News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Dompet Digital, Langkah Pembayaran Mudah bagi Millenial

Dompet Digital, Langkah Pembayaran Mudah bagi Millenial




Pekalongan - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar webinar literasi digital bagi masyarakat di Kabupaten Pekalongan, Selasa (3/8/21). Tema yang diusung yakni "Kenal dan Pakai Aplikasi Dompet Digital" dan dikupas melalui empat pilar literasi: budaya digital, keamanan digital, kecakapan digital, dan etika digital. 

Kegiatan yang dimoderatori oleh Bobby Aulia (entertainer) tersebut menghadirkan Zufdi F Arianto (Ketua Yayasan Quranesia Amrina Rasyada Rasyada), Widiasmorojati (Bussiness Consultant), Eko Sugiono (Digital Marketer Expert, G Coach) dan Anggraini Hermana (Praktisi Pendidikan) sebagai narasumber. Serta Putri Sabrina (Fashion Model) sebagai Key Opinion Leader. 

Praktisi Pendidikan Anggraini Hermana dalam webinar itu mengatakan, inovasi dalam fintech antara lain adanya perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan yang menggunakan teknologi untuk mempercepat dan memudahkan layanan keuangan. Ia menambahkan, meminimalisir penggunaan uang tunai dapat mengurangi resiko  pemalsuan uang dan kejahatan lainnya. 

"Financial money itu meliputi kredit dan debit. Kemudian cash menjadi digital money. Kalau cashless itu kita mengurangi kontak langsung kan, karna tidak bertransaksi dengan uang secara langsung," terangnya. 

Meski dianggap gampang, namun dirinya tak memungkiri ada hal positif dan negatif dari penggunaan dompet digital. Maka dari itu pengguna harus mengerti dan hati-hati dalam menggunakannya. Bijak dalam menggunakan dompet digital juga diperlukan agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan nantinya. 

"Salah satu hal positifnya jadi lebih hemat. Bisa dikatakan hemat karena banyak diskon dan promo yang ditawarkan. Selain itu juga ada poin yang bisa didapatkan dan dikumpulkan, kemudian bisa ditukarkan jika sudah memenuhi syarat. Kemudian juga, mengurangi resiko menerima uang palsu. Sehingga penyebaran uang palsu bisa diminimalisir," paparnya. 

Namun hal negatif yang bisa kita dapat dari dompet digital antara lain ketika ingin me-refund kita membutuhkan beberapa waktu. Jadi harus memiliki cadangan saldo di dompet digital jika ingin melakukan transaksi lain. Kemudian adanya batasan minumun dan maksimum dalam bertransaksi. Hal ini juga cukup membuat repot orang yang menggunakan dompet digital. 

"Kita bisa melakukan langkah bijak dalam menggunakan dompet digital. Salah satunya memisahkan setiap kebutuhan dan membagi dana di dompet digital," tambah Anggraini. 

Sementara itu Digital Marketer Expert, G Coach Eko Sugiono mengungkapkan, alasan banyak orang Indonesia menggunakan dompet digital karena merasa sangat praktis. Bahkan digunakan anak muda hingga orang tua karena mudah digunakan. 

"Sekarang juga sudah banyak gerai makanan, minuman, tiket nonton hingga belanja online yang menerima pembayaran menggunakan dompet digital. Seperti KFC, Guulak, Co., Kulo, Solaria dan beberapa gerai lainnya," jelasnya. 

Ia menyebut, alasan milelenial menggunakan dompet digital daripada uang secara langsung yakni adanya demotivasi oleh promo maupun cashback. Alasan selanjutnya karena memudahkan untuk jasa antar makanan dan minuman. Selain itu untuk trasnportasi online. 

"Millenial menggunakan dompet digital setidaknya minimal seminggu sekali. Volume top up mingguan bahkan bisa mencapai Rp. 140.663. Bahkan berdasarkan hasil riset dari Nielsen Indonesia mengungkapkan, pembayaran menggunakan dompet digital saat Hari Belanja Nasional (Harbolnas) tahun 2020 meningkat dibanding tahun sebelumnya. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment