Yogyakarta International Dance Carnival 2025 Siap Digelar Agustus
WARTAJOGJA.ID : Sedikitnya 300 peserta dari delapan negara dipastikan akan menghadiri gelaran budaya Yogyakarta International Dance Carnival (YIDC) 2025 bersamaan momen peringatan Hari Kemerdekaan Agustus mendatang.
Rangkaian event yang digelar 16-19 Agustus 2025 dan dipusatkan di kawasan Malioboro-Titik Nol Kilometer Yogyakarta itu, akan diikuti kontingen Polandia, Filipina, Malaysia, Srilanka, Zimbabwe, Bangladesh, Kolombia dan Indonesia.
"Dalam gelaran ini, para peserta akan mengikuti beberapa event mulai Folk Show di Titik Nol Kilometer, International Dance Competition di Teras Malioboro, dan Culture Street Parade di Malioboro," kata panitia pelaksana gelaran itu, Vivi Sandra Putri di Yogyakarta, Kamis 3 Juli 2025.
Vivi mengungkapkan, kontingen asal Indonesia yang turun dalam gelaran itu tak hanya dari Yogyakarta. Namun juga dari Kalimantan dan Sulawesi.
"Event ini kami targetkan menjadi momentum saling belajar dan melihat langsung bagaimana perkembangan budaya antar negara sekaligus melihat sendiri bagaimana perkembangan budaya terus bergerak," kata Vivi yang juga pendiri International Festival Color of Indonesia itu.
Ia mengungkapkan, setiap negara akan mengirimkan kalangan profesionalnya untuk menyajikan kekayaan tradisi kesenian tradisional dan kontemporer yang berkembang di negaranya. Aksi mereka akan dipadu dengan kreasi kostum unik yang membuat gelaran semakin semarak.
"Pertunjukan ini melibatkan para seniman dari tiap negara, mereka akan tampil all out mengenalkan ragam budaya yang unik di depan warga dan wisatawan Yogyakarta secara langsung, ini akan menjadikan pengalaman berkesan," kata dia.
Ia mengatakan, selepas mengikuti rangkaian di Yogyakarta, para peserta juga akan mengikuti berbagai workshop kreatif seperti membatik dan menyambangi sejumlah destinasi populer. Mulai dari Taman Sari hingga Candi Borobudur.
Pegiat Color of Indonesia Yogyakarta Retno Sudiyanti menambahkan untuk melancarkan gelaran internasional itu, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan sejak Juni lalu.
"Terutama untuk segala urusan perijinan penyelenggaraan, karena acara ini melibatkan massa cukup besar dan dipusatkan di jantung perkotaan," kata dia.
Retno mengatakan, gelaran ini diharapkan bisa menjadi satu ikon pertunjukkan budaya antar negara yang mewarnai event-event yang sudah menjadi gelaran rutin di Yogyakarta selama ini.
"Terutama meningkatkan keragaman event pendukung pariwisata sekaligus pengalaman melihat berbagai budaya dunia secara langsung," kata dia.
Post a Comment