HUT Golkar 56 di Yogya Potong Tumpeng, Ini Pesan Gandung Pardiman
Tasyakuran HUT ke-56 Partai Golkar di Yogyakarta |
WARTAJOGJA.ID: Perayaan Tasyakuran HUT ke-56 Partai
Golkar di Yogyakarta berlangsung khidmat dan tetaptertib protokol kesehatan
pada Rabu (21/10/2020) malam, di Kantor DPD Partai Golkar DIY, Jalan Jenderal
Sudirman, Yogyakarta.
Perayaan di Yogya itu dilaksanakan bersamaan
perayaan yang dipusatkan DPP Partai Golkar di Jakarta yang dipimpin langsung
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto via saluran live steraming.
Di Yogyakarta, perayaan diiisi dengan silaturahmi,
doa bersama hingga potong tumpeng yang dipimpin Ketua DPD Partai Golkar DIY,
Gandung Pardiman.
Dalam kesempatan itu Gandung Pardiman menyatakan
dirinya tidak menginginkan jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9
Desember 2020 di Kabupaten Sleman, Bantul dan Gunungkidul ternodai program
gentong babi.
“Jangan
terjadi. Khususnya Sleman. Mudah-mudahan fair, tidak ada program gentong babi.
Menurut Bambang Eka Cahya Widodo (Dosen Tata Pemerintahan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, red), gentong babi adalah program pemerintah tetapi
digunakan untuk kepentingan-kepentingan Pilkada,” ujarnya.
Gandung optimistis calon bupati yang diusung Partai
Golkar mampu memenangkan Pilkada. Syaratnya, semua harus bersatu padu holobis
kuntul baris bersama-sama merebut hati rakyat.
Dia meyakinkan, calon yang diusung Partai Golkar
sudah teruji kejujurannya maupun kedermawanannya dan tidak pelit.
“Pancasila-nya tidak diragukan lagi. Itu yang harus diyakini masyarakat. Di
Bantul antikorupsi, agar tidak terjadi seperti yang sudah-sudah. Di Sleman,
petahana Wakil Bupati Sri Muslimatun is the best,” ucapnya.
Pada Pilkada Gunungkidul, Partai Golkar mengusung
pasangan Sunaryanta dan Heri Susanto. Pilkada Sleman mengusung paslon Sri
Muslimatun dan Amin Purnama. Sedangkan Pilkada Bantul, Partai Golkar mengusung
paslon Suharsono dan Totok Sudarto.
Ketua DPD Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman. |
Partai Golkar DIY selama pandemi Covid-19, Gandung mengatakan
hingga saat ini tidak pernah berhenti memberikan bantuan kepada masyarakat.
“Sampai sekarang tetap membantu warga yang menjalani
karantina maupun isolasi mandiri. Ada tim khusus. Kami baru saja memberikan
bantuan kepada 14 KK. Satu KK kira-kira untuk 15 hari itu biasanya 15 kilogram
beras ditambah macam-macam. Kalau keluarga itu perlu bantuan lebih banyak, kita
tambah,” ungkapnya. (Cak/Rls)
Post a Comment