News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

FTI UII Gandeng PT Geo Dipa Energi Bedah Strategi Manajemen Aset Panas Bumi Berbasis Digital

FTI UII Gandeng PT Geo Dipa Energi Bedah Strategi Manajemen Aset Panas Bumi Berbasis Digital

WARTAJOGJA.ID – Di tengah urgensi transisi energi nasional, pengelolaan sektor panas bumi kini menuntut pendekatan yang lebih canggih dan terintegrasi. 

Menanggapi tantangan tersebut, Program Studi Teknik Industri, Program Magister Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Kuliah Umum Perspektif Pakar bertajuk “Optimalisasi Kinerja Aset Pembangkit Panas Bumi melalui Penerapan Holistik Asset Management dan Integrasi Monitoring Online” pada Sabtu (20/12/2025). 

Forum ini menjadi wadah krusial bagi mahasiswa lintas jenjang dan profesional untuk mendalami strategi menjaga keandalan energi hijau di Indonesia.

Pakar Manajemen Aset dari UII, Ir. Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D., IPM. ASEAN.Eng., APEC.Eng, dalam sambutannya menekankan bahwa kompleksitas aset panas bumi—mulai dari sumur hingga sistem pembangkitan—beroperasi dalam kondisi ekstrem yang memerlukan pengawasan ketat. 

Menurutnya, perkembangan industri ini sangat strategis sehingga penerapan manajemen aset secara menyeluruh bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan yang tak terelakkan.

"Kemajuan teknologi digital melalui monitoring online membuka peluang besar untuk meningkatkan keandalan aset, ketepatan pengambilan keputusan, serta optimalisasi kinerja dan umur aset secara berkelanjutan, sehingga kegiatan ini diharapkan mampu menjembatani pemahaman akademik dengan praktik terbaik industri," ujar Winda Nur Cahyo.

Melengkapi perspektif praktis, Fransisco Simamora selaku Head of Maintenance & Reliability Department PT Geo Dipa Energi (Persero) menjelaskan bahwa manajemen aset menjadi sangat kritis karena besarnya nilai investasi dan risiko kegagalan pada peralatan seperti turbin dan sistem injeksi yang bekerja di bawah tekanan tinggi. 

Ia memaparkan bahwa PT Geo Dipa Energi telah menerapkan life cycle asset management untuk menjaga pasokan listrik dan meminimalkan gangguan produksi melalui perencanaan pemeliharaan yang prediktif dan efisien.

Fransisco memaparkan secara mendalam mengenai tujuh pilar utama yang menjadi fondasi sistem operasi aset di industrinya. Pilar tersebut meliputi Reliability untuk identifikasi kegagalan potensial, Operation & Efficiency guna mendeteksi anomali, Work Planning & Control untuk pengelolaan sumber daya manusia, serta manajemen Outage saat penghentian operasi. 

Selain itu, pilar Aging Asset digunakan untuk memprediksi akhir umur aset, didukung oleh Life Cycle Cost Analysis untuk pengendalian biaya, serta Supply Chain untuk efektivitas suku cadang.

"Melalui penguasaan tujuh pilar ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya mendapatkan pemahaman teoritis, tetapi juga memiliki kemampuan praktis dalam pengambilan keputusan, optimalisasi aset, dan mitigasi risiko yang sangat berguna dalam karier profesional di industri teknik maupun manajemen di masa depan," pungkas Fransisco Simamora.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment