ISI Yogyakarta Gelar Dies Natalis ke-41 : Komitmen Songsong World Class University
WARTAJOGJA.ID : Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar rangkaian kegiatan meriah dan berkelas internasional dalam perayaan Dies Natalis ke-41, Selasa (3/6).
Dengan mengusung semangat "Art Connectivity: Memperkuat Jejaring Seni, Mewujudkan ISI Yogyakarta sebagai World Class University", kampus seni tertua di Indonesia ini menunjukkan komitmennya dalam membangun jaringan global serta memperkuat tradisi dan inovasi dalam dunia seni.
Rektor ISI Yogyakarta Dr Irwandi, M.Sn dalam pidatonya menjelaskan ISI Yogyakarta berkomitmen menjadi perguruan tinggi seni bertaraf dunia.
"ISI Yogyakarta akan terus memposisikan konektivitas sebagai strategi utama untuk memperluas jejaring, meningkatkan kolaborasi lintas bidang, dan memperkuat eksistensi dalam ekosistem seni global," kata Rektor.
Tema Dies kali ini, menurut Rektor tidak berhenti sebagai slogan, tetapi menjadi pijakan transformasi institusi untuk menjawab tantangan zaman.
Hal ini dibuktikan dengan berbagai pencapaian strategis selama satu tahun terakhir.
Di bidang akademik, ISI berhasil menembus 500 besar dunia dalam QS World University Rankings by Subject 2025.
Pada bidang Performing Arts, ISI menempati peringkat 113 dunia, 23 di Asia, dan pertama di Indonesia.
Sementara itu, dalam bidang Art & Design, kampus ini meraih peringkat 112 dunia dan 30 Asia, juga tertinggi di Indonesia.
Kuatnya kolaborasi antarunit dinilai sebagai kunci pencapaian ini, sekaligus menegaskan reputasi ISI sebagai perguruan tinggi seni dengan daya saing internasional.
Prestasi ini turut mendapat pengakuan dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang mengundang ISI untuk menerima penghargaan nasional.
Selain itu, jurnal ilmiah Resital: Journal of Performing Arts milik Fakultas Seni Pertunjukan mencatat pencapaian luar biasa.
Jurnal ini kini terindeks Kuartil 1 (Q1) dalam Scimago Journal Rank (SJR) 2024 untuk kategori Visual Arts and Performing Arts, dengan skor SJR 0.205.
Resital menduduki peringkat kedua nasional untuk bidang musik dan ketiga untuk seni pertunjukan, menegaskan kontribusi akademik ISI di tingkat regional.
Mahasiswa ISI Yogyakarta juga terus menorehkan prestasi.
Antara lain, juara 1 dan 2 Make Up Face Painting di Asian Student Fashion Week 2025, juara 3 iForte National Dance Competition, silver award pada UKM ASEAN Art Festival 2024, dan penghargaan internasional di World Mask Play Competition, Malaysia Choral Eisteddfod, hingga Thailand International Guitar Competition.
Tidak hanya mahasiswa, sejumlah dosen ISI juga meraih prestasi nasional dan internasional, termasuk peraih Lifetime Achievement Award dari Dinas Kebudayaan DIY, penerima hibah dari British Council, hingga studi lanjut ke universitas terkemuka di Inggris dan Thailand.
Di bidang kelembagaan, ISI Yogyakarta tengah bersiap bertransformasi dari Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (PTN-Satker) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU).
Proses review di Kementerian Keuangan telah berlangsung, ditopang Program Revitalisasi PTN tahun ke-2
Dalam Dies kali ini berbagai agenda telah dan akan dilaksanakan, melibatkan seniman, dosen, dan institusi seni dari dalam dan luar negeri.
Antara lain Pameran Seni Rupa dan Desain 2025 bertajuk "Roots & Beyond" di Galeri RJ Katamsi (20 Mei 2025) yang dipadukan dengan fashion show dan workshop.
Konser Orkestra Nostradamus 2025 di Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta (24 Mei 2025).
"ColARTboration" – Pameran dan Penayangan Karya Seni Media Rekam oleh Fakultas Seni Media Rekam (2–9 Juni 2025), termasuk pemutaran layar tancap terbuka untuk umum.
Classical Music Concert #9 (4 Juni 2025).
Selain itu, ada juga kuliah umum dari empat dosen College of Fine Art Seoul National University bertema “Artistic Creation in the Age of Artificial Intelligence” (20 Juni 2025), serta Yogya International Creative Arts Festival (YICAF) #3 (21 Juni 2025) yang akan melibatkan mitra-mitra internasional.
Jejaring Global dan Kolaborasi Asia Pasifik
Agenda internasional semakin diperkuat dengan:
Asia Pacific Art Forum (APAF) dan
Inaugural Symposium 2025 hasil kerja sama dengan Project Eleven Melbourne, Australia (23 Juni 2025) yang menghadirkan pembicara dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik.
Untuk mendukung lingkungan hijau, ISI juga akan meluncurkan Saraswati Green Environment Project berupa penyediaan kendaraan listrik bertenaga surya, bekerja sama dengan PT Energi Baru Terbarukan pada Juli 2025.
Post a Comment