Cerna Informasi yang Masuk, Cara Hindari Infodemik
Kendal – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pidatonya pada 15 Februari 2020 menyatakan kita sedang melawan infodemik, berita palsu menyebar lebih cepat dan lebih mudah daripada virus ini, dan sama berbahayanya.
Dalam pandangan Dosen FISIP UNDIP, AP Tri Yuniningsih, arus informasi yang datang memang dapat mempengaruhi pola pikir dalam diri seseorang. “Kemampuan mencerna informasi yang positif yang masuk dalam diri seseorang dipengaruhi oleh pendidikan karakter,” ujarnya saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (21/6/2021).
Diakui, infodemik dampaknya membuat masyarakat kebingungan sehingga memunculkan ketidakpercayaan dan merusak respons masyarakat.
Disebutkan, istilah itu pertama kali dicetuskan profesor hubungan internasional David Rothkopf dalam sebuah artikel Washington Post 11 Mei 2003, di tengah wabah mematikan SARS.
Dari situ kemudian ada manajemen infodemik, yaitu penggunaan cara sistematis dengan analisis dan pendekatan berbasis risiko dan bukti untuk mengelola infodemik dan mengurangi dampaknya terhadap perilaku masyarakat selama keadaan darurat.
Menurut dia, manajemen infodemik tujuannya untuk mengatasi hal yang ditimbulkan, dengan cara yang baik, antara lain membangun ketahanan terhadap informasi yang salah.
Narasumber lainnya, Rhesa Radyan Pranasthiko dari Kaizen Room, menyatakan Lembaga Biologi Molekuler atau LBM Eijkman sempat menyatakan “virus Corona tidak akan hilang dari muka bumi dalam waktu yang lama. Karena itu, istilah berdampingan lebih tepat digunakan daripada berdamai dengan virus Corona.”
Menurut Rhesa, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo pernah menyatakan infodemik adalah informasi yang menyesatkan terkait pandemi Covid- 19 yang beredar di media sosial dan dinilai lebih berbahaya dari virus itu sendiri, karena menimbulkan sikap yang salah. “Pastikan Anda menerima informasi soal Covid-19 dari sumber yang valid dan kredibel,” kata dia.
Dipandu moderator Dwiky Nara, webinar bertema Infodemik bagi Pencegahan Covid-19 kali ini juga menghadirkan narasumber Septa Dinata (Paramadina Public Policy Institute), Iqbal Aji Daryono (Penulis & Kolomnis), dan Kevin Benedict (Putra Dirgantara Indonesia 2017) sebagai Key Opinion Leader. (*)
Post a Comment