News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Yogya Siap Gelar Lagi Event Seni Budaya, Penonton Dibatasi 25%

Yogya Siap Gelar Lagi Event Seni Budaya, Penonton Dibatasi 25%


Ilustrasi event wisata Jogja


WARTAJOGJA.ID : Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan kebijakan PPKM Mikro di DIY akan diperpanjang kembali hingga 5 April 2021. 

"Perpanjangan PPKM Mikro bisa menekan angka konfirmasi kasus positif Covid-19," ujar Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji Kamis 18 Maret 2021.

Meski diperpanjang, Aji
mengatakan bahwa
pada masa PPKM Mikro tahap keempat ini ada kebijakan baru di sektor wisata. Khususnya bidang event dan pertunjukan seni budaya.

"Pertunjukkan seni budaya bisa digelar lagi namun maksimal penontonnya hanya sebanyak 25% dari kapasitas tempat,” kata Aji.

Sejak setahun terakhir event  wisata serta pertunjukan seni budaya di Yogya nyaris tidak dilakukan. Padahal sektor ini menjadi magnet utama wisatawan. Sebut saja seperti Sendratari Ramayana di Candi Prambanan, atau seni tradisional yang kerap mengisi berbagai pagelaran. Hampir seluruhnya hanya digelar secara daring.

"Pertunjukkan seni budaya tetap mematuhi protokol kesehatan," ujar Aji.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menargetkan sektor pariwisata di Sleman harus mulai bangkit pada tahun 2021 ini. 
 
Menurutnya, sektor pariwisata menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 25%. Namun dengan adanya pandemi Covid-19 ini, sektor pariwisata juga merasakan imbasnya. 

Hal ini terbukti dari penurunan kunjungan wisatawan di Kabupaten Sleman yaitu pada tahun 2018 kunjungan sebanyak 8 juta wisatawan, 2019 sebanyak 10 juta wisatawan dan pada 2020 lalu kunjungan menurun menjadi 4 juta wisatawan saja.

 “Kami akan berdiskusi terkait pariwisata di Kabupaten Sleman untuk dipersiapkan sebaik mungkin,” ujarnya.

Menurutnya diperlukan inovasi untuk lebih mengangkat pariwisata di Kabupaten Sleman. Ia juga berharap sektor pariwisata terus berkolaborasi dengan sektor lainnya guna menggali potensi untuk dikembangkan ke depan.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suci Iriani mengatakan bahwa kebangkitan sektor pariwisata dapat membantu mengangkat subsektor lainnya seperti UKM, bidang jasa dan lainnya.
     
Menurutnya, saat ini Sleman sedang mengembangkan Sport Tourism. Event yang telah berjalan yaitu Sleman Temple Run dan Tour de Prambanan. “Kami berharap event Sleman Temple Run pada tahun ini tetap bisa dilaksanakan untuk menarik minat wisatawan datang ke Sleman,” kata Suci.

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi juga mengantisipasi agar pertumbuhan ekonomi tahun ini tak jeblok lagi seperti 2020 lalu gara gara geliat sektor wisata hancur akibat merebaknya Covid-19.

Menurutnya, pandemi jadi pukulan telak bagi Yogyakarta yang denyut nadi ekonominya sangat bergantung dengan aktivitas pariwisata.

"Pertumbuhan ekonomi Yogya tahun 2020 sebelumnya diprediksi mencapai 5,2% justru jeblok hingga mencapai angka -0,81%," kata Heroe.

Fokus terhadap pencegahan penyebaran pandemi, ujar Heroe, menyebabkan penanganan pada aspek lain yang sebelumnya menjadi prioritas menjadi tertunda. Khususnya pengembangan dan promosi wisata.

Meski pertumbuhan ekonomi anjlok, Heroe mengungkap, angka kemiskinan di Kota Yogyakarta masih dapat ditekan menjadi 7.27 atau hanya meningkat sebesar 0.43% dari tahun 2019.

"Pada sektor pariwisata dan budaya untuk tahun ini juga dimulai lagi promosi dan penguatan kampung wisata," kata dia. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment