Program MBG di SMK-SMTI Yogyakarta Berjalan Lancar, Ratusan Siswa Terima Manfaat Setiap Hari
WARTAJOGJA.ID : Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berjalan hampir sebulan terakhir di SMK-SMTI Yogyakarta.
Koordinator Program MBG SMK-SMTI Yogyakarta Aditya Irawan menuturkan, SMK SMTI Yogyakarta menjadi salah satu penerima manfaat program MBG pemerintah mulai tanggal 1 September 2025 lalu.
"Siswa-siswa kami jadi penerima manfaat program MBG di Kota Yogyakarta sejak awal September 2025 ini, dalam pelaksanaannya alhamdulillah lancar sampai sekarang, tidak ada kendala apapun," kata Aditya, Selasa 23 September 2025.
Aditya menuturkan, setiap hari, dari Senin hingga Jumat, sebanyak 795 porsi menu MBG didistribusikan ke sekolah itu dari wilayah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pandeyan Kota Yogyakarta yang wilayahnya termasuk melingkupi SMK-SMTI Yogyakarta.
Aditya menuturkan, dari total porsi yang didistribusikan itu, meliputi seluruh siswa mulai kelas X, XI, dan XII. Hanya sebagian kecil siswa yang tidak menerima program itu, terutama dari kelas XII, karena sebagian menjalankan praktik kerja lapangan atau PKL. Sehingga mereka tidak beraktivitas di sekolah.
"Namun untuk siswa PKL yang masih bolak balik ke sekolah, kami tetap ajukan permohonan mendapat program MBG ini," kata Aditya.
Aditya menambahkan, setiap pekan, jadwal menu MBG yang akan didistribusikan pada siswa selalu diberitahukan oleh pihak sekolah kepada para wali murid melalui grup Whats App (WA) yang dikelola sekolah. Hal ini sekaligus sebagai langkah preventif dan mitigasi jika mungkin ada di antara siswa yang memiliki alergi pada jenis makanan tertentu. Maka orang tua dapat mengingatkan anaknya.
"Alhamdulilah, dari SPPG juga sudah rutin berkomunikasi dengan sekolah, bahwa menu-menu yang disiapkan adalah menu yang aman atau tidak mengandung alergi seperti seafood," kata Aditya.
Pihak SMK-SMTI Yogyakarta pun proaktif meninjau langsung lokasi dapur SPPG yang menyiapkan MBG itu bersama perwakilan wali murid. Untuk melihat proses penyiapan makanan, proses memasak, sampai proses pembersihan peralatan.
"Menu MBG relatif variatif, setiap hari tidak sama, sehingga siswa tidak mudah bosan," kata Aditya. Pemberian menu MBG itu setiap harinya dilakukan setiap pukul 10.00 WIB. Dan siswa diberikan periode menyantapnya hingga pukul 12.00 WIB.
"Saat makanan dibagikan, kami selalu imbau para siswa segera menyantapnya karena untuk antisipasi jika terlalu lama nanti berpotensi menjadi basi, karena makanan ini kan dimasak sejak pagi bahkan subuh," kata Aditya.
Ia menambahkan program MBG ini sangat bermanfaat sebagai bagian pemenuhan gizi siswa sekaligus mendukung kebutuhan energi mereka dalam beraktivitas di sekolah. Sebab SMK-SMTI Yogyakarta sendiri merupakan sekolah kejuruan yang materinya banyak menekankan pada praktik-praktik yang lebih membutuhkan pasokan energi bagi siswa.
Aditya menuturkan, program MBG ini senantiasa jadi perhatian dan pengawasan pihak sekolah. Agar siswa yang menerimanya juga memperoleh manfaat.
Aditya menambahkan, dalam program MBG ini sifatnya bagi siswa juga tidak wajib. Jika ada siswa yang tidak mau mengambil makanan pun tak akan dipaksakan.
"Sejauh ini rata-rata siswa yang menerima MBG ini cukup senang karena program ini tak hanya jadi upaya pemenuhan gizi dan nutrisi rutin bagi siswa, namun juga bisa membantu mereka berhemat,' kata Aditya.
Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita membeberkan, 100 persen lulusan unit pendidikan vokasi yang berada di bawah Kemenperin, dipastikan akan diterima bekerja di sektor industri, termasuk para siswa lulusan SMK-SMTI.
Secara umum Agus Gumiwang Kartasasmita menilai, kualitas pendidikan vokasi yang ada di bawah Kemenperin sudah bagus dan ideal. Baik dari segi pelaksanaan program, maupun jejaring yang dilakukan dengan industri.
"Kualitas pendidikan vokasi kita sudah sangat baik. Tapi perlu ditambah dari jumlah atau kuantitasnya," pesannya.
"Selain kualitas, aspek kuantitas juga terus ditingkatkan, baik program kelas atau SDM, untuk memenuhi kebutuhan industri," harapnya.
Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan, kebutuhan SDM yang unggul dan kompeten di sektor industri, secara pola juga terus bertambah secara signifikan.
Menurutnya, fenomena tersebut jadi indikator yang positif, karena berarti menunjukkan signifikansi sektor industri di Indonesia yang terus maju dan berkembang.
"Industri kita bertumbuh pesat, peningkatan dan kebutuhan SDM di industri juga terus terjadi," tandasnya
Post a Comment