News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sido Muncul Gelontorkan Donasi Rp 200 Juta untuk Muhammadiyah, Dukung Selamatkan Sumber Air

Sido Muncul Gelontorkan Donasi Rp 200 Juta untuk Muhammadiyah, Dukung Selamatkan Sumber Air

WARTAJOGJA.ID :  Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) Dr (HC) Irwan Hidayat memberikan bantuan senilai Rp 200 juta kepada Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Aisyiyah.

Ia juga membagikan Rp 50 juta untuk ongkos perjalanan peserta jambore yang berasal dari 30 provinsi. 

Bantuan tersebut diberikan untuk mendorong Muhammadiyah bergerak sebagai penyelamat sumber air.

“Melalui bantuan ini, saya pesan agar MDMC dan Aisyiyah bisa jadi motor penggerak untuk menyelamatkan sumber air,” ujar Irwan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (27/6/2025).

Irwan turut hadir sebagai pembicara di Seminar Nasional Jambore Muhammadiyah-Aisyiyah ke- Tahun 2025 di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Di hadapan hampir 2.000 peserta seminar, Irwan menegaskan bahwa air berperan penting di masa depan karena dapat membantu mengentaskan kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan. 

“Air adalah masa depan. Jika kita ingin mewujudkan swasembada pangan, menciptakan lingkungan yang baik, dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, sumber air harus diprioritaskan,” tegasnya. 

Irwan menyebut, upaya penyelamatan sumber air dapat dimulai dari area terdekat, seperti Rawa Pening. 

“Yang penting jangkau area terdekat dulu. Mudah-mudahan gerakan MDMC dan Aisyiyah bisa dicontoh oleh daerah lain, seperti Bandung, dan kemudian bisa dilirik pemerintah,” ungkapnya. 

Dalam seminar tersebut, Irwan menyoroti kondisi sumber air bersih di Indonesia yang semakin menurun. Contohnya, Rawa Pening seluas 2.670 hektar (ha) yang kini hampir sepenuhnya tertutupi eceng gondok. 

“Contoh terdekat, Rawa Pening yang lokasinya dekat dengan pabrik saya. Luasnya hampir 2.700 ha, tetapi air yang bersih tinggal 800 ha dan sisanya dipenuhi eceng gondok,” jelasnya. 

Untuk mengatasi masalah eceng gondok, Irwan mengusulkan agar tanaman tersebut diolah menjadi wood pellet, yakni bahan bakar padat berbentuk briket. 

Dengan cara ini, eceng gondok yang semula dianggap hama dapat diubah menjadi energi terbarukan pengganti minyak dan gas. 

Pada 2016, Sido Muncul telah melakukan uji coba mengolah limbah padat perusahaan menjadi wood pellet menggunakan mesin screw press. 

Hasil uji coba menunjukkan bahwa wood pellet lebih menguntungkan dibandingkan liquefied petroleum gas (LPG). 

“Kami sudah tes kalorinya (wood pellet) 4.300 dengan harga pasar Rp 1.600. Jika dikalikan 2,5, kalorinya hampir sama dengan LPG, yakni 11.000, sedangkan harga gas Rp 12.000. Jadi, masih ada untung Rp 8.000 sampai Rp 9.000,” jelas Irwan. 

Lebih lanjut, ia mengemukakan bahwa Rawa Pening berpotensi menjadi destinasi wisata yang dapat mendatangkan jutaan wisatawan dan menciptakan lapangan kerja baru jika kondisi airnya tidak tertutup eceng gondok. 

Selain membahas perihal hama eceng gondok, Irwan juga menyoroti pendangkalan di Rawa Pening.  

Ia menyebut, pada 1998, kedalaman danau buatan tersebut mencapai 15 meter, tetapi kini hanya sekitar 3-4 meter. 

Irwan memaparkan cara memperkuat ketangguhan menuju Indonesia yang berkemakmuran. Dalam paparannya, ia menceritakan bagaimana Sido Muncul dapat bertahan sebagai perusahaan yang tangguh hingga saat ini. 

Irwan menyatakan bahwa kesuksesan Sido Muncul berangkat dari niatnya untuk membantu sesama. 

Saat Yogyakarta dilanda gempa pada 2006, ia mengajak bintang iklan Sido Muncul mengunjungi lokasi pengungsian dan warga terdampak selama 13 hari. 

Dalam kunjungan tersebut, Irwan bertemu Mbah Maridjan yang kemudian diajak menjadi bintang iklan produk Kuku Bima Energi dengan tagline “Roso Roso Roso”. Pada tahun yang sama, Sido Muncul juga menggandeng mantan model Anna Maria Sofyana menjadi bintang iklan Tolak Angin. Kala itu, Anna sedang menghadapi masa sulit karena suaminya, Roy Marten, terjerat kasus narkoba. Strategi tersebut menarik perhatian publik dan membuat penjualan Sido Muncul meningkat signifikan pada 2006. “Tahun 2006, penjualan Sido Muncul naik lima kali lipat. Lalu, tahun depannya naik dua hingga tiga kali lipat,” ujar Irwan dalam pemaparannya, 

Ia mengaku takjub dengan konsep membantu sesama yang ternyata mampu mendorong penjualan Sido Muncul. Irwan pun mengapresiasi MDMC dan Aisyiah yang selalu sigap turun tangan saat terjadi bencana. 

“Upaya Muhammadiyah melembagakan penanggulangan bencana ini bagus sekali,” imbuhnya. 

Menanggapi bantuan yang diberikan Sido Muncul, Ketua LLHPB Pimpinan Pusat Aisyiyah Rahmawati Husein menyambut baik kerja sama tersebut. “Kami tidak memandang perusahaan sebagai tempat dimintai dana, tetapi mitra kerja sama. Jadi, kami menyambut baik apa yang disampaikan Pak Irwan. Kami tidak hanya bekerja sama saat penanganan bencana, tetapi juga pra dan pasca,” ungkapnya. 

Rahmawati menjelaskan bahwa sebelumnya Aisyiyah pernah bekerja sama dengan Sido Muncul dalam menyalurkan bantuan psikososial saat banjir melanda Seroja, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Seminar tersebut juga dihadiri oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan serta Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana Amalia Yunita selaku pembicara bersama Irwan.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment