News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Tak Mau Jadi Korban Kejahatan Digital, Belajarlah Agar Terampil dan Jeli

Tak Mau Jadi Korban Kejahatan Digital, Belajarlah Agar Terampil dan Jeli





JEPARA : Penjahat cyber memiliki beragam cara untuk melancarkan aksinya dan menjebak mereka yang awam alias tidak terampil dengan dunia digital. Aksi kejahatan yang dilancarkan pun punya beragam modus. Salah satunya, apalagi kalau bukan mencuri data pribadi para pengguna yang lengah dan tanpa sadar memberikan data pribadinya secara cuma-cuma.

"Salah satu kejahatan cyber yang patut diwaspadai adalah phising. Jadi, aksi ini pernah populer dilakukan dengan cara membuat alamat situs palsu yang tampilannya dibuat mirip dengan tampilan website-website populer agar pengguna login dan datanya dicuri,” kata praktisi dan trainer internet marketing Eko Sugiono, saat menjadi pembicara dalam webinar literasi digital bertema "Saatnya Siswa dan Guru Terampil Belajar Daring" yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis (26/8/2021).

Eko mencontohkan aksi phising yang beberapa waktu silam cukup populer dan menjebak para pengguna media sosial. Aksi phiser atau penjahat cyber itu dengan membuat situs tiruan atau kloningan yang tampilan halamannya mirip 100 persen dengan platform media sosial Facebook. 

"Padahal alamat situsnya bukan Facebook. Namun jika pengguna tidak jeli memperhatikan alamatnya, hanya melihat tampilannya, maka ia akan mencoba login dengan memasukkan username dan password-nya ke situs jebakan itu dan di situlah datanya bakal tercuri," kata Eko dalam webinar yang diikuti 200-an peserta itu.

Tak berhenti di situ. Seringkali juga umpan penjahat itu bukan dalam website, melainkan berbentuk aplikasi-aplikasi palsu yang menjadi celah pengguna yang tak jeli meng-input data pribadi digitalnya melalui akses login. Situs phishing seringkali mengiming-imingi jika aplikasi itu memungkinkan pengguna bisa bebas melihat daftar siapa saja pengguna yang mengunjungi halaman profil mereka.

"Jadi, phising itu prinsipnya Fake URL, Fake Login. Ini yang harus dicermati pengguna saat berselancar di dunia digital, karena jebakannya cukup luas jenisnya," tegas Eko.

Untuk menghindarinya, Eko menyarankan tiap pengguna membiasakan diri cek URL di address bar dulu sebelum login demi memastikan URL tersebut benar yang ingin dituju. Kalau mau lebih aman lagi, cek pula apakah situs itu juga ter-enkripsi dengan sertifikasi SSL yang ditandai dengan bentuk logo gembok.

"Hati hati pula, jangan sembarangan meng-klik link yang mencurigakan yang masuk ke email-mu. Apalagi memberikan informasi personal ketika membalas email itu," kata Eko.

Selanjutnya, Eko mendorong pengguna digital untuk memastikan privasi dan koneksi jaringan sosial media yang dimiliki. "Caranya dengan memeriksa bagian setting privasi dari semua akun sosial media yang dimiliki dan mulai lakukan langkah pencegahan," kata Eko.

Di akhir paparannya, Eko berpesan agar tak perlu ragu memanfaatkan aplikasi keamanan untuk menghindari kejahatan phishing dan penipuan yang dilancarkan dengan memanfaatkan jejaring sosial.

Narasumber lain dalam webinar itu, Pemred Padasuka TV Yusuf Mars, dalam paparannya mengatakan, adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19 membuat dunia pendidikan seperti guru dan siswa juga orangtua mau tak mau harus membuat strategi belajar mengajar. "Strategi belajar mengajar diperlukan agar pembelajaran yang dilakukan efektif dan tidak membosankan bagi peserta didik,” kata Yusuf.

Yusuf mencontohkan, sudah cukup banyak aplikasi pembelajaran daring yang merupakan kerja sama dengan Kemendikbud. Mulai dari Rumah Belajar, Indonesiax, Icando,  Google For Education, Kelas Pintar, Quapper School, Sekolahmu, Zenius, hingga Cisco Webex.

Dimoderatori Triwi Dyatmoko, webinar ini juga menghadirkan narasumber lain yakni Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara Muh. Habib dan Kepala Seksi Guru Bidang Pendidikan Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah Agus Muhasin, serta Rosaliana Intan selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment