News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

FTI UII Dorong Inovasi Produk Berorientasi Pelanggan Melalui Pendekatan Desain Berbasis Data Mining

FTI UII Dorong Inovasi Produk Berorientasi Pelanggan Melalui Pendekatan Desain Berbasis Data Mining

WARTAJOGJA.ID : Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, melalui Program Studi Manajemen Rekayasa (MR), terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan kegiatan akademik yang relevan dengan kebutuhan industri 4.0, salah satunya melalui penyelenggaraan webinar inspiratif bertajuk “What Customer Say, What You Build: Belajar Desain Berbasis Data Mining” pada Sabtu, 6 Desember 2025. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi teknologi dan kemampuan analitis mahasiswa serta praktisi mengenai pentingnya mengintegrasikan teknik data mining dengan proses desain produk yang efektif dan berkelanjutan.

Webinar tersebut menghadirkan Dr. Dwi Adi Purnama, S.T., dosen Program Studi Manajemen Rekayasa UII, sebagai narasumber utama yang membahas secara mendalam bahwa desain produk modern tidak lagi hanya mengandalkan intuisi maupun preferensi desainer, tetapi harus mampu menjawab kebutuhan dan keinginan pelanggan secara akurat, sebuah kondisi yang menjadikan peran data mining sangat penting sebagai alat untuk menggali pola, kecenderungan, dan wawasan tersembunyi dari data pelanggan dalam jumlah besar. 

Dengan pendekatan ini, perusahaan dan desainer dapat membuat keputusan desain yang lebih terukur, mulai dari menentukan fitur produk hingga mengembangkan produk baru yang benar-benar relevan di pasar.

Dalam pemaparannya, Dr. Dwi Adi menguraikan alur kerja desain berbasis data mining yang komprehensif, meliputi empat tahap utama: (1) Pengumpulan data pelanggan, melalui survei, media sosial, transaksi, wawancara, maupun feedback langsung; (2) Analisis data pelanggan menggunakan berbagai metode seperti clustering, classification, regression, topic modeling, hingga Association Rule – Market Basket Analysis (AR-MBA); (3) Interpretasi hasil analisis menjadi wawasan strategis untuk desain produk; dan (4) Implementasi dalam desain, termasuk iterasi berbasis umpan balik pelanggan. 

Ia menambahkan bahwa pendekatan ini secara fundamental mendorong proses desain yang bersifat adaptif, berbasis bukti, dan mampu memenuhi ekspektasi pengguna dengan lebih efektif.

Salah satu bagian yang menarik adalah pemaparan studi kasus nyata, seperti penggunaan AR-MBA pada data transaksi retail yang menunjukkan bagaimana keterkaitan antarproduk.

"Misalnya biskuit, roti, dan susu—dapat dimanfaatkan untuk strategi desain produk bundling, penataan layout toko, hingga pengembangan varian produk baru," kata dia.

Tidak hanya itu, Dr. Dwi Adi juga mengangkat contoh dari industri kendaraan listrik, di mana melalui data pelanggan, terlihat bahwa harga beli, biaya pengisian daya, serta akses ke stasiun pengisian menjadi faktor penting dalam keputusan pembelian, wawasan yang kemudian dapat digunakan desainer untuk merancang fitur seperti range anxiety predictor, memperbaiki efisiensi baterai, atau menawarkan paket penjualan dengan insentif pengisian daya.

Selain data transaksi, webinar ini menyoroti pentingnya media sosial sebagai sumber data pelanggan modern, di mana melalui metode seperti topic modeling dan sentiment analysis, perusahaan dapat memahami opini, pengalaman, dan kebutuhan pelanggan secara lebih mendalam dan real-time, sebuah fakta yang dicontohkan melalui analisis ulasan pengguna aplikasi Gojek di Google Play Store yang menunjukkan hal-hal yang sering dikeluhkan pengguna.

Seperti lokasi penjemputan, performa aplikasi, waktu tunggu, keamanan, hingga promo—yang dapat diterjemahkan menjadi arahan desain produk, seperti peningkatan UI/UX, navigasi yang lebih presisi, lite mode untuk koneksi lambat, ataupun personalisasi promo. 

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa data mining tidak hanya memberikan angka, melainkan menghasilkan wawasan yang dapat langsung diimplementasikan, di mana insight pelanggan—seperti kebutuhan fungsional, kebutuhan emosional, apresiasi, dan keluhan—dapat dikelompokkan dan diterjemahkan menjadi arah desain produk yang konkret, seperti desain sporty yang sesuai preferensi pengguna, fitur interaktif untuk mengatasi minimnya informasi, atau pengembangan paket produk terintegrasi, serta menekankan bahwa perusahaan yang mampu merespons insight pelanggan dengan cepat memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan pasar.

Sebagai penutup, penyelenggaraan webinar ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan MR UII untuk menghadirkan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan industri 4.0, sekaligus mendukung terciptanya lulusan yang kompeten di bidang desain produk, analisis data, dan pengambilan keputusan berbasis teknologi, sekaligus menegaskan komitmen Prodi Manajemen Rekayasa UII dalam mendorong literasi teknologi, inovasi berbasis data, serta kemampuan analitis mahasiswa.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post

Post a Comment