News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sambangi Pabrik Sido Muncul, Komisi IX DPR Dorong Pengembangan Obat Herbal Indonesia

Sambangi Pabrik Sido Muncul, Komisi IX DPR Dorong Pengembangan Obat Herbal Indonesia

WARTAJOGJA.ID :  Komisi IX DPR melakukan kunjungan kerja ke pabrik PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (12/9).

Kegiatan ini merupakan bagian dari fungsi pengawasan DPR terhadap penerapan regulasi di bidang kesehatan sekaligus untuk meninjau proses produksi di pabrik Sido Muncul.

Kunjungan kerja dipimpin oleh Dr. H. Edy Wuryanto, S.KP., M.Kep. dan turut didampingi oleh Bupati Kabupaten Semarang, H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H.

Turut hadir pula perwakilan dari Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Semarang, Dinas Ketenagakerjaan Jawa Tengah, BPJS Kesehatan Kabupaten Semarang, serta BPJS Kesehatan Jawa Tengah.

Para tamu pun berkeliling melihat berbagai fasilitas produksi, mulai dari lini pembuatan jamu, laboratorium uji kualitas, hingga area pengemasan.

Di lahan seluas 38 hektar, Sido Muncul mengembangkan potensi pemanfaatan obat herbal di Indonesia dengan bahan baku lokal. 

Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat menyebut, pabrik Sido Muncul mempunyai laboratorium R&D untuk memproduksi sekaligus melakukan quality control dan quality assurance.

"Pabrik kami yang berbasis GMP ini akan menghasilkan produk yang terstandarisasi. Di pabrik ini kami bisa memisahkan zat yang ada di tumbuhan hingga bagian terkecil," jelasnya.

Irwan meyakini, dengan kekayaan tanaman obat di Indonesia yang jumlahnya mencapai 38 ribu jenis, obat herbal dapat digunakan berdampingan dengan obat farmasi sebagai alternatif pengobatan.


“Saya sudah 53 kali melakukan kunjungan ke fakultas kedokteran di berbagai universitas. Tujuannya untuk melakukan audiensi kepada para dokter dan calon dokter, bahwa obat herbal bisa dijadikan pengobatan alternatif dengan biaya yang relatif lebih terjangkau,” ucapnya.

Irwan memastikan bahwa setiap produk Sido Muncul telah melalui uji quality control sesuai dengan aturan BPOM.

Mulai dari tes aflatoksin, tes cemaran mikroba, tes logam berat, tes pupuk dan pestisida, dan tes DNA (bebas bahan haram) untuk memastikan bahwa produk aman digunakan.

“Contohnya Tolak Angin itu sudah kami uji toksisitasnya dengan kerja sama bareng Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Pengujian ini membuktikan bahwa Tolak Angin terbukti aman dikonsumsi selama 8,4 tahun, selama sesuai dengan dosis yang ditentukan,” kata Irwan.

Sido Muncul juga menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang untuk melakukan uji khasiat Tolak Angin Cair. Hasilnya, produk tersebut dapat meningkatkan fungsi fagositosis makrofag dan jumlah sel T yang berperan sebagai daya tahan tubuh.

Irwan pun menantikan audiensi dengan Komisi IX DPR untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai gagasan-gagasannya terkait pengembangan obat herbal.

“Produk kami ini kan produk tunggal, bukan fitofarmaka. Itu yang mau saya jelaskan bahwa produk-produk kami ini aman, teruji klinis, dan sudah berstandarisasi,” kata Irwan.

“Sehingga (jika sudah melakukan pertemuan) para anggota dewan itu bisa menjadi jembatan ke pemerintah untuk membuat anggaran penelitian tanaman herbal. Karena sekarang dari 38 ribu, baru 350 saja yang diteliti,” lanjutnya.

Komisi IX DPR RI Apresiasi Proses Produksi di Pabrik Sido Muncul


Sementara itu, Edy Wuranto mengaku pihaknya sangat mengapresiasi upaya Sido Muncul dalam mendukung pengembangan obat herbal di Indonesia. Ia pun takjub dengan teknologi, kebersihan, sampai keramahan karyawan di Pabrik Sido Muncul.

“Tadi saya lihat sendiri produksi Tolak Angin dan sangat kagum jumlahnya bisa mencapai 4 juta kemasan setiap hari. Gak heran pas waktu itu saya kunjungan kerja ke Filipina, Tolak Angin itu banyak dijual di sana —bahkan di warung-warung kecil,” jelas Edy.

Hal itu, katanya, menjadi bukti bahwa Sido Muncul konsisten mendorong perkembangan jamu di pasar global.

“Kami sedang mendorong pemerintah untuk pengembangan obat tradisional agar bisa bersanding dengan obat farmasi. Harapannya nanti jamu bisa termasuk (dalam pengembangan tersebut),” lanjut Edy.

Mantan Walikota Salatiga yang kini menjadi anggota Komisi IX DPR, Haris, juga mengungkapkan hal yang sama. Ia sangat bangga di Kabupaten Semarang bisa dibangun Pabrik Sido Muncul.

“Saya sebagai orang kabupaten Semarang merasa bangga dan mengucapkan terima kasih kepada Sido Muncul. Karena banyak sekali warga sini yang mendapatkan pekerjaan berkat pabrik Sido Muncul,” pungkasnya.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment