News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kenali Penipuan dan Serangan Siber Dengan Langkah Jitu

Kenali Penipuan dan Serangan Siber Dengan Langkah Jitu




JEPARA: Digital media & communication specialist Nur Hamzah menuturkan, masyarakat pengguna digital saat ini perlu lebih berhat-hati dengan ragam modus penipuan online yang tambah marak di era digital.

Sebab saat ini ruang digital memiliki cakupan yang sangat luas, sehingga bisa memicu seseorang memanfaatkan kesempatan demi keuntungan pribadi serta tak peduli siapapun korbannya, apa profesinya, apa latar belakangnya, juga apa status sosialnya apa dari kelas bawah, menengah, atau atas.

"Yang bisa kita lakukan, bagaimana agar kita bisa aman dari penipuan online, caranya dengan mengenali beragam modus penipuan itu," kata Nur Hamzah saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema "Literasi Digital Dalam Meningkatkan Wawasan Kebangsaan" yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat (22/10/2021).

Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, Nur Hamzah mengatakan jenis ragam penipuan yang bisa dikenali antara lain tawaran hadiah atau diskon atau lelang murah atau tawaran menggiurkan lainnya yang dikirim lewat berbagai platform. Baik sms, WA, messenger dan lainnya.

"Lewati saja permintaan data dari sumber atau pihak yang belum jelas. Jaga kerahasiaan OTP, PIN, CCV dan data penting lainnya karena itu pintu masuk pencurian data dengan metode phising," kata dia.

Nur Hamzah mengingatkan pengguna agar jangan sembarangan klik link spam. Cek secara teliti alamat web sebelum menginput data penting.

"Mulailah pahami tentang elemen keamanan digital, pengamanan perangkat digital mencegah adanya malware untuk mencuri data," kata dia.

Malware merupakan sejenis software yang dirancang secara khusus untuk mendapatkan akses tidak sah atau menyebabkan kerusakan pada perangkat komputer. Sedangkan virus berfungsi mereplikasi diri dan menginfeksi file lain di komputer. Lalu Trojan akan menyamar sebagai software yang sah untuk mencuri data atau open back door. Dan  Ransomware akan mengunci file dan data pengguna. Sementara Spyware akan mengumpulkan dan mengirim data remote user.

"Dari beragam jenis serangan itu, penting upaya melindungi diri dari pencurian data yang diikuti dengan sikap memahami rekam jejak digital, sebab rekam jejak tidak mungkin hilang. Seringkali data pribadi tersebar," kata dia.

Nur juga menyarankan pengguna memahami keamanan digital bagi anak. 
Selain itu, pengguna juga disarankan mengenali metode ancaman siber. Seperti man-in-the-middle yakni ancaman berbentuk penyadapan komunikasi antara dua individu untuk mencuri data. Misalnya di wi-fi publik.

"Ancaman siber juga ada password attack, maka penting menggunakan beragam cara melindungi password," kata dia.

Narasumber lain, Pemimpin Redaksi Swarakampus.com Krisno Wibowo mengatakan ada berbagai pelanggaran etis di ruang digital yang patut diwaspadai belakangan ini.

"Antara lain berkembangnya ideologi transnasional yang bertentangan dengan Pancasila," kata dia.

Selain itu juga soal berbagai isu separatisme, radikalisme, fragmentasi sosial berdasarkan SARA serta narasi sentimen primordial yang mulai kembali mencolok pasca perhelatan pilpres dua periode.

"Untuk antisipasi ini, perlu dalam masyarakat dilakukan penguatan wawasan kebangsaan dengan cara strategis," kata Krisno. Misalnya melakukan counter isu content yang bertentangan dengan prinsip wawasan kebangsaan, mempromosikan konten-konten yang apresiatif pada prinsip wawasan kebangsaan. Contohnya seperti persatuan, keberagaman, toleransi, mendayagunakan peran influencer tokoh-tokoh.

"Bisa pula dengan membuat lomba-lomba di platform digital bermuatan spirit prinsip wawasan kebangsaan disertai refleksi," kata dia.

Webinar itu juga menghadirkan narasumber Dosen Universitas Serang Raya Ahmad Sururi, CEO Jaring Pasar Nusantara Muhammad Achadi, serta dimoderatori Dannys Citra serta Fajar Gomez  selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment