News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Bagai Pedang Bermata Dua, Pengguna Digital Harus Perhatikan Ini Agar Berkah

Bagai Pedang Bermata Dua, Pengguna Digital Harus Perhatikan Ini Agar Berkah





Kudus - Transformasi digital merupakan perubahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan pada masyarakat. Transformasi digital melingkupi penggunaan dan kemampuan transformatif dalam menginformasikan kesadaran digital. Tahap transformasi berarti bahwa penggunaan perangkat digital yang merupakan jenis baru dari hasil inovasi dan kreativitas. 

Dosen S2 Administrasi Publik FISIP Universitas Mulawarman, Bambang Irawan mengatakan, transformasi digital juga dapat diartikan sebagai perubahan metode tradisional ke konsep digital. Menurutnya, terjadinya pandemi Covid-19 di Indonesia ini salah satu efek positifnya adalah adanya akselerasi transformasi digital. 

”Adanya transformasi digital ibarat pedang bermata dua. Pada satu sisi membawa berkah dan pada sisi lain menyertakan musibah,” ujarnya dalam webinar literasi digital dengan tema ”Transformasi Digital: Musibah atau Anugerah” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bagi warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada Kamis (26/8/2021).

Menurut Bambang, ada berbagai tantangan dalam transformasi digital yang dihadapi oleh para pengguna. Tantangan tersebut di antaranya: fitur proteksi untuk perangkat digital yang saat ini semakin beragam. 

Agar perangkat digital tetap terjamin keamanannya, menurut Bambang, lebih baik menggunakan produk proteksi original yang aman. Tantangan kedua yaitu mengenai kompleksitas identitas data pribadi yang tak mudah untuk dilindungi. Kemudian, tren penipuan yang selalu meningkat di dunia digital, sehingga membutuhkan peningkatan dan keterampilan untuk mengantisipasinya. 

Bambang mengungkapkan, untuk menjaga keamanan digital versi Google Indonesia, yakni selalu berhati-hati saat menerima pesan yang meminta untuk mengisi data pribadi. Lalu, tidak mengklik link yang tidak jelas dan mencurigakan. 

Selanjutnya, mengunduh aplikasi dari sumber terpercaya, misal Google Play Store, melakukan perbaruan software secepat mungkin, dan tidak mudah percaya pada pesan yang mencurigakan. ”Penting juga untuk memastikan jaringan yang kita pakai aman, terutama pemakaian wifi publik,” ucapnya. 

Bambang Irawan juga menyarankan agar pengguna menjaga keamanan pribadi di internet dengan menggunakan otentifikasi multifaktor untuk memeriksa kembali keaslian pengguna digital dan menambahkan lapisan keamanan untuk melindungi data dan informasi pribadi. 

Selanjutnya, jika Anda harus melakukan transaksi dengan wifi umum, gunakan virtual private network atau VPN (vpon) untuk menjamin tetap aman saat online. ”Lindungi identitas pribadi dan informasi pribadi lainnya untuk mengantisipasi disalahgunakannya oleh pengguna digital lain,” katanya. 

Bagi Bambang, transformasi digital menjadi berkah, ketika pengguna mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Namun, bisa menjadi musibah, apabila kurang responsif terhadap perubahan. ”Jadi, tingkatkan kemampuan literasi digital agar menjadi berkah,” pungkasnya. 

Narasumber lain, Kepala MTsN Semarang, Hidayatun mengatakan, ada dampak buruk dalam penggunaan internet terhadap anak. Mulai dari fokusnya berkurang, menjadi lebih emosional, sulit mengambil keputusan, anti-sosial dan sulit berhubungan dengan orang lain. ”Bisa juga melemahnya kemampuan merasakan sensasi di dunia nyata dan tidak memahami nilai-nilai moral,” katanya. 

Menurut Hidayatun, ruang digital juga memiliki banyak kejahatan seperti hoaks, ujaran kebencian, perundungan, penipuan online, maupun lainnya. Untuk itu, ia berharap, perlu adanya sikap yang bijak ketika menjadi pengguna digital. Seperti, tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan para pengguna internet lainnya, membentuk citra diri yang positif, menghormati privasi orang lain, juga memberi saran atau komentar yang baik pada suatu konten atau postingan. 

Webinar yang dipandu oleh moderator Dimas Satria itu, juga menghadirkan narasumber Suhadi (Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kudus), Imam Wahyudi (Direktur Content Creative Indonesia), dan produser film Bella Nabilla selaku key opinion leader. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment