Analisis Setahun Kabinet Merah Putih: Mengukur Kepercayaan Publik di Tengah Tantangan Fiskal dan Krisis Manajemen
WARTAJOGJA.ID – Menjelang satu tahun masa jabatan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, hasil survei kepuasan publik yang dirilis oleh Ind Survey & Consulting (ISC) menyoroti apresiasi tinggi masyarakat terhadap kinerja Kabinet Merah Putih. Mayoritas menteri, menurut survei tersebut, meraih tingkat kepuasan di atas 70 persen, sebuah angka yang dinilai mencerminkan kepercayaan publik yang cukup baik selama setahun terakhir.
Survei ISC, yang dilakukan pada September 2025 terhadap 1.200 responden, menunjukkan nama-nama menteri yang menonjol, di mana Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berhasil masuk dalam 12 besar dengan skor kepuasan 70 persen. Tito berada di jajaran teratas bersama figur-figur kunci lainnya, termasuk Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Tiga Figur Kunci di Balik Layar
Analis politik dari Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Ahmad Chumaedy (Memed), menyoroti tiga menteri yang dinilai paling krusial dalam mengeksekusi program-program strategis Presiden Prabowo.
* Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa: Peran Purbaya dianggap strategis tidak hanya dalam mengelola fiskal negara, tetapi juga dalam menyatukan kebijakan ekonomi makro dengan sektor riil, termasuk investasi dan stabilitas harga.
* Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian: Tito dinilai konsisten dalam mengonsolidasikan program Presiden hingga ke tingkat daerah. Ia dihadapkan pada tantangan rumit seperti pengendalian inflasi regional, penyelesaian masalah pangan, hingga menangani kasus krisis manajemen program kesehatan Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Koordinasi antarlevel pemerintahan tidak mudah, apalagi setiap daerah punya masalah unik. Namun publik menilai Tito cukup konsisten bekerja di lapangan," ujar Memed.
* Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya: Teddy dijuluki sebagai "mesin sinkronisasi" kebijakan Presiden. Perannya vital dalam mengevaluasi efektivitas kebijakan dan mencegah tumpang tindih antarprogram kementerian.
Integritas dan Transparansi Jadi Ukuran Utama
Survei ISC tidak hanya mengukur popularitas, tetapi juga melibatkan aspek penilaian kinerja aktual (40%), kedekatan dengan rakyat (20%), serta integritas dan transparansi (15%). Metodologi ini menunjukkan bahwa kinerja terbaik di kabinet didukung oleh persepsi publik yang baik terhadap akuntabilitas dan keterbukaan para menteri.
Meskipun mendapat apresiasi tinggi, Kabinet Merah Putih ke depan masih menghadapi tantangan berat. Memed mengingatkan, prioritas utama pemerintah adalah menjaga inflasi dan stabilitas harga pangan serta energi, pengendalian fiskal yang hati-hati, dan yang paling mendesak, mengatasi berbagai krisis manajemen yang kini banyak dialami program-program pemerintah.
Dengan modal kepercayaan publik yang tinggi (riset memiliki margin error \pm 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen), tantangan Kabinet Merah Putih kini beralih dari merumuskan kebijakan menjadi eksekusi program yang efektif, terintegrasi, dan transparan di seluruh tingkatan pemerintahan.
Post a Comment