News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

ISI Yogyakarta Gelar PKKMB 2025, Soroti Peran Mahasiswa Sebagai Jembatan Budaya Global

ISI Yogyakarta Gelar PKKMB 2025, Soroti Peran Mahasiswa Sebagai Jembatan Budaya Global

WARTAJOGJA.ID - Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar 
Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tingkat Institut 2025 yang digelar di Laboratorium Seni, Rabu (20/8/2025).

PKKMB 2025 ini mengusung tema “Memperkuat peran dan jejaring mahasiswa seni sebagai jembatan budaya global yang berakar pada nilai Nusantara.” 

Rektor menekankan pentingnya peran mahasiswa seni sebagai jembatan budaya global yang berakar pada nilai-nilai Nusantara. 

Dalam sambutannya ia mengatakan selama menjalani masa kuliah, agar mahasiswa tidak sekadar menjalani rutinitas kuliah, tetapi juga aktif mengembangkan diri dan memperluas jejaring. 

“Di ISI Yogyakarta jangan hanya jadi mahasiswa kupu-kupu — kuliah pulang, kuliah pulang. Gunakan waktu untuk berkenalan, berjejaring, dan mengembangkan diri. Yogyakarta adalah miniatur Indonesia. Manfaatkanlah kesempatan ini,” kata Rektor.

Irwandi menyampaikan bahwa ISI Yogyakarta telah menyiapkan tahapan pengembangan hingga 2045 untuk mencapai status World Class University. 

Pada 2028, kampus ini menargetkan menjadi perguruan tinggi seni terkemuka di Asia Tenggara; pada 2036, berekspansi ke tingkat Asia; dan pada 2045, diakui di tingkat dunia.

“Namun tentu saja kita bisa berakselerasi untuk mencapai target itu lebih cepat. Saat ini saja, ISI Yogyakarta sudah masuk peringkat 112 dunia dalam bidang seni rupa, desain, seni pertunjukan, dan seni secara umum. Bahkan sebelum pandemi, peringkat kita pernah lebih tinggi lagi,” ucap Irwandi.

Irwandi menyebutkan, mahasiswa baru ISI Yogyakarta datang dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sumatra hingga Papua. Kehadiran mereka, menurut dia, menjadi potensi besar untuk membangun keberagaman yang inklusif.

“Ketika Anda masuk ke perguruan tinggi, Anda dituntut untuk lebih mandiri, produktif, kolaboratif, dan terbuka. Apalagi di ISI Yogyakarta, mahasiswanya berasal dari berbagai daerah, agama, suku bangsa, adat, dan budaya. Di sinilah tempat Anda ditempa untuk menjadi sosok manusia Indonesia yang utuh dengan segala keberagamannya,” ujar Irwandi.

Rektor mengajak agar mahasiswa ISI Yogyakarta tampil sebagai warga dunia. 

“Saya mengajak seluruh mahasiswa untuk berprestasi, membangun jaringan, dan berkiprah di kancah internasional. Jadilah mahasiswa ISI yang bukan hanya warga Yogyakarta atau Indonesia, tetapi warga dunia,” kata Irwandi.

Irwandi juga menyinggung anggapan bahwa dunia seni tidak selalu dianggap menjanjikan oleh sebagian orang. Ia bahkan menanyakan langsung kepada mahasiswa baru yang mendaftar dengan keraguan dari orang tua. Beberapa mahasiswa pun mengangkat tangan.

Diva, mahasiswa baru Program Studi Animasi turut bersuara dalam forum itu.

“Saya memilih ISI Yogyakarta karena passion saya di bidang ini. Saya suka membuat ilustrasi, komik, dan animasi. Namun orang tua saya awalnya ragu karena saya kuliah jauh dari rumah. Mereka bilang, kenapa tidak di dekat Semarang saja supaya bisa dipantau. Tapi saya meyakinkan mereka bahwa saya ingin belajar mandiri, mengeksplorasi pengalaman baru, dan mencari teman serta wawasan baru di ISI Yogyakarta,” ujar Diva.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment