News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Direktur TI BPJS Kesehatan Dorong Transformasi Digital, Hadirkan Layanan Cepat

Direktur TI BPJS Kesehatan Dorong Transformasi Digital, Hadirkan Layanan Cepat

WARTAJOGJA.ID – Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan mendorong transformasi digital dalam layanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Menurutnya, adopsi teknologi dalam layanan kesehatan mampu menghadirkan layanan yang lebih cepat, baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun lanjutan. 

“Transformasi digital bukan sekedar mengadopsi teknologi, namun mengubah pola pikir dan sikap menjadi berbasis teknologi informasi. BPJS Kesehatan mengaplikasikannya melalui beragam inovasi seperti Aplikasi Mobile JKN. Aplikasi hanya sebagai alat, ujung dari transformasi digital adalah mengubah kebiasaan,” kata Edwin dalam kunjungannya ke RSUD Panembahan Senopati Bantul, Jumat (12/12). 

Edwin menjelaskan, dengan antrean online di Aplikasi Mobile JKN peserta dapat mengambil antrean fasilitas kesehatan bahkan beberapa hari sebelum hari kunjungan yang direncanakan. Kemudahan ini bukti bahwa kecepatan layanan kesehatan bisa hadir melalui teknologi. 
“Dahulu orang mengantre menggunakan sandal atau jaket, sekarang antreannya sudah bisa diambil lewat aplikasi. Tidak perlu lagi datang subuh, tidak perlu berebut atau serobot dan yang paling penting tidak perlu meninggalkan pekerjaan untuk dapat antrean,” terang Edwin.  

Data per 31 Oktober 2025 menunjukkan, jumlah peserta JKN di Indonesia mencapai 282.459.613 peserta. Jika tidak disertai dengan teknologi maka layanan kepada peserta menjadi terhambat dan menimbulkan antrean mengular. 
“Sebelum antrean online diimplementasikan tahun 2021, waktu pelayanan kesehatan bisa mencapai enam hingga delapan jam. Kalau satu hari ada 1,9 juta pemanfaatan maka jutaan orang tidak bekerja dan meninggalkan usahanya untuk antre. Namun dengan antrean online, hanya perlu dua jam untuk menyelesaikan keperluan kesehatannya lalu bisa pulang dan melanjutkan aktifitas. Efisien dari segi waktu dan tenaga,” tegas Edwin. 

Dalam kesempatan tersebut Edwin menyerahkan penghargaan transformasi digital bintang empat untuk RSUD Panembahan Senopati. Penghargaan tersebut diserahkan atas keberhasilan implementasi antrean online, integrasi sistem klaim, implementasi E-SEP, finger print dan Frista serta bridging farmasi.  

“Inilah prinsip gotong royong dan kolaborasi antara BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan, masyarakat hingga pemerintah sehingga semua tertolong dan dapat mengakses layanan kesehatan yang cepat dan berkualitas,” tambahnya. 
Sementara itu, Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul, Atthobari menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diterima. Rumah sakit terus menerus berproses dan menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi. Penghargaan ini menjadi semangat baru untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik. Salah satu keberhasilan yang meningkat drastis adalah pemanfaatan antrean online. 

“Saat ini pengguna antrean online oleh pasien di rumah sakit kami sudah mencapai 60%. Pasien menjadi lebih cepat dalam antrean. Untuk menunjang hal tersebut kami pun menyiapkan petugas khusus untuk melayani maupun membantu peserta mengunduh dan memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN. Kami berharap layanan pada masyarakat Bantul semakin baik,” tutupnya.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment