Sido Muncul Optimis Target Positif di Akhir Tahun : Inovasi Produk dan Perluasan Distribusi Digital Diperkuat
WARTAJOGJA.ID – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) terus memperkuat posisinya di pasar domestik maupun global melalui strategi inovasi produk yang menyasar segmen konsumen spesifik, diiringi perluasan jalur distribusi yang semakin modern dan digital.
Upaya ini dilakukan perseroan untuk mencapai target pertumbuhan 5% dalam penjualan dan laba bersih pada tahun 2025.
Sido Muncul secara agresif merilis produk baru untuk menjangkau semua kalangan, mulai dari konsumen lanjut usia hingga generasi muda.
Produk seperti Tolak Angin Sugar Free diarahkan khusus untuk konsumen lansia yang membutuhkan opsi bebas gula,
sementara serangkaian produk inovatif lainnya membidik Generasi Z dan milenial. Produk minuman kesehatan seperti C+Collagen dan peluncuran C++ Collagen Strawberry Lemonade, serta suplemen herbal terstandar, menjadi bagian dari roadmap inovasi yang diarahkan untuk Gen Z yang peduli pada kesehatan kulit.
Head of Investor Relations Sido Muncul, Winna Kartika, menuturkan bahwa meskipun terjadi pertumbuhan stabil yang didukung permintaan kuat pada segmen herbal dan pulihnya konsumsi makanan-minuman, brand-brand inti seperti Tolak Angin tetap mempertahankan market share yang dominan di kisaran 72–73%, memimpin pertumbuhan segmen herbal sebesar 4%.
Segmen Food and Beverage (FNB) juga naik 4%, didorong lonjakan penjualan susu dan kopi, di mana Kuku Bima tetap menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 60–65%.
Di samping inovasi produk, perseroan juga memperluas jalur distribusi secara masif. Selain pasar modern dan tradisional, produk Sido Muncul kini tersedia di e-commerce, serta dapat dipesan melalui aplikasi My SidoMuncul yang diperuntukkan bagi pedagang besar dan toko langganan.
Perluasan ini mencakup distribusi domestik yang menjangkau 2,5 juta outlet melalui 120 titik.
Direktur Keuangan Sido Muncul, Budiyanto, menegaskan bahwa dua syarat sukses produk consumer goods adalah mudah diingat konsumen dan tersedia di pasar, dan strategi distribusi yang meluas ini adalah kunci keberhasilan.
Performa solid dari strategi inovasi dan distribusi ini telah mendorong kenaikan return on equity (ROE) Sido Muncul dari 15% menjadi 35%, yang disebut Budiyanto sebagai hasil dari ekspansi dan efisiensi internal.
Selain itu, Budiyanto menambahkan bahwa keunggulan kompetitif perseroan juga didukung oleh bahan baku lokal yang tidak diimpor, melalui kemitraan dengan lebih dari 20 kelompok petani yang menjaga efisiensi dan kualitas.
Dengan pertumbuhan stabil sepanjang Kuartal III-2025, membukukan penjualan Rp2,73 triliun (naik 4% YoY) dan laba bersih Rp819 miliar (naik 5%), serta profitabilitas kuat (gross margin 57%, operating margin 38%, dan net margin 30%), Sido Muncul optimistis menuntaskan target pertumbuhan tahun ini.
Perusahaan juga terus memperkuat komitmen keberlanjutan, mempertimbangkan instrumen syariah, dan mengembangkan Herbal Corner.
Bersamaan dengan strategi agresif menggenjot pasar ekspor ke 32 negara, Sido Muncul mengincar pertumbuhan berkelanjutan dan tetap menjadi pemain dominan di industri herbal nasional.
Post a Comment