FTI UII - BPK RI Soroti Peran Data Governance dan Data Science dalam Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara
WARTAJOGJA.ID : Saat ini penerapan data science memungkinkan analisis yang lebih mendalam terhadap data keuangan negara, mulai dari deteksi pola penyimpangan, prediksi kebutuhan anggaran, hingga evaluasi efektivitas kebijakan.
Kombinasi data governance dan data science tidak hanya membantu mencegah potensi kecurangan, tetapi juga mendukung transformasi digital pemerintahan menuju sistem keuangan negara yang lebih efisien, transparan, dan berbasis bukti.
Berdasarkan latar belakang itu,
Program Studi Informatika, Program Magister, Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta pun mengadakan pengayaan keilmuan dalam perspektif praktis sebagai upaya menyiapkan lulusan yang memiliki kapasitas intelektual dan profesional di bidangnya.
Dr. Arie Purwanto, CISA selaku Deputy Director of Data Science and Data Governance di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) mengatakan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara menuntut adanya transparansi, akurasi, serta pertanggungjawaban yang jelas dari setiap institusi publik.
"Dalam era digital, peran Data Governance dan Data Science menjadi kunci untuk memastikan data dikelola secara terstruktur, terlindungi, serta dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan yang obyektif,"
kata Dr. Arie Purwanto dalam kuliah umum di FTI UII Yogyakarta, Sabtu (20/9).
Dr. Arie Purwanto menjelaskan, melalui tata kelola data yang baik, proses pemeriksaan dapat lebih transparan dan terdokumentasi dengan baik, sementara pemanfaatan data science memungkinkan analisis yang lebih mendalam terhadap pola, risiko, dan peluang dalam pengelolaan keuangan negara.
"Namun, penerapan keduanya masih menghadapi tantangan besar. Dari sisi people, literasi digital dan kompetensi AI masih terbatas, serta dibutuhkan SDM dengan keahlian khusus seperti data analyst dan data scientist," kata
Dr. Arie Purwanto.
Sedangkan dari sisi process, regulasi dan standar audit berbasis AI perlu diperkuat agar sistem lebih auditabel dan dapat ditelusuri. Sementara itu, aspek technology menghadapi persoalan kualitas data, infrastruktur TI yang belum memadai, serta risiko bias, keamanan, dan privasi.
"Oleh karena itu, sinergi antara peningkatan kapasitas SDM, kebijakan yang adaptif, dan teknologi yang andal menjadi langkah strategis untuk memperkuat akuntabilitas keuangan negara di era digital," kata Dr. Arie Purwanto.
Selanjutnya data science memiliki peran penting dalam ekosistem akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
Efisiensi pelaksanaan fungsi pemeriksaan keuangan negara dapat ditingkatkan menggunakan produk-produk data science seperti visualisasi data, pemodelan deskriptif dan prediktif, dan clustering.
Menggunakan produk data science, pemeriksa dapat mengetahui potensi anomali dalam transaksi keuangan atau proses pengadaan barang dan jasa.
Hal ini membantu pemeriksa untuk lebih fokus serta mendalam ketika melakukan pengujian di lapangan. Proses analisis yang sebelumnya manual memakan waktu cukup lama dapat dipangkas sehingga pemeriksa dapat melakukan pengujian substantif yang lebih luas.
"Tahapan proses dalam data science hanya dapat dijalankan dengan baik dan berkualitas apabila terdapat tata kelola data (data governance) yang memadai yang memastikan kejelasan mengenai peran dari masing-masing stakeholder dalam manajemen data," imbuh Dr. Arie Purwanto.
Dr. Ahmad Luthfi, S.Kom., M.Kom. selaku Manajer Akademik Keilmuan Program Studi Informatika, Program Magister FTI UII Yogyakarta, saat memberikan sambutan pembukaan kuliah umum itu mengatakan mahasiswa Program Studi Informatika, Program Magister, FTI UII dinilai perlu memahami peran Data Governance dan Data Science dalam pengelolaan keuangan negara karena keduanya menjadi pondasi penting bagi transparansi dan akuntabilitas.
"Pemahaman ini menjadikan mahasiswa S2 informatika siap berkontribusi pada pembangunan tata kelola negara yang lebih modern dan akuntabel," kata Dr. Ahmad Luthfi.
Dr. Ahmad Luthfi menambahkan salah satu ikhtiar untuk mencapai salah satu misi tersebut, Program Studi Informatika, Program Magister FTI UII mengadakan Kuliah Umum, yang merupakan proses awal dalam pemberian informasi edukatif kepada mahasiswa yang diharapkan akan membentu fondasi akademik bagi mahasiswa.
Post a Comment