News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Media Sosial Cerminkan Kondisi Masyarakat

Media Sosial Cerminkan Kondisi Masyarakat





Kudus – Gegap gempita media sosial pada era digital sekarang ini merupakan cerminan dari situasi dan kondisi yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Ibarat jendela, cermin peristiwa yang distorsi sekalipun, yaitu perubahan makna karena dikonstruksi orang lain, bisa terlihat.

“Media elektronik memperluas persepsi dan pemikiran dalam konteks global village. Media internet disebut cyberspace (masyarakat dunia maya) dan virtual reality (media realitas maya) yang sengaja diciptakan,” ungkap Adhi Iman Sulaiman, Dosen Fisip UNSOED, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa (27/7/2021).

Dia melihat perkembangan media digital sekarang ini sebenarnya lebih banyak untuk hiburan, sensasional dan narsistik serta budaya konsumtif.
Apabila digital culture dan kebebasan kebablasan maka ancaman hoaks dan infodemik bisa mengakibatkan keresahan, kebingungan, konflik sosial dan pelanggaran hukum termasuk penipuan online.

Namun tak dapat dimungkiri teknologi digital juga menjadi sarana paling efektif untuk pembelajaran, ditandai adanya sistem pembelajaran elektronik (e-learning) dan Learning Management System (LMS) pada website lembaga pendidikan.

Persoalannya, kata dia, pembelajaran secara online membutuhkan pendampingan dan keseriusan dari partisipan atau audiens. E-learning sifatnya lebih fleksibel dalam memilih waktu dan tempat.

“Pembelajaran e-learning online bisa di mana saja dan kapan saja selama akses dan perangkat digital tersedia melalui LMS, platform zoom meetings, google meetings, Webex, Micosoft teams, whatsapp dan Telegram,” jelasnya.

Terdapat jenis-jenis perangkat keras dan lunak untuk mendukung e-learning. Usahakan perangkat media online minimal dua unit berupa laptop atau PC atau PC atau Laptop dengan HP, supaya dapat memonitor keaktifan partisipan.

Narasumber lainnya, Asal Wahyuni Erlin Mulyadi selaku Dosen FISIP Universitas Sebelas Maret, menyampaikan materinya mengenai strategi membangun kecakapan digital bagi pengajar penerapan etika dalam ruang digital.

Dipandu moderator Ayu Perwari, webinar bertema ”Strategi Membangun Kecakapan Digital bagi Pengajar” ini juga menghadirkan narasumber Budhi Hermanto (Jurnalis & Konsultan Media Developer), Muhammad Ilham Nur Fatah (Konsultan TI) dan Megawat Prabowo (Dosen, Advokat & Konsultan Hukum) sebagai key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment