News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pesantren Berdaya, 20 Juta Keluarga Miskin Terentaskan menjadi Sejahtera

Pesantren Berdaya, 20 Juta Keluarga Miskin Terentaskan menjadi Sejahtera

WARTAJOGJA.ID : Pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang masih eksis sampai saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa pesantren nemiliki daya tahan, daya adaptasi dan daya transformasi yang luar biasa dan nyata

Pesantren juga telah melahirkan sumber daya manusia yang unggul dari.berbagai keahlian atau disiplin ilmu. Mulai dari seorang presiden santri, pengusaha santri, sampai ahli teknologi. Dengan kedalaman dan kelengkapan tradisi keilmuan dan budayanya, pesantren telah memberikan kontribusi yang sangat besar untuk kemajuan masyarakat dan bangsa.

KH M Nilzam Yahya selaku Ketua FPTP (Forum Percepatan Transformasi Pesantren) sekaligus Ketua PW RMI DIY - Pengasuh Pesantren Krapyak mengatakan
"Pesantren juga terbukti dan teruji sebagai lenbaga pemberdayaan masyarakat sepanjang sejarahnya. Di mana ada pesantren, maka penghasilan dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya akan meningkat, angka kemiskinan akan menurun," kata Nilzam, Kamis (7/8) di dampingi Umaruddin Masdar (Sekretaris FPTP - Sekretaris DPW PKB DIY - Wakil Ketua DPRD DIY) dan Dr KH Ahmad Zubdi Muhdlor - (Penasihat FPTP/Ketua PWNU DIY).

Di Indonesia ada sekitar 42 ribu pesantren. Jika 1 pesantren bisa mensejahterakan sedikitnya 500 warga, maka secara jika pesantren eksis dan berdaya akan mampu mengentaskan sedikitnya 20 juta warga dari kemiskinan.

"Di DIY sendiri ada sekitar 600 pesantren dengan berbagai lembaga pendidikan dan pemberdayaannya. Dengan jumlag itu, maka setidaknya pesantren di DIY bisa mengentaskan 300 ribu warga miskin naik menjadi sejahtera" imbuh Nilzam.

Sementara itu, Umaruddin Masdar mengungkapkan bahwa di tengah perubahan zaman yang demikian cepat, agar tetap eksis dan berdaya, pesantren harus terus melakukan transformasi, sebagaimana dilakukan selama ini sejak masa awal berdirinya, dengan terus melakukan adaptasi dan inovasi di berbagai bidang. 

"Dan untuk tujuan inilah Forum Percepatan Transformasi Pesantren (FPTP) Regional DIY akan menyelenggarakan "Konferensi Regional Pesantren: Menguatkan Kemandirian dengan Adaptasi dan Inovasi" yang akan diselenggarakan pada hari Minggu, 10 Agustus 2025 di Hotel Grand Tjokro Gejayan DIY," tegasnya.

FPTP adalah forum yang dibentuk oleh PW RMI NU DIY bekerjasama dengan DPW PKB DIY, di mana kerjasama ini sdh lama berjalan karena ada komitmen bersama untuk terus mengawal transformasi dan kemajuan pesantren.

Dr KH Ahmad Zubdi Muhdlor menyebut sebanyak 300 pengasuh pondok pesantren, kepala sekolah/madrasah di lingkungan pesantren se-DIY akan hadir dalam acara Konferensi Regional Pesantren 2025 ini.

Konferensi regional ini diselenggarakan juga sebagai respons atas pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan yang berdampak besar pada dunia pendidikan, termasuk pesantren. 

"Dalam forum ini, para pimpinan pesantren dan lembaga pendidikan yang berada di bawahnya diajak untuk memikirkan perlunya melakukan transformasi digital agar sistem pendidikan pesantren tetap relevan dan mampu beradaptasi di era disrupsi teknologi," kata Muhdlor.

Konferensi ini akan menghadirkan beberapa narasumber utama, yaitu: Dr. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si. (Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat); Prof. Stella Christie, Ph.D. (Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi); Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA (PP Amanatul Ummah Mojokerto (The Best Islamic Boarding School in Excellent Quality Programme of The Year 2023)) Mohammad Fahrurroni, M.Pd. (Direktur SMA Trensains Sragen); Lispiyatmini, M.Pd. (Kepala SMK Mitra Industri MM2100 Bekasi); Darwoto, S.E. (Ketua Yayasan Mitra Industri Mandiri & Deputy Directur PT. MMID).

Beberapa topik penting yang akan dibahas adalah: 1) Kesiapan pesantren menghadapi disrupsi kecerdasan buatan, 2) Daya tawar lulusan pesantren dalam dunia kerja, 3) Langkah transformasi yang bisa dilakukan. 

Topik-topik tersebut akan dibahas dalam sesi simposium dengan para narasumber utama dan dilanjutkan dengan diskusi terpumpun (Focus Group Discussion) yang melibatkan para pakar pendidikan pesantren dan nonpesantren, serta pakar teknologi informasi dengan para pengasuh pesantren dan kepala sekolah di lungkungan pondok pesantren se-DIY. 

Luaran (output) yang menjadi target forum ini adalah roadmap transformasi pendidikan dan model pembelajaran pesantren masa depan. Konferensi ini juga akan ditindaklanjuti dengan pembentukan tim kerja yang terhimpun dalam Forum Percepatan Transformasi Pesantren (FPTP). Tim ini akan mengawal langkah transformasi dan model-model pemberdayaan yang dapat dilakukan di pesantren.





Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment