News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Ada La Nina, Wisatawan Diminta Lebih Waspadai Penghujan Di Yogya

Ada La Nina, Wisatawan Diminta Lebih Waspadai Penghujan Di Yogya

 


WARTAJOGJA.ID : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menghimbau warga dan wisatawan yang berniat menyambangi obyek wisata Yogya di bulan Oktober ini lebih bersikap hati-hati.

Sebab, mulai Oktober dasarian II atau pertengahan Oktober ini, seluruh wilayah di DIY memasuki awal musim penghujan yang disertai potensi peningkatan curah hujan lebih tinggi dari biasanya akibat dampak adanya fenomena La Nina.

“Adanya dampak La Nina di Yogya itu akan membuat peningkatan curah hujan yang terjadi lebih tinggi dibanding curh hujan biasanya,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas Selasa 6 Oktober 2020.

Reni menuturkan dampak La Nina itu di Yogya itu, membuat hujan yang terjadi umumnya berasal dari awan-awan konvektif.

Nah, awan konvektif inilah yang sering berpotensui memicu munculnya angin kencang. Jika awan konvektif ini adalah jenis awan Cumulonimbus dan tumbuh di atas lautan, ujar Reni, maka praktis akan memicu angin kencang yang mengakibatkan makin intesnya peningkatan tinggi gelombang laut.

BMKG Yogya pun berpesan bagi warga dan wisatawan di Yogya, pada saat cuaca cerah - berawan, maka mereka bisa beraktivitas seperti biasa seperti ketika ingin menyambangi destinasi.

“Tetapi pada saat hujan lebat (atau cuaca buruk) jangan beraktivitas di tepi pantai dan menghindari bibir pantai,” ujar Reni.

Sebab saat hujan lebat itulah potensi peningkatan tinggi gelombang  dapat terjadi lebih cepat.

Selain itu, Reni menuturkan warga dan wisatawan juga perlu mewaspadai potensi bencana hidrorologi. Seperti banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah kabupaten/kota DIY.

“Pemerintah melalui instansi terkait dapat turut mengantisipasi jika terjadi debit berlebih pada aliran sungai, sehingga tidak terjadi luapan air sungai yang dapat mengakibatkan banjir, maupun tanah longsor akibat tingginya curah hujan,” ujarnya.

BMKG mencatat pada September 2020, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator menunjukkan bahwa anomali iklim La-Nina sedang berkembang.

Pada pertengahan bulan Oktober 2020 zona musim di wilayah D.I. Yogyakarta diprakirakan akan memasuki musim hujan meliputi wilayah Sleman bagian barat dan utara, Kota Yogyakarta, Kulon Progo bagian utara. Sedang pada akhir Oktober meliputi Kabupaten  Sleman bagian timur, sebagian besar Bantul, dan Kulon Progo bagian selatan. Dan pada awal November 2020 hujan akan menjangkau sebagian besar wilayah Gunungkidul dan Bantul bagian timur.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment