiap saat bisa dia manfaatkan untuk merusak reputasi kita. Kuncinya, jaga keadaban kita dalam berinternet. ”Pilah dan pilih link atau informasi yang mau kita akses secara bijak dan berhati-hati. Klik yang beradab. Perhatikan akurasi dan akuntabilitas sumber berita atau penulisnya, agar kita aman dan nyaman dalam terus berinteraksi di jagat digital,” terang Mustafid.

Webinar yang mengusung tema ”Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital” itu dipandu oleh moderator Zacky Ahmad, dan diikuti ratusan peserta lintas profesi dan generasi dari seputar Kabupaten Sragen. Selain Mustafid, hadir tiga narasumber lain, yakni: Murniandhani Ayusari, content writer dari Jaring Pasar Nusantara; Albertus Indratno dari Namaste.id; serta Tomy Widyatno Taslim, penggiat media seni dan media pendidikan. Hadir juga Indira Wibowo, Duta Wisata Indonesia 2018 dan public speaker, yang tampil sebagai key opinion leader.

Albertus Indratno dalam paparannya antara lain mengatakan, membangun aset nama baik di medsos merupakan investasi penting. ”Makanya, jangan ketika ketemu seorang perawat rumah sakit yang nyebelin, Anda maki-maki, curhat di Facebok, tapi Anda melupakan ribuan perawat lain yang bagus kinerjanya, karena tak selamanya netizen setuju dengan sikap Anda. Belum lama di Info Cegatan Jogja, ada yang ngomelin perawat tapi justru netizen membela sikap keras si perawat. Jadi, pikir dulu sebelum posting. Maunya manfaat, malah ngundang emosi orang pada Anda,” cerita Albert.

Mending gunakan medsos sebagai sarana menolong orang yang manfaat.  Misal, di jalan nemu dompet. Umumkan di banyak grup penolong. Misalnya di Sragen, teriakkan saja, ”Woi Pak Walgito, dompetnya jatuh di jalan. Surat dan duit Rp 500 ribunya masih utuh. Monggo hubungi saya di kontak berikut,” Albert mencontohkan. Dengan begitu, peran medsos di jagat digital terang manfaatnya. Jejak digital Anda pun makin terjaga dan bikin nyaman hidup Anda. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment