News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Tembus 1.000 Peserta, Webinar Literasi Digital di Purworejo Pecahkan Rekor

Tembus 1.000 Peserta, Webinar Literasi Digital di Purworejo Pecahkan Rekor




Purworejo – Program webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Debindo di Provinsi Jawa Tengah dan DIY menembus rekor jumlah peserta.

Mengusung tema "Peluang dan Tantangan Pendidikan Karakter di Era Digital", diskusi virtual yang dihelat untuk masyarakat Kabupaten Purworejo hari Rabu (21/7/2021) kemarin, sempat tembus diikuti 1.000 partisipan -- mayoritas pelajar. Ini catatan sekaligus rekor menggembirakan sejak pelatihan literasi digital ini diselenggarakan oleh Kemenkominfo mulai bulan Mei lalu. 

Seperti biasa, webinar untuk masyarakat Purworejo yang kemarin dipandu Rara Tanjung selaku moderator menghadirkan empat narasumber. Mereka adalah dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta Monika Sri Yuliarti, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nikmah Nurbaity, dosen FISIP Universitas Jember Selfi Budi Helpiastuti, dan Kepala Sekolah SMAN 10 Purworejo Setyo Mulyaningsih. Selain mereka, ikut bergabung The Voice Indonesia 2021 Maria Stella selaku key opinion leader. 

Memulai paparannya, Monika Sri Yuliarti mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah sejak 2017 mencanangkan gerakan penguatan pendidikan karakter (PPK), dan mengidentifikasi lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas. 

”Kelima nilai utama karakter prioritas PPK itu yakni: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas,” ujar Monika. 

Pertama adalah religius, yang berarti mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, nasionalis, bermakna menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas diri dan kelompoknya. Ketiga, mandiri, artinya tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan tenaga, pikiran, waktu, untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita.

Adapun yang keempat, gotong-royong, mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu-membahu menyelesaikan persoalan bersama. Dan yang terakhir, integritas, yakni upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

Terkait peluang pendidikan karakter di era digital, Monika optimistis lantaran keterhubungan kini bisa dilakukan tanpa khawatir masalah geografi. Selain itu, model pembelajaran karakter bisa dilakukan dengan bervariasi, dan waktu yang lebih fleksibel.

”Tantangannya ialah: tingkat literasi digital yang masih rendah, keinginan belajar masih rendah, dan hoaks yang semakin banyak,” tegas Monika.

Berikutnya, Nikmah Nurbaity bicara soal fenomena maraknya bermedia digital yang ditandai dengan
orang bisa "bicara semaunya" dan ”bertindak semaunya” di dunia maya.
 
Media sosial, lanjut Nikmah, penuh dengan komentar kasar, caci maki, menyudutkan, bahkan menyinggung SARA, spontanitas begitu saja tanpa pikir panjang. 

”Bermedia sangat bebas, tanpa sekat, nyaris tanpa kontrol, dan serba permisif. Perilaku kurang sopan di dunia maya ini menarik perhatian kita semua. Mengapa kebebasan ini bisa menggeser etiket?” tanya Nikmah.

Agar etiket bermedia digital tak tergeser, Nikmah memberikan jurus-jurus etiket kala chatting, posting, maupun berkomentar. Jurus itu meliputi: bertutur dengan bahasa baik dan sopan, hindari persoalan sensitif (SARA), santun dan saling hormat-menghormati, tidak kasar, fitnah, arogan, porno, serta postinglah hal yang positif. 

”Sedangkan menulis email hendaknya dengan ejaan benar dan kalimat sopan, jangan gunakan huruf kapital semua, biasakan menuliskan subjek email, menggunakan cc kalau diperlukan, tidak mengirim email promosi yang tidak berhubungan dengan yang dituju, menghargai hak orang lain, menghargai privasi orang lain, jangan memberikan data diri lengkap kalau tidak perlu, dan jangan menggunakan kata-kata jorok dan vulgar,” jelas orang asli Butuh, Purworejo itu. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment