News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Siap Bersaing Global, SMK SMTI Yogyakarta Bekali Siswa Kompetensi Ganda Bahasa Inggris

Siap Bersaing Global, SMK SMTI Yogyakarta Bekali Siswa Kompetensi Ganda Bahasa Inggris


WARTAJOGJA.ID : SMK-SMTI Yogyakarta terus berkomitmen mempersiapkan para siswa lulusannya tak hanya kompeten di bidang ketrampilan atau skill sesuai minatnya, namun juga wawasan pengetahuan umum terutama kemampuan berbahasa Inggris.

Salah satu upayanya dengan kembali menyelenggarakan tes TOEIC (Test of English for International Communication) untuk seluruh siswanya pada bulan Juli dan Agustus 2025.

Bedanya pada tahun ini, SMK-SMTI Yogyakarta tak hanya menggelar TOEIC satu kali saja secara mandiri atau internal untuk para siswanya. 

Sekolah itu mulai tahun ajaran baru ini, juga mengikutsertakan para siswa kelas X yang naik ke kelas XI dalam seleksi penyelenggaraan TOEIC yang digelar secara eksternal. Seperti yang digelar Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan yang disebut Program SMK English Challenge.


"Untuk pretest atau tes seleksi TOEIC (VIERA) yang digelar Direktorat SMK sudah dilaksanakan pada 14 Juli 2025 lalu, ada 326 siswa yang ikut," ujar Yeskha Martika Megariani, selaku Guru Bahasa Inggris SMK-SMTI Yogyakarta, Jumat 18 Juli 2025.

Para siswa kelas X naik kelas XI yang diikutkan dalam program itu dari tiga jurusan. Meliputi siswa dari Jurusan Teknik Kimia Industri, Jurusan Kimia Analisis, dan Jurusan Teknik Mekatronika.

Yeskha mengungkapkan, dari para siswa yang lolos dalam program seleksi itu, mereka akan diikutkan ke tahap test TOEIC yang sesungguhnya atau real test yang digelar Direktorat SMK sekitar Agustus mendatang. 

Para siswa yang berhasil sampai ke jenjang real test TOEIC ini berkesempatan mengantongi sertifikat kompetensi Bahasa Inggris yang dikeluarkan langsung oleh Education Testing Service (ETS).

"Jadi ketika mereka siswa nanti lulus, mereka bisa mengantongi 2 sertifikat kompetensi TOEIC, satu sertifikat dari sekolah dan satu sertifikat dari ETS melalui Direktorat SMK jika mereka lolos program seleksinya," imbuh Yeskha.


Yeskha melanjutkan, materi TOEIC ini komposisinya terdiri atas listening dan reading.

Dengan kondisi zaman yang semakin tanpa sekat, industri yang terus mengadopsi teknologi, dan kerjasama yang semakin luas, kebutuhan Bahasa Inggris di masa depan dinilai bukan lagi komplementer atau pelengkap. Namun sudah menjadi kebutuhan mendasar siswa agar bisa bersaing secara global.

"Bekal Bahasa Inggris ini penting, terlebih ketika nanti PKL dan/atau kerja. Seperti tahun lalu, ada lulusan yang mendapatkan kesempatan kerja ke luar negeri karena dikontrak perusahaan yang ada di luar negeri, jadi Bahasa Inggris bukan sekedar kemampuan tambahan lagi, tapi harus dikuasai," tutur Yeskha.

Sementara, Refrilia Ulfah, Guru Bahasa Inggris SMK-SMTI Yogyakarta yang menjadi panitia test internal TOEIC khusus kelas XI (yang kini sudah naik kelas XII) mengatakan, tahun ini ada sebanyak 284 siswa dari tiga jurusan telah mengikuti test pada 1 Juli 2025 lalu.

"Untuk test yang digelar sekolah ini kami menggandeng pihak ketiga atau lembaga bahasa di luar sekolah, dan skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 474 dengan skor tertinggi 845, ini sudah sesuai atau di atas target sekolah yang skornya 420 ,"  kata Refrilia.

Refrilia mengatakan test TOEIC ini rutin digelar sekolah dengan tujuan  meningkatkan daya saing lulusan dengan mengukur kemampuan bahasa Inggris mereka yang relevan dengan dunia kerja global. 

"Kami dari pihak sekolah juga bisa mengetahui kemampuan siswa khususnya dalam berbahasa Inggris kemudian membekali mereka sesuai kebutuhan industri saat era global ini, jadi menjadi *nilai tambah bagi* siswa ketika mereka nanti terjun dengan bekal yang sudah lengkap," pungkasnya.

Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita membeberkan, 100 persen lulusan unit pendidikan vokasi yang berada di bawah Kemenperin, dipastikan akan diterima bekerja di sektor industri, termasuk para siswa lulusan SMK-SMTI.

Secara umum Agus Gumiwang Kartasasmita menilai, kualitas pendidikan vokasi yang ada di bawah Kemenperin sudah bagus dan ideal. Baik dari segi pelaksanaan program, maupun jejaring yang dilakukan dengan industri.

"Kualitas pendidikan vokasi kita sudah sangat baik. Tapi perlu ditambah dari jumlah atau kuantitasnya," pesannya.

"Selain kualitas, aspek kuantitas juga terus ditingkatkan, baik program kelas atau SDM, untuk memenuhi kebutuhan industri," harapnya.

Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan, kebutuhan SDM yang unggul dan kompeten di sektor industri, secara pola juga terus bertambah secara signifikan.

Menurutnya, fenomena tersebut jadi indikator yang positif, karena berarti menunjukkan signifikansi sektor industri di Indonesia yang terus maju dan berkembang.

"Industri kita bertumbuh pesat, peningkatan dan kebutuhan SDM di industri juga terus terjadi," tandasnya

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment