Raih IPK 4, Mahasiswa Doktoral FTI UII Ungkap Model Strategi Pencegahan dan Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja UMKM
WARTAJOGJA.ID : Alumni Program Studi Rekayasa Industri, Program Doktor Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) Yogyakarta Dr. Ir. Ahmad Padhil, ST., MT., ASEAN Eng berhasil menyelesaikan disertasinya tentang Pengembangan Model Strategi Pencegahan dan Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja UMKM di Indonesia.
Ahmad Padhil merupakan Lulusan Pertama Doktor Rekayasa Industri UII, lulus 2,5 tahun dengan IPK 4.00 - wisuda Minggu, 24 Agustus 2025
Disertasi itu disusun oleh Ahmad Padhil sebagai bagian dari Program Doktor Rekayasa Industri Universitas Islam Indonesia.
"Penelitian ini berangkat dari keprihatinan atas tingginya angka kecelakaan kerja di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)," kata Padhil, Selasa 26 Agustus 2025.
Ia merujuk data BPJS Ketenagakerjaan tahun 2022 mencapai lebih dari 265 ribu kasus.
Padahal, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional dengan menyerap hampir seluruh tenaga kerja di Indonesia. Ironisnya, sektor ini justru menghadapi keterbatasan besar dalam hal penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mulai dari minimnya pemahaman hingga kurangnya sistem pendukung.
Ahmad Padhil dalam disertasi itu menyoroti perlunya sebuah pendekatan yang lebih menyeluruh dan kontekstual dalam menyusun strategi K3 untuk UMKM. Ia kemudian mengembangkan sebuah model yang mengintegrasikan pendekatan Makroergonomi—yakni desain sistem kerja yang mempertimbangkan aspek manusia, organisasi, dan teknologi—dengan pendekatan Human Factors Analysis and Classification System (HFACS), yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor manusia dalam kecelakaan kerja.
Hasil penelitian ini menghasilkan model strategi pencegahan dan perlindungan K3 yang adaptif dan aplikatif, berbasis pada realitas sosial, budaya, dan ekonomi UMKM di Indonesia.
"Model ini tidak hanya menitikberatkan pada pencegahan teknis, tetapi juga pada penguatan budaya keselamatan, partisipasi pekerja, serta edukasi berbasis komunitas," kata dia.
Ahmad juga membuktikan validitas modelnya melalui pendekatan statistik (SEM-PLS) dan konfirmasi pakar melalui triangulasi.
Disertasi ini tidak hanya menawarkan solusi teknis, tetapi juga gagasan transformatif yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya SDG 3 tentang kesehatan dan SDG 8 tentang pekerjaan layak.
"Penelitian ini menegaskan bahwa peningkatan keselamatan kerja di sektor UMKM bukan hanya persoalan alat pelindung diri, tetapi juga persoalan sistem, budaya, dan partisipasi," ujarnya.
Dengan model ini, Ahmad berharap UMKM Indonesia dapat melangkah lebih maju, tidak hanya dari sisi produktivitas, tetapi juga dari sisi keamanan dan kesejahteraan tenaga kerjanya.
Padhil sendiri merupakan Dosen Prodi Teknik Industri FTI UMI Makassar, yang dikenal sebagai dosen yang berdedikasi dalam membimbing mahasiswa, baik di tingkat sarjana maupun pascasarjana.
Selain itu, kiprahnya juga terlihat melalui kolaborasi dengan berbagai institusi, asosiasi profesi, serta keterlibatannya dalam forum akademik maupun keinsinyuran di tingkat nasional dan internasional.
Dengan latar belakang keilmuan, pengalaman, dan jejaring profesional yang luas, Dr. Ir. Ahmad Padhil berkomitmen untuk terus mengembangkan kualitas pendidikan tinggi teknik di Indonesia, sekaligus memperkuat peran insinyur Indonesia di kancah global.
Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Elisa Kusrini., ,MT., CPIM, CSCP., SCOR_P selaku Ketua Program Studi Rekayasa Industri, Program Doktor FTI UII mengatakan Universitas Islam Indonesia (UII) terus memperkuat kiprahnya sebagai pelopor pendidikan tinggi swasta pertama di Indonesia.
Salah satu buktinya adalah melalui Program Doktor Rekayasa Industri (DRI) yang kini semakin berkembang pesat. Hingga tahun 2025, program ini telah memiliki 6 (enam) angkatan dengan jumlah mahasiswa mencapai 64 orang, terdiri dari 54 akademisi dan 11 profesional dari berbagai sektor industri.
"Keberagaman latar belakang mahasiswa menjadi nilai tambah tersendiri," kata Prof Elisa.
Para akademisi yang berasal 31 kampus dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, mulai Batam Kepri hingga Sorong Papua menjadikan DRI UII sebagai pusat pengembangan riset unggulan, sementara mahasiswa dari kalangan profesional menghadirkan perspektif nyata dari dunia industri, mulai dari manufaktur, energi, logistik, hingga teknologi. Sinergi keduanya melahirkan suasana akademik yang dinamis, inovatif, dan solutif.
DRI UII berkomitmen menghadirkan program doktor yang tidak hanya kuat secara teori, tetapi juga memberikan kontribusi nyata pada dunia industri dan masyarakat. Kehadiran 64 mahasiswa dari 6 angkatan ini menunjukkan kepercayaan yang semakin tinggi terhadap kualitas DRI UII
Sebagai program doktoral yang berorientasi pada inovasi, keberlanjutan, dan integrasi teknologi mutakhir, DRI UII membekali mahasiswa dengan kapasitas kepemimpinan akademik dan profesional yang siap menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 serta agenda pembangunan berkelanjutan di tingkat nasional maupun global.
Program Doktor UII memfokuskan pengembangan keilmuannya pada bidang- bidang sebagai berikut:
1. Intelligent Supply Chain Management
2. Intelligent Enterprise Management and Engineering
3. Ergonomics, Work Safety, and Health Engineering
Dengan pencapaian ini, Program Doktor Rekayasa Industri UII semakin meneguhkan dirinya sebagai salah satu pilihan terbaik bagi para akademisi dan profesional yang ingin menempuh studi doktoral di bidang rekayasa industri.
Post a Comment