Keracunan MBG di SMAN 1 Yogya: Komisi D DPRD Sarankan Perbaikan Total Sistem SPPG Demi Jaminan Mutu Makanan
WARTAJOGJA.ID – Kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ratusan siswa di SMAN 1 Yogyakarta mendorong Komisi D DPRD Kota Yogya untuk turun langsung ke lapangan.
Komisi yang membidangi urusan pendidikan dan kesehatan tersebut memberikan saran tegas agar sistem di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan diperbaiki secara menyeluruh, terutama mengingat lembaga ini menyuplai makanan untuk sembilan sekolah.
Ketua Komisi D DPRD Kota Yogya, Darini, menjelaskan bahwa meskipun kewenangan pendidikan jenjang SMA berada di tingkat provinsi, pihaknya tetap memiliki tanggung jawab pengawasan karena lokasi sekolah berada di Kota Yogya.
"Sekolah ini lokasinya juga berada di Kota Yogya. Sehingga ketika terjadi sesuatu, kami memiliki tugas untuk pengawasan. Kunjungan kali ini sekaligus untuk melakukan validasi atas kejadian yang kemarin," jelasnya usai berdialog dengan Kepala SMAN 1 Yogyakarta Ngadiyo, Jumat (17/10).
Darini menekankan bahwa program MBG pada dasarnya merupakan realisasi janji presiden terpilih dan dinilai "cukup bagus", sehingga masalah yang muncul di lapangan harus segera dievaluasi agar tidak terulang kembali. Pihaknya mengapresiasi respons cepat dari pemerintah kota.
"Menurutnya langkah pemerintah sudah responsif atas kejadian keracunan MBG, baik di SMAN 1 Yogyakarta maupun SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta yang lokasinya berdekatan.
Kedua sekolah itu mendapat suplay dari SPPG Wirobrajan yang saat ini operasionalnya dihentikan sementara guna menunggu hasil penyelidikan atas menu masakan yang menyebabkan ratusan siswa keracunan. Pak Walikota Yogya kemarin juga langsung ke sini. Responsnya sangat bagus, termasuk prosedur yang menghentikan SPPG untuk sementara," imbuhnya.
Fokus perbaikan yang disarankan Komisi D adalah manajemen masak dan penyediaan bahan baku di SPPG.
"Dari hasil kunjungan tersebut, pihaknya menyarankan agar sistem di SPPG Wirobrajan diperbaiki. Salah satunya manajemen masak dan penyediaan bahan baku.
Hal ini karena SPPG tersebut menangani MBG untuk sembilan sekolah dengan jadwal penyajian yang berbeda. Jangan sampai menu yang dimakan untuk siang tetapi memasaknya malam sebelumnya. Apalagi kalau itu mengandung sayur mayur basah, tentunya jika jeda waktu cukup lama rentan basi," tandasnya.
Post a Comment