News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Skill Digital perlu Dikuasai Murid dan Guru Agar Pembelajaran Daring Efektif

Skill Digital perlu Dikuasai Murid dan Guru Agar Pembelajaran Daring Efektif





Kabupaten Tegal - Teknologi yang berkembang dengan pesat saat ini menimbulkan tren baru dalam dunia pendidikan. Komputer dan internet kini bukan hanya pemberi informasi tapi menjadi kelas itu sendiri.  

Hal tersebut dikatakan oleh Dosen Institute Pesantren Famthali'ul Falah, Isyrokh Fuadi dalam webinar literasi digital dengan tema “Transformasi Digital Untuk Pendidikan Yang Lebih Bermutu” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/10/2021).

Fuadi mengatakan platform digital menjadi media pembelajaran yang tak terpisahkan di sektor pendidikan. “Di era teknologi saat ini, semua bisa menjadi guru dan semua bisa menjadi murid. Sedangkan sumber bacaan banyak dari jurnal, perpustakaan dan buku online,” katanya. 

Fuadi mengungkapkan ada berbagai model pendidikan dalam menghadapi transformasi digital ini. Di antaranya blended learning yakni model pembelajaran yang menggabungkan antar e-learning dan tatap muka. 

Kemudian disrupsi pembelajaran, yakni kelas tidak hanya di kelas atau kampus, tetapi juga dalam komputer dan gadget. Lalu sumber daya Teknologi Informasi (IT) menjadi vital, semua aspek bergantung pada sarana dan sumber daya manusia IT yang baik, revolusi sumberdaya, serta semua lini membutuhkan upgrading dan upskilling. 

Adapun untuk tantangan pendidikan zaman saat ini yaitu kompetisi yang semakin terbuka, perusahaan tidak mementingkan jurusan atau almamater melainkan skill dan kecakapan. 

“Tantangan lainnya berupa perkembangan yang cepat dan dinamis, tuntutan mampu beradaptasi, dan kebutuhan digitalisasi media pembelajaran,” ujarnya. 

Fuadi mengatakan digitaliasi media pembelajaran saat ini sudah menjadi urgen. Sebab semua serba online, pembelajaran daring pun tetap akan ada ketika pandemi Covid-19 telah reda. “Pembelajaran daring visualisasi lebih menarik, lebih memahamkan siswa, serta teknologi lebih efektif dan efisien,” katanya.  

Untuk itu, lanjutnya butuh skill digital baik itu pendidik maupun peserta didiknya. Yakni kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta sistem operasi digital. 

“Perkembangan teknologi pendidikan semestinya tidak mendisrupsi peran guru dan tenaga pendidik, melainkan menguatkan kompetensi sumber daya manusia yang ada menjadi lebih relevan, terampil, adaptif, sesuai perkembangan zaman,” kata dia. 

Narasumber lainnya, Pengamat Kebijakan Publik Digital, Razi Sabardi mengatakan hal yang perlu disadari guru dan murid dalam pendidikan generasi anak digital yakni guru bukan lagi sebagai sumber belajar satu-satunya melainkan guru menjadi fasilitator yang mampu memfasilitasi belajar anak di era digital. 

Selain itu, murid juga harus bisa memahami dengan baik penggunaan internet. Lalu, mengkolaborasikan teknologi digital yang membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien serta kaya akan referensi pembelajaran, dipadukan dengan aktivitas fisik yang menyenangkan. 

Di samping itu, hal yang tak kalah penting adalah pola pikir digital berupa berani untuk berinovasi, baik dalam berpikir, membuat kebijakan maupun bertindak. 

“Murid harus selalu ingin tahu dan menjadi pendengar yang baik. Kemudian juga cepat beradaptasi dan responsif terhadap perubahan,” ucapnya. 

Dipandu moderator Safiera Aljufry, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Krisna Murti (Dosen Universitas Sriwijaya), Purwo Susongko (Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Pancasakti Tegal), dan TV Presenter, Karina Basrewan, selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment