News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Paguyuban dan Komunitas Malioboro Terima Bantuan Alat Semprot Disinfektan dari Polda DIY

Paguyuban dan Komunitas Malioboro Terima Bantuan Alat Semprot Disinfektan dari Polda DIY



Penyerahan alat semprot disinfektan dilakukan secara simbolis dari Polda DIY kepada masing-masing perwakilan paguyuban pedagang dan komunitas Malioboro



WARTAJOGJA.ID : Malioboro masih menjadi magnet utama bagi wisatawan yang tengah berkunjung ke DIY. 

Guna memberikan rasa aman dan nyaman, Ditbinmas Polda DIY memberikan bantuan 50 alat semprot disinfektan dan bahan baku cairan disinfektan berupa cairan Clorin kepada sejumlah perwakilan, pedagang, paguyuban, dan komunitas di Malioboro.

Penyerahan alat semprot disinfektan dilakukan secara simbolis oleh Kasubdit Binpolmas Ditbinmas Polda DIY AKBP Sugianto kepada masing-masing perwakilan paguyuban pedagang dan komunitas yang menaungi ribuan anggota yang ada di Malioboro, tepatnya di depan gedung DPRD DIY, belum lama ini, Jumat 2 Oktober 2020.

Komunitas yang menerima alat semprot tersebut diantaranya Pemalni, Paguyuban Tri Darma, Pasar Sore, Unit 37 PPMS, Paguyuban Pedagang Lesehan, Trimanunggal, Papela, Pasar Senthir, dan Abu Bakar Ali. Kegiatan pembagian alat semprot yang diinisiasi Polda DIY juga dihadiri oleh Pihak Kraton, UPT Malioboro, dan sejumlah tokoh masyarakat. Selesai kegiatan Perwakilan Komunitas bersama dengan tamu undangan langsung melakukan penyemprotan di sekitar area Malioboro.


Penyerahan bantuan alat semprot disinfektan dari Polda DIY kepada perwakilan paguyuban pedagang dan komunitas Malioboro

Ketua Umum Paguyuban Kawasan Malioboro (PKM) Slamet Santoso mengatakan Protokol Kesehatan sudah diterapkan di sepanjang Malioboro. 

Salah satunya dengan menyediakan tempat cuci tangan yang tersebar di banyak titik. Selain itu, semua PKL juga djwajibkan memakai masker. Jika ada pembeli yang tidak memakai masker, juga selalu diingatkan.

Mengenai penyemprotan disinfektan sudah kita agendakan. Mengingat di Malioboro ini terdapat banyak komunitas, sehingga komunikasi terus kita tingkatkan. 

"Dengan adanya bantuan alat semprot dari Polda DIY ini, akan kita maksimalkan,” kata Slamet Santoso, melalui keterangan tertulis, Senin (6/10).

Harapannya ekonomi bisa bangkit kembali. Bantuan alat semprot disinfektan kita gunakan semaksimal mungkin, agar jangan ada klaster baru di Malioboro. 

"Sebab, wisatawan berkunjung ke Jogja belum sreg hatinya atau istilahnya belum sah jika belum mengunjungi Malioboro. Untuk itu, kita jangan sampai terlena, tetap patuhi protokol kesehatan," kata Slamet Santoso, bersama Direktur PT Mavindo Pratama Rachmat Hidayat.

Perwakilan KRT H Jatiningrat dari Kawedanan Kraton mengucapkan terima kasih kepada Polda DIY atas sumbangsihnya dalam menjaga keamanan dan kenyamanan bersama di Malioboro. 


Paguyuban pedagang dan Komunitas Malioboro mendapar bantuan alat semprot disinfektan yang secara simbolis dilakukan oleh Polda DIY

"Kita semua tidak tahu kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir. Karena virus ini belum ada obatnya, maka upaya yang bisa kita lakukan adalah menangkal Covid-19, dan saling mengingatkan," tuturnya.

AKBP Sugianto mengharapkan di Malioboro rutin dilakukan penyemprotan. Alat tersebut dapat dimanfaatkan oleh semua pelaku usaha di Malioboro untuk memelihara kawasan Malioboro bebas dari kontaminasi Covid-19. Setidaknya tiga kali dalam sepekan pedagang bisa menyemprot disinfektan di lapak mereka. Tentu akan lebih baik jika bisa setiap hari. Jadi sebelum menggelar dagangan, lokasinya terlebih dahulu disemprot disinfektan.

"Paguyuban pedagang yang ada di Malioboro harus rajin menyemprotkan disinfektan sebelum dan sesudah menggelar dagangannya. Untuk itu kami menyerahkan alat semprot ini kepada pedagang, dengan harapan memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan. Ini bentuk dukungan kami dari Polda DIY untuk mewujudkan DIY tangguh di bidang kesehatan,” ujar AKBP Sugianto.

Diingatkan AKBP Sugianto, awal September lalu salah satu pedagang malioboro meninggal dunia karena terkonfirmasi positif Covid-19. Meskipun demikian Operasional Pedagang tetap berjalan. Kawasan Malioboro yang merupakan Icon wisata di DIY selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan, bahkan dalam sebulan terakhir mengalami lonjakan jumlah pengunjung.

"Terutama saat long weekend Malioboro dikunjungi oleh puluhan ribu pengunjung dari dalam ataupun luar Jogja. Walaupun sebagian besar pengunjung memang warga masyarakat Yogyakarta sendiri," ungkap AKBP Sugianto.

Bagaikan dua sisi mata uang, di satu sisi kunjungan yang meningkat akan mendongkrak perekonomian di DIY. Mengingat selain Icon Wisata, Malioboro Juga jantung perekonomian di DIY. Banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya di Malioboro.

"Namun di sisi lain, adanya lonjakan kunjungan wisatawan tentunya juga harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat agar Malioboro menjadi tempat yang Nyaman dan juga sehat," terang AKBP Sugianto.

Menurut AKBP Sugianto, alat ini bisa digunakan sebelum jam operasional. Dapat bahu membahu dari anggota komunitas dan paguyuban untuk melakukan penyemprotan agar hasilnya maksimal. Bahan Baku untuk penyemprotan juga kami berikan untuk kebutuhan selama 2 bulan.

"Namun apabila sudah habis agar disampaikan kepada kami untuk kita berikan kembali. Yang terpenting Malioboro sebagai tujuan wisata di DIY selalu nyaman, sehat, dan aman untuk dikunjungi," jelas AKBP Sugianto.

Ditegaskan, Malioboro harus menjadi wilayah yang steril dan bebas Covid-19. Komunitas pedagang harus melaksanakan save community. Patuhi dan terapkan Protokol Kesehatan Pencegahan Penularan dan Penyebaran Covid-19 di Malioboro.

"Mari saling mengingatkan demi keselamatan kita bersama. Harapannya bisa saling mengingatkan dan menyosialisasikan 3M-1T. Yakni Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, dan Tidak berkerumun," pesan AKBP Sugianto. (Rio Ardian)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment