Kemeriahan acara Kalam Kudus Fair 2025 Diwarnai Gerakan Dukung Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
WARTAJOGJA.ID : Kegiatan Gelar Pelajar Pemuda, Gerakan Reresik Sekolah dan Kalam Kudus Fair 2025, Sabtu (8/11/2025) berlangsung mmeriah di Sekolah Kristen Kalam Kudus Yogyakarta, Jalan Jambon Tegalrejo Yogyakarta.
Ketua Yayasan Kalam Kudus Cabang Yogyakarta Kris Pujianto Halim didampingi Ketua I Kalam Kudus Fair Novita Anggraeni S Pd dan Ketua II Kalam Kudus Fair Dita Puspitasari M Pd, mengapresiasi terselenggaranya acara bertema Berinovasi, Berprestasi dan Bersinar bagi Yogyakarta itu
"Kolaborasi dan dukungan semua pihak kegiatan ini akan membawa dampak positif bagi lingkungan, pendidikan dan pembentukan karakter generasi bangsa," kata Kris Pujianto Halim.
Sementara Ketua Yayasan Kalam Kudus Indonesia, Sulaiman, juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan itu. Yayasan Kalam Kudus Cabang Yogyakarta merupakan salah satu dari 30 cabang yang tersebar di 30 kota di Indonesia.
Secara nasional yayasan itu memiliki lebih dari 22 ribu siswa dan 2.600-an guru serta staf dan karyawan.
“Kami akan terus berkomitmen meningkatkan pelayanan kami dengan berkarya memberi yang terbaik untuk ikut mensukseskan pembangunan di Kota Yogyakarta,” ujarnya.
Dala acara tersebut diselenggarakan bazar, wayang anak, pentas seni tari, games ketangkasan serta berbagai pertunjukan yang menggambarkan semangat inovatif dan kolaboratif dari seluruh sivitas sekolah.
Tak ketinggalan, diselenggarakan pula kegiatan sosial donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI).
Sementara itu anggota Komisi A DPRD Kota Yogyakarta, Haryanto yang turut hadir juga memberikan atensinya kepada Kalam Kudus terutama dalam pengelolaan sampah di lingkungan sekolah.
Sebab sekolah itu turut mendukung Gerakan Mas Jos yang digelorakan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dalam rangka mengurangi sampah dengan lima cara meliputi pemilahan sampah, penyaluran sampah anorganik ke bank sampah, mengolah sampah organik di rumah.
Menurut Haryanto, sebenarnya Gerakan Mas Jos sangat bagus namun demikian apabila tidak dilaksanakan secara bersama-sama melibatkan seluruh elemen masyarakat termasuk kalangan dunia pendidikan, maka program tersebut mustahil terlaksana.
Itu sebabnya Haryanto mengajak generasi muda peduli lingkungan lewat cara mengolah dan memilah sampah.
Dia pun memberikan apresiasi Sekolah Kalam Kudus yang hari itu mengadakan kegiatan reresik sekolah yang didahului sosialisasi singkat Gerakan Mas Jos oleh Dinas Lingkungan Hidup serta didampingi jajaran Dinas Pendidikan maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Tak ketinggalan, warga sekitar sekolah pun ikut memberikan dukungan.
Untuk menyemangati mereka, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Agus Trimadi, mengajak seluruh peserta kegiatan itu mempraktikkan langsung tepuk Mas Jos.
Menyampaikan pesan Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Santoso Asrori, dia pun mengajak masyarakat dunia pendidikan mempraktikkan tiga hal yaitu inovasi dalam berkarya, kepedulian terhadap lingkungan lewat reresik sekolah serta mengedepankan etika dan karakter.
“Sampah di sekolah harus selesai di sekolah. Prestasi tanpa karakter akan rapuh,” ujarnya seraya memberikan apresiasi kepada Sekolah Kalam Kudus yang memiliki komitmen menjaga lingkungan lewat kegiatan reresik sekolah yang hari itu sedang merayakan HUT ke-29.
Post a Comment