News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kenalan dengan AI untuk Jadi Pelopor Masyarakat Digital Cerdas

Kenalan dengan AI untuk Jadi Pelopor Masyarakat Digital Cerdas




Cilacap - Konsep menjadi pelopor masyarakat digital yang cerdas hendaknya dimulai dari diri sendiri lalu ditularkan kepada yang lain. Hal tersebut disampaikan oleh staf pengajar Universitas Lambung Mangkurat Sri Astuty saat mengisi webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI untuk masyarakat Kabupaten Cilacap, Jumat (22/10/2021). 

Sri Astuty berpendapat bahwa untuk menjadi pelopor masyarakat digital yang cerdas itu perlu memperkuat kecakapan literasi digital terlebih dahulu. Kompetensi literasi digital seperti dirumuskan Kominfo meliputi digital ethics, digital culture, digital safety, digital skills. 

Lalu pada poin keamanan digital atau digital safety masyarakat perlu memiliki kesadaran digital untuk tidak hanya mampu memproteksi perangkat dan akun media digital, tetapi juga punya pola pikir bagaimana berperilaku aman yang tidak mengganggu hak orang lain. Ada hukum positif bahwa keteraturan di dunia digital menjadi poin bersama untuk dijaga dari ancaman serangan masuknya malware juga dari kejahatan digital. 

"Tidak hanya mengenali fitur perangkat untuk mengendalikan pengamanan digital, namun sama-sama menjaga identitas dan data pribadi yang saat ini menjadi sumber daya paling diincar untuk berbagai keperluan. Mengasah kemampuan untuk mengetahui kejahatan digital ragamnya, menjaga rekam jejak digital dengan baik, dan mengedukasi tentang keamanan digital bagi anak," jelas Sri Astuty dalam webinar dengan tema 'Menjadi Pelopor Masyarakat Digital yang Cerdas'. 

Indonesia yang saat ini didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z mesti memperkuat literasi digital, karena indeks literasinya masih pada kondisi perlu diperbaiki. Perlu ada penajaman karena literasi digital tidak sekedar dapat menggunakan teknologi informasi dan komunikasi tetapi juga mampu mengoptimalkan penggunaannya untuk sebesar manfaat bagi diri sendiri pun orang lain.  

Banjir informasi di ruang digital harusnya mampu mendorong pengguna untuk lebih kritis dalam mengenali informasi agar tidak sampai merusak baik dalam hal berpikir maupun beraktivitas. Memperkuat ketahanan digital yang tanggap dan tangguh dengan berinteraksi di ruang digital berdasarkan pada nilai toleransi, berpikir kreatif, inovatif, dan positif dalam menyelesaikan masalah.  

"Langkah minimal untuk aman bermedia adalah memiliki kemauan untuk menjaga media sosial dengan atmosfir yang tepat. Ketika membagikan informasi perlu pertimbangan yang baik, jangan sampai membuat jejak digital negatif. Yang harus dijaga, tidak mengumbar data pribadi dan memperkuatnya dengan password yg kuat. Mengaktifkan verifikasi dua langkah, memisahkan penggunaan e-mail
Tahu aplikasi yang tepat, menjaga privasi dengan tidak over sharing," jelas Astuty pada 300-an peserta webinar. 

Sementara itu content writer Murniandhany Ayusari menambahkan bahwa teknologi telah mengenalkan masyarakat pada kecerdasan buatan yang mempermudah segala aktivitas digital. Kecerdasan buatan itu ibarat asisten yang membantu mempermudah dan mempercepat dalam melakukan pekerjaan tertentu, sehingga dapat mengurangi beban kerja, dan meminimalkan kesalahan. 

Contoh penggunaan kecerdasan buatan adalah untuk navigasi, penunjuk jalan, serta melihat titik-titik macet. Di ranah hiburan, kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence) berupa search engine mempermudah dalam menemukan konten populer, personalisasi konten, mencari konten dalam sekali dengar atau lihat.  Pun sebagai asisten virtual, AI dapat menjadi pengingat untuk berbagai keperluan, atau memerintahkan AI untuk melakukan atau mencari sesuatu seperti Siri dan Google Assistant. 

"Yang perlu kita pahami adalah dengan segala kemudahan dari waktu ke waktu kita tidak boleh berpikir negatif terhadap teknologi, melainkan dapat memanfaatkannya dengan bijak sesuai dengan keperluan dan aturan yang berlaku," pesan Murniandhany. 

Kegiatan yang dipandu oleh tv presenter Nabila Nadjib hari ini juga diisi oleh Dosen Unwiku Purwokerto Tjahjani Murdijaningsih, dosen STIE YKP Yogyakarta Aditya Hera Nurmoko, serta finalis Rising Star Iga Azwika sebagai key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment