Sido Muncul Torehkan Prestasi Internasional, Raih Gold Award di Asia ESG Positive Impact Awards 2025
WARTAJOGJA.ID : Sido Muncul kembali menorehkan prestasi di kancah internasional dengan meraih Gold Award dalam kategori Innovative Partnership
di Asia ESG Positive Impact Awards 2025, sebuah ajang yang mengapresiasi komitmen perusahaan Asia terhadap keberlanjutan yang digelar di Sunway Resort Hotel, Malaysia pada November 2025.
"Penghargaan ini menjadi bukti nyata dedikasi Sido Muncul untuk terus berinovasi dan berkolaborasi demi menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan," tulis Sido Muncul dalam keterangan resminya.
Asia ESG Positive Impact Awards (PIA) 2025 menyoroti peran sektor publik dan swasta di Asia Tenggara dalam mendorong keberlanjutan.
Dalam ajang itu, 39 pemenang dari lndonesia, Malaysia, dan Filipina diakui atas kontribusi di lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik.
Penghargaan ini menjadi bukti nyata dedikasi Sido Muncul dalam membangun kernitraan yang berinovasi, berdampak sosial, dan mendukung praktik bisnis berkelanjutan.
Ajang penghargaan ini merupakan bagian dari Asia ESG Positive Impact Consortium (A-EPIC), kolaborasi antara Star Media Group (Malaysia), The Philippine Daily Inquirer (Filipina), dan KG Media (Indonesia). Pemenang asal Indonesia yang tampil di Asia ESG PIA merupakan penerima Lestari Awards 2025 dari KG Media.
Perusahaan asal Indonesia sendiri tercatat menerima penghargaan emas terbanyak dalam ajang ini. Sebanyak 13 program sustainability Tanah Air mendapatkan penghargaan pada ajang tersebut.
"Asia ESG Positive Impact Awards adalah titik kumpul bagi transformasi kolektif. Cerita aksi nyata dari UMKM hingga korporasi besar adalah penggerak perubahan. Melalui A-EPIC, kami mendorong benchmarking yang autentik agar setiap perusahaan menanamkan ESG dalam DNA mereka, bukan sebagai jargon, tetapi sebagai komitmen yang diwujudkan secara nyata,” ujar Wisnu Nugroho, Vice President Sustainability KG Media.
Kehadiran mereka di ajang regional dinilai menjadi cerminan meningkatnya standar praktik ESG di Indonesia. “Kami ingin membuka ruang bagi inisiatif yang selama ini tidak mendapat eksposur besar, tetapi memiliki dampak nyata dalam keberlanjutan,” kata Wisnu.
Ajang Asia ESG PIA 2025 juga menjadi penutup rangkaian Asia ESG Summit 2025 yang dihadiri oleh pemimpin bisnis, investor, dan pembuat kebijakan dari kawasan. Dengan tema “From Dialogue to Action,” forum tersebut menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam mendorong inovasi dan transparansi dalam penerapan ESG.
Kehadiran Yang Berhormat Tuan Haji Akmal Nasrullah bin Mohd Nasir, Wakil Menteri Peralihan Tenaga dan Transformasi Air Malaysia, serta perwakilan diplomatik dari Indonesia dan Filipina, memperkuat pesan bahwa kerja sama antarnegara menjadi kunci mempercepat transisi berkelanjutan di Asia Tenggara.
Komitmen Sido Muncul dalam menjaga lingkungan berulang kali membuat produsen Tolak Angin diganjar penghargaan regional dan nasional.
Misalnya saja, perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten “SIDO” itu tahun ini berhasil meraih kembali penghargaan Lestari Award 2025 dan juga meraih penghargaan gerakan hemat energi dan air (HEA) kategori industri dalam ajang Central Java Youth Sustainabillity Forum 2025.
Perwakilan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Yulius Ajie dan Iwan Setyo Wibowo sebelumnya mengungkapkan, Sido Muncul telah lama memprioritaskan keberlanjutan dan efisiensi dalam operasionalnya.
Perusahaan telah mengimplementasikan berbagai program untuk mengurangi konsumsi energi dan air, serta meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam.
Sebagai perusahaan yang membutuhkan Sumber Daya Alam sebagai bahan baku utama, pihaknya sangat menyadari bahwa kerusakan alam akan berdampak negatif terhadap jalannya perusahaan. Dengan begitu, PT Sido Muncul sangat berupaya untuk menjalankan proses industri yang berkelanjutan dan tidak merugikan lingkungan.
Hingga saat ini, penggunaan energi terbarukan di PT Sido Muncul telah mencapai 91 persen. Perusahaan mampu melakukan pengurangan emisi karbon sebanyak 18 ribu ton CO2 ekuivalen per tahun.
“Kami tinggal sekitar 9 persen yang masih pakai energi fosil. Kami juga sedang menjalankan efisiensi energi sehingga diharapkan emisi karbon juga akan turun,” ujar Yulius.
Ditambahkan, di lingkungan internal perusahaan, pihaknya juga rutin setiap tahun menyelenggarakan Sido Muncul Improvement Forum (SMIF) yang merupakan salah satu program Sido Academy yang bertujuan mendorong semangat karyawan untuk menampilkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi perusahaan.
Melalui SMIF, Sido Muncul berharap dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi, mendorong inovasi dan kreativitas karyawan dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi karyawan dalam perbaikan proses bisnis. SMIF juga menjadi wadah bagi karyawan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta mempromosikan budaya kerja yang kolaboratif dan berorientasi pada hasil.
Post a Comment