News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Tantangan Pendidik Menciptakan Pembelajaran Jarak Jauh Menyenangkan

Tantangan Pendidik Menciptakan Pembelajaran Jarak Jauh Menyenangkan





SLEMAN: Praktisi pendidikan Anggraini Hermana mendorong pengguna digital dapat belajar bersama menjadi bagian bangsa Indonesia yang kreatif, inovatif dan inisiatif dalam menghadapi tantangan serta menangkap peluang pembelajaran online.

"Bagi pendidik dan peserta didik, jadilah pendidik dan pelajar Indonesia yang menginspirasi, menjadi netizen yang produktif, bukan konsumtif," kata Anggraini saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema "Tantangan dan Peluang Pembelajaran Jarak Jauh di Tengah Pandemi Covid-19" yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (13/10/2021).

Dalam webinar yang diikuti hampir 200-an peserta itu, Anggraini menyebut untuk mewujudkan harapan itu, perlu skill kreativitas dalam pembelajaran jarak jauh yang bisa dilakukan dalam berbagai hal oleh peserta didik dan pendidik.

"Misalnya guru memakai YouTube sebagai ruang untuk pengumpulan tugas presentasi siswa," kata dia. 

Hal ini membuat siswa menjadi bersemangat karena ada visualisasi yang tampak hidup, dan siswa juga bisa mempelajari tentang aplikasi YouTube sendiri untuk manfaatnya dan fungsinya sebagai apa dalam dunia pendidikan. Bukan sekedar tontotan hiburan.

"Perlu juga skill misalnya siswa dan guru dapat mengunggah karya konten-konten yang mendukung belajarnya di berbagai platform. Ini membuat suasana pembelajaran tak membosankan, lebih bersemangat dan menyenangkan," kata Anggraini.

Menurut Anggraini, perlunya dorongan agar peserta didik dan pendidik sama-sama memahami aplikasi yang digunakan lalu memanfaatkan aplikasi itu optimal untuk pembelajaran jarak jauh.

"Misalnya saja kita bisa menggunakan Instagram sebagai pengganti buku tugas. Hal ini tentu menarik sekali karena siswa yang biasanya terpaku pada buku-buku dan kertas sekarang dituntut untuk mengenali platform media sosial Instagram populer," terangnya.

Dalam berbagai kasus, kata Anggraini, tak ada salahnya terjun ke media sosial populer demi memberi semangat siswa dalam pembelajaran jarak jauh. "Siswa bisa didorong menggunakan aplikasi Tik Tok untuk mengunggah konten-konten pendek tentang tugasnya, yang penting di Do It Yourself, bukan menjiplak tapi karya sendiri," kata dia.

Namun, Anggraini mengingatkan, agar bukan hanya platform media sosial saja yang terus dimanfaatkan. Pendidik bisa mencari alternatif lain pendukung pembelajaran itu.

"Coba ajak dan kenalkan siswa optimalisasi penggunaan Google Workspace untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar," kata dia. 

Anggraini menuturkan upaya meningkatkan literasi digital perlu satu kunci yang dipegang sebagai prinsip. Yakni terus mau mencari cara baru, demi mengefektifkan materi yang diberikan.

"Jangan malas searching, mau belajar, bertanya, mau membaca dan mengulik agar setiap momen pembelajaran jarak jauh itu benar-benar bisa memicu kreatifitas, inovatif dan inisiatif siswa," tegasnya.

Narasumber lain Wahyuni Herawati selaku guru MA Nur Iman mengatakan tantangan pembelajaran jarak jauh itu cukup beragam.
"Tapi harus harus bisa diatasi agar tidak menghambat target capaian atau materi yang diberikan pada peserta didik," kata dia.

Tantangan pembelajaran jarak jauh lanjut Wahyuni, antara lain bisa berasal dari guru dan orang tua yang kurang cakap digital. "Sehingga siswa pun tidak termotivasi atau terbantu dalam memanfaatkan perangkat dan platform digital yang ada," kata dia.

Kemudian tantangan jaringan internet yang tidak pernah stabil juga akan sangat menghambat pembelajaran jarak jauh. Apalagi dengan kasus masih banyaknya siswa harus mencari sinyal atau naik ke atas bukit dan cara ekstrim lainnya. 

"Menjadi salah satu tantangan sendiri agar jaringan internet semakin luas dan mencakup lebih banyak daerah segera direalisasikan," kata dia.

Wahyuni tak menampik tantangan lain pembelajaran jarak jauh dari siswa sendiri karena aspek kejenuhan.

"Siswa-siswa merasa bosan karena hanya terus menatap layar gawai, padahal mereka sebelumnya selalu berinteraksi dengan teman-temannya secara langsung, ditambah kurangnya pengawasan dari orang tua guru maupun lingkungan sekitar," kata dia.

Wahyuni pun mendorong perlunya penguatan budaya digital saat pembelajaran jarak jauh. Yaitu meningkatkan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan nilai Pancasila Bhineka Tunggal Ika saat berada di ruang digital untuk melakukan aktivitas pembelajaran jarak jauh berdasar nilai-nilai Pancasila dalam Bhineka Tunggal Ika di ruang digital.

Webinar itu juga menghadirkan narasumber peneliti Ahmad Wahyu Sudrajad serta dimoderatori Zacky Ahmad serta Astira Vern selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment