News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Jalan Pendidikan Bermutu Dari Penguatan Literasi Digital

Jalan Pendidikan Bermutu Dari Penguatan Literasi Digital




PATI: Mewujudkan pendidikan bermutu salah satu di antaranya dengan menguatkan literasi digital di sekolah.

"Sekolah harus mampu mengembangkan literasi digital dengan 4 pilarnya yakni digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety," kata aktivis penggerak budaya dan pemberdayaan masyarakat Imam Baehaqi saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema "Pendidikan Bermutu untuk Generasi Anak Digital" yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu (23/10/2021).

Dalam webinar yang diikuti ratusan  peserta itu, Imam mengatakan
literasi digital dalam pendidikan bermutu mesti diorientasikan untuk membentuk karakter anak didik sesuai nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. 

Ia menyebut sejumlah elemen literasi digital itu antara lain kultural yaitu pemahaman tentang konteks, lalu kognitif yaitu daya pikir dalam menilai konten, lalu konstruktif yaitu rekacipta sesuatu yang ahli, dan komunikatif dalam arti memahami kinerja jejaring komunikasi digital.

"Elemen literasi juga soal kepercayaan diri yang bertanggung jawab, kreatif melakukan hal baru dengan cara baru, kritis menyikapi konten dan bertanggung jawab sosial," kata dia.

Imam menambahkan bahwa gerakan literasi sekolah memiliki sejumlah aspek berupa kemampuan literasi yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik. Meliputi literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, literasi budaya dan kewarganegaraan.

Imam menambahkan, ada sejumlah langkah implementasi penguatan pendidikan karakter atau PPK. Salah satunya adalah kompetensi literasi literasi yang merujuk pada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Literasi tidak hanya soal pada kemampuan reseptif semata. Tetapi mengarah pada kemampuan produktif. "Jadi memiliki wawasan luas dan memiliki kemampuan untuk memproduksi berbagai bentuk karya," kata dia.

Menurutnya penguatan pendidikan karakter anak didik bisa juga melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, dan olah pikir serta olahraga. "Tentu saja dengan kerjasama antara satuan pendidikan keluarga dan masyarakat," kata dia.

Tantangan budaya dalam era digital ini, kata Imam telah melahirkan budaya baru dan intelegensi artifisial dalam era disrupsi dan post truth. Sehingga penguatan literasi hal yang tak bisa ditolak lagi.

Berikutnya, Redaktur Langgar.co Abdul Rohim mengatakan dalam dunia pendidikan  era digital ini metodenya tak lain keteladanan.

"Keteladanan ini mulainya dari diri sendiri," kata dia. Menurutnya pendidikan bermutu harus ditempatkan sebagai usaha mendidik dan mendampingi anak untuk bisa beradaptasi dan memanfaatkan berbagai potensi menghadapi berbagai tantangan.

"Yang diupayakan bagaimana mendorong seorang anak menggunakan teknologi media untuk mengatur kualitas diri, bukan membelenggunya," kata dia. 

Misalnya memanfaatkan instagram untuk menampilkan gambar yang menginspirasi, Facebook untuk dokumentasi pengetahuan yang telah dilalui dan YouTube untuk menyampaikan karya yang dimiliki.
 
Webinar itu juga menghadirkan narasumber direktur buku Langgar Abdul Rohman, dosen Ilmu Komunikasi Fisip Unsri Palembang Rindang Senja Andarini, serta dimoderatori Fikri Hadil serta Rosaliana Intan Pitaloka selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment