Literasi Digital bagi Tenaga Didik dan Anak Didik di Era Digital
BATANG: Di era digital ini tenaga pendidik dan anak didik telah berinteraksi tanpa batas dan berkolaborasi secara global di tengah melimpahnya informasi dan pengatahuan.
Hal itu diungkapkan dosen Universitas Serang Raya Ahmad Sururi saat berbicara sebagai narasumber dalam webinar literasi digital bertajuk "Literasi Digital bagi Tenaga Didik dan Anak Didik di Era Digital" yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo untuk warga Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (21/7/2021).
"Kemampuan pengguna digital, baik tenaga didik dan anak didik menjadi faktor penting untuk mampu mengembangkan keterampilan dalam menganalisis, menimbang, dan meningkatkan kesadaran secara kritis," ujar Sururi dalam webinar yang juga menghadirkan narasumber Anggraini Hermana (praktisi pendidikan), Eka Adi Lestari (akademi komunikasi) dan Antovany Reza Pahlevi (CEO ShintaVR) itu.
Ahmad Sururi mengatakan, literasi digital bagi tenaga didik dan anak didik di era digital akan mendorong tumbuhnya kreativitas bagi keduanya. Dari kreativitas itu lantas akan menjadi lahan subur untuk melahirkan inovasi baru dan semangat kolaborasi.
"Mereka tidak hanya akan berkompetisi, tapi juga kreatif untuk berkolaborasi" tukas Sururi. Hal inilah yang menurutnya membedakan jaman pendidikan dari masa ke masa.
Jika di era awal masa agraris jenis pendidikan yang dilakukan condong pada masyarakat komunal dan komunitas pendidikannya individual, lalu saat masuk jaman industri pendidikan menjadi massal, yang menekankan pada standar dan efisiensi. Pada fase ketiga atau jaman informasi ditandai dengan abad informasi yang dicirikan menonjolnya kelompok teknologi untuk mendukung kegiatan belajar," ujarnya.
Menurut Sururi, literasi digital antara tenaga pendidik dan anak didik harus dikembangkan karena guru kini dituntut menyajikan materi yang benar-benar fresh atau uptodate agar peserta didik tidak gampang bosan.
"Literasi digital penting di era ini agar tenaga didik memiliki kemampuan untuk mengenali kapan informasi diperlukan, mengidentifikasi sumber informasi, mengakses informasi secara efektif dan efisien, mengevaluasi informasi secara kritis, dan memakai informasi itu secara etis dan legal," tandasnya.
Ahmad Sururi membeberkan, dalam identifikasi sumber informasi, Indonesia lewat Perpustakaan Nasional RI bisa menjadi rujukan dalam pencarian bahan-bahan yang mendukung pembelajaran tak terbatas tempat dan waktu karena bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Sebab perpustakaan nasional itu telah memiliki katalog atau salah satu alat penelusuran bagi koleksi yang ada di perpustakaan secara digital atau e-resources. Saat ini, Perpustakaan Nasional RI mengkoleksi bahan perpustakaan digital, yang mana penerapan teknologi digital menjadi dasar dalam segala aktifitas perpustakaan dari pengadaan sampai dengan pelayanan informasi.
Narasumber lain, seorang praktisi pendidikan Anggraini Hermana mengatakan, guru dan siswa harus saling bersinergi dan bertanggungjawab terhadap kemajuan negeri sesuai perannya masing-masing di era digital ini.
"Ada banyak hal yang bisa menjadi contoh literasi digital dalam dunia pendidikan saat ini," kata Anggraini.
Misalnya saja, guru presentasi menggunakan Youtube, pertemuan menggunakan aplikasi zoom meeting atau Google meet atau pemberian dan pengumpulan tugas melalui Google Classroom.
"Tak hanya itu, contoh penerapan literasi digital juga bisa dilakukan melalui pemberian dan pengumpulan tugas juga adanya akses e-book dan e-library," kata Anggraini.
Sebagaimana wilayah lain, di Kabupaten Batang, Kementerian Kominfo juga akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital selama periode Mei hingga Desember 2021.
Serial webinar ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.
Warga masyarakat diundang untuk bergabung sebagai peserta dan akan terus memperoleh materi pelatihan literasi digital dengan cara mendaftar melalui akun media sosial @siberkreasi. (*)
Post a Comment