News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

SMK SMTI Yogyakarta Gelar Uji Kompetensi Siswa Dengan Standar Nasional-Internasional

SMK SMTI Yogyakarta Gelar Uji Kompetensi Siswa Dengan Standar Nasional-Internasional


WARTAJOGJA.ID : SMK SMTI Yogyakarta gencar menggelar uji kompetensi bagi para siswanya yang tersebar di tiga jurusan sekolah itu sepanjang 2025 ini.

Uji kompetensi yang diberikan dengan standar nasional dan internasional, yang melibatkan seluruh siswa baik dari jurusan Kimia Analisis, Teknik Kimia Industri, dan Teknik Mekatronika.

Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) SMK SMTI Yogyakarta Triana Quari Sedyasthi menuturkan sertifikasi kompetensi mengacu pada standar kompetensi kerja nasional (SKKN) Indonesia yang dikemas dalam skema sertifikasi kompetensi.

"Proses sertifikasi dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi profesi SMK SMTI Yogyakarta yang telah memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)," kata Triana ditemui di sekolah itu, Senin, 16 Juni 2025.

Triana menambahkan, SMK SMTI
Yogyakarta sendiri telah memperoleh lisensi BNSP sejak tahun 2014. LSP SMK SMTI Yogyakarta kini telah memiliki 34 orang asesor kompetensi. 


Pada uji kompetensi tingkat internasional, pertama untuk jurusan Kimia Analisis.

SMK SMTI Yogyakarta menggandeng lembaga sertifikasi PT Vapro Internasional dari Belanda. Siswa yang turut memperoleh sertifikat Vapro Level-3 Chemical Analyst. Pelaksanaan uji kompetensi ini sudah dilakukan selama bulan April dengan jumlah peserta 93 orang dengan hasil lulus semua.

Yang kedua, untuk jurusan Teknik Mekatronika. SMK SMTI Yogyakarta menggandeng lembaga sertifikasi PT Siemens dari Jerman. Siswa mendapatkan Sertifikat SMSCP Level 1 untuk keahlian Smart Operator atau Technician. SMSCP sendiri merupakan kepanjangan dari Siemens Mekatronik Sistem Certification Program.

Triana mengatakan program sertifikasi ini bertujuan untuk mengukur kemampuan dasar teknisi mulai dari pengecekan hingga siap dengan standar Jerman. 

"SMK SMTI Yogyakarta merupakan satu-satunya sekolah di Asia Tenggara sebagai partner Siemens. SMTI Yogyakarta melakukan pelatihan sesuai standar Jerman bagi siswa, guru, dosen, dan karyawan industri dengan sertifikasi langsung dari Siemens. Pelaksanaannya April 2025 dengan jumlah peserta 36 orang dan lulus semua.

Yang ketiga, uji kompetensi Teknik Kimia Industri. Lembaga sertifikasinya PT Vapro International asal Belanda. Dengan sertifikatnya Chemical Operator VAPRO A dan B. Pelaksanaannya 30 Juni 2025 dengan jumlah peserta 94 siswa.

Adapun Ujian Kompetensi Skala Nasional, untuk jurusan Kimia Analisis, skema sertifikasi kompetensi KKNI level 3 pada kompetensi keahlian Kimia Analisis terdiri dari 7 Klaster.


Pelaksanaanya terintegrasi dengan jadwal pembelajaran blok praktik kelas 10 sampai dengan kelas 12 yang dilangsungkan mulai Januari sampai Desember 2025. Jumlah peserta terdiri dari kelas 10 ada 105 orang, kelas 11 ada 94 orang, dan kelas 12 ada 93 orang.

Sedangkan untuk jurusan Teknik Kimia Industri, skema sertifikasi kompetensi okupasi yakni Operator Evaporator, Operator Peralatan Grinding dan Sizing, dan Operator Peralatan Ekstraksi dan Destilasi Bahan Alam. Pelaksanaan uji kompetensi Teknik Kimia Industri mulai 30 Juni hingga Juli 2025 dengan jumlah peserta 94 orang.

Adapun untuk Jurusan Teknik Mekatronika, skema sertifikasi kompetensi okupasi berupa Pemeliharaan Mekanik, Pemeliharaan Sistem Kontrol dan Instrumentasi. Pelaksanaannya 23 Juni sampai 30 Juni 25 dengan jumlah peserta 96 orang.

Triana mengatakan Uji Kompetensi di SMK SMTI Yogyakarta ini bertujuan untuk mengukur kompetensi siswa setelah menyelesaikan program pembelajaran. Sertifikat kompetensi yang diperoleh menjadi bukti pengakuan atas kemampuan siswa dalam bidang tertentu, yang penting untuk memasuki dunia kerja. 


Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita membeberkan, 100 persen lulusan unit pendidikan vokasi yang berada di bawah Kemenperin, dipastikan akan diterima bekerja di sektor industri, termasuk para siswa lulusan SMK-SMTI.

Secara umum Agus Gumiwang Kartasasmita menilai, kualitas pendidikan vokasi yang ada di bawah Kemenperin sudah bagus dan ideal. Baik dari segi pelaksanaan program, maupun jejaring yang dilakukan dengan industri.

"Kualitas pendidikan vokasi kita sudah sangat baik. Tapi perlu ditambah dari jumlah atau kuantitasnya," pesannya.

"Selain kualitas, aspek kuantitas juga terus ditingkatkan, baik program kelas atau SDM, untuk memenuhi kebutuhan industri," harapnya.

Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan, kebutuhan SDM yang unggul dan kompeten di sektor industri, secara pola juga terus bertambah secara signifikan.

Menurutnya, fenomena tersebut jadi indikator yang positif, karena berarti menunjukkan signifikansi sektor industri di Indonesia yang terus maju dan berkembang.

"Industri kita bertumbuh pesat, peningkatan dan kebutuhan SDM di industri juga terus terjadi," tandasnya.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment