Temui Sultan, India Tawarkan Beasiswa Di Bidang IT dan Kesehatan
Duta Besar India untuk Indonesia, H.E. Manoj Kumar Bharti, bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Senin (5/4) (ist) |
WARTAJOGJA.ID : India menawarkan dua program unggulan untuk masyarakat muda DIY. Program tersebut adalah pemberian beasiswa penuh di bidang Teknologi Informatika dan pendidikan keperawatan.
Duta Besar India untuk Indonesia, H.E. Manoj Kumar Bharti, mengungkapkan hal demikian usai diterima Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Senin (05/04) di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Audiensi tersebut berkaitan dengan pembahasan kerjasama yang ditawarkan India kepada DIY.
H.E. Manoj menjelaskan, India menawarkan beasiswa penuh bagi generasi muda DIY di bidang Informasi Teknologi.
Pihaknya menargetkan generasi muda yang memiliki pengalaman kerja untuk bisa diberikan special training. Selain itu, India juga akan menyediakan berbagai jenis beasiswa dan short course.
“Setiap tahunnya, ada ratusan program beasiswa dari Pemerintah India untuk Indonesia. Untuk DIY sendiri kita ada 64 jenis beasiswa yang kami sediakan dan tidak dipungut biaya sama sekali,” kata H.E. Manoj.
Selain itu, H.E. Manoj juga menjelaskan, tidak hanya beasiswa dari tingkat sarjana maupun pasca sarjana saja, namun pihaknya juga menyediakan 500 jenis pelatihan pendek atau short course.
Menurutnya, program-program ini sangat penting untuk saling mendukung antara DIY dan India. Eratnya hubungan kedua belah pihak ini akan mampu menjadikan kedua wilayah bisa saling mendukung secara diplomatik.
Menurutnya, di antara tempat lain di Indonesia, DIY dinilai paling representatif untuk mengembangkan program ini. Tidak seperti daerah lain yang memiliki masalahnya sendiri, seperti misalnya terlalu terpengaruh dengan budaya luar, living cost terlalu tinggi, geografis kurang mendukung, dan berbagai masalah lainnya. Namun di DIY, H.E. Manoj menilai, hampir semua aspek sangat mendukung.
“Saya lihat DIY adalah tempat yang nyaman, dengan masyarakat yang masih kental memiliki budaya, serta merupakan daerah dengan kesadaran pendidikan tinggi. Fasilitasnya juga sangat mendukung, sehingga ide program ini sangat cocok,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala DPPM, Agus Priyono yang turut mendampingi Sri Sultan dalam audiensi tersebut mengungkapkan bahwa Sri Sultan memberi lampu hijau. Menurutnya, Sri Sultan sempat menekankan pentingnya menjalin kerjasama dengan India. DIY dan India perlu saling mendukung untuk lebih berkembang.
Agus menyampaikan, ada beberapa hal digarisbawahi oleh Sri Sultan pada pertemuan tadi, diantaranya tentang beasiswa keperawatan yang sudah bersertifikat penyetaraan semi internasional.
Dalam program beasiswa kesehatan tersebut, diharapkan nantinya para perawat sudah mengantongi commonwealth, bukan hanya sekedar ijazah sekolah saja. Ini tentu akan mempermudah langkah para penerima beasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya secara luas.
“Tadi Pak Gubernur meminta untuk para nakes ini mendapatkan sertifikat penyetaraan semi internasional ini sehingga apabila mereka lulus, sertifikat ini bisa dipakai untuk bekerja di Singapura, atau daerah lain tanpa repot lagi,” kata Agus.
Agus menambahkan, nantinya juga sedang diwacanakan juga untuk pengadaan rumah pensiun di DIY. Hal ini karena DIY merupakan tempat dengan rating tertinggi untuk ditinggali bagi para pensiunan.
Walaupun program ini pernah dibahas dengan Jepang, namun menurut Agus, Sri Sultan tidak mempermasalahkannya. Siapa yang lebih cepat realisasi dan lebih banyak manfaatnya, maka Sri Sultan akan mendukung.
“Mudah-mudahan program ini bisa terealisasi bersama India. Karena kita tahu sendiri, DIY memang paling diminati untuk para pensiunan,” tutup Agus. (San/Gun)
Post a Comment