News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

CONNECT! #8: Gelar Diskusi Media Dorong Penguatan Komunikasi Kebijakan Perubahan Iklim

CONNECT! #8: Gelar Diskusi Media Dorong Penguatan Komunikasi Kebijakan Perubahan Iklim


WARTAJOGJA.ID – Media memainkan peranan penting untuk mendukung komunikasi publik yang efektif dan inklusif, yaitu bagaimana kebijakan perubahan iklim dikomunikasikan secara efektif kepada semua lapisan masyarakat. Utamanya melalui pendekatan yang adaptif dan relevan secara lokal, terutama di daerah pedesaan yang berisiko. 

Indonesia telah mengatasi tantangan komunikasi perubahan iklim melalui Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN API) 2014, yang mengacu pada "sosialisasi kesadaran publik tentang fenomena dan dampak perubahan iklim".

Sejalan dengan RAN API 2014, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) Nezar Patria juga menekankan pentingnya penguatan komunikasi publik, “Perubahan iklim merupakan isu yang membutuhkan tindakan berbasis bukti kuat dan urgensi tinggi, alih-alih menunggu semua fakta ilmiah benar-benar mutlak. Namun pada praktiknya, jurnalis yang lebih banyak generalis—dihadapkan untuk meliput topik perubahan iklim yang kompleks. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk membantu menjembatani kesenjangan antara ilmuwan dan media.”


Dalam mendukung komitmen Indonesia, KONEKSI bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan CONNECT! #8 bertajuk “Media Communication on Climate Change Policies”, yang menyoroti pentingnya penguatan komunikasi media terkait kebijakan perubahan iklim, serta peningkatan kolaborasi lintas sektor antara peneliti, lembaga pemerintah, mitra pembangunan, dan praktisi. Kegiatan ini mengupas tuntas penelitian kolaboratif antara Universitas Gadjah Mada dan Universitas Deakin yang melibatkan 14 peneliti Indonesia dan Australia.

"Australia dan Indonesia terus memperkuat hubungan antar masyarakat dan institusi guna mendukung pembangunan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan. Kerja sama riset antara Universitas Gadjah Mada and Deakin University akan meningkatkan pembelajaran dua arah antar negara dalam menanggulangi masalah perubahan iklim," menurut Minister Counsellor for Governance and Human Development of the Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), Tim Stapleton. 


Penguatan Sistem Komunikasi Kebijakan Perubahan Iklim

Menyadari pentingnya kolaborasi interdisipliner, KONEKSI mendanai proyek antara Universitas Gadjah Mada dan Universitas Deakin dalam menyusun penelitian "Membangun ketahanan di masyarakat pedesaan yang berisiko melalui peningkatan komunikasi media tentang kebijakan perubahan iklim.” Penelitian ini berfokus pada pemahaman komunikasi media terkait kebijakan perubahan iklim, sekaligus meningkatkan kapasitas publik, khususnya masyarakat di daerah rentan dan terpencil, untuk menilai keandalan informasi, serta berpartisipasi dalam kebijakan iklim yang relevan dengan mereka. 

Diskusi panel ini melibatkan juru bicara dari Pemerintah pusat dan daerah yang membahas strategi pemerintah dalam pengendalian dan komunikasi perubahan iklim. Antara lain Direktur Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon (NEK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) serta Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BPLH), Wahyu Marjaka; Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Istimewa Yogyakarta, Kusno Wibowo. Keduanya menyebutkan bahwa diperlukan keterlibatan aktif dari berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung penyebaran informasi yang inklusif tentang pesan-pesan terkait iklim agar dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk di daerah terpencil. 


Rector of Deakin University Lancaster University Indonesia Campus Prof. Greg Barton menjelaskan bahwa meskipun masyarakat Indonesia memiliki niat baik tetapi terkadang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan informasi mengenai perubahan iklim yang dapat diakses oleh masyarakat. 

Sejalan dengan hal tersebut, Chief AI & Corporate Strategy Kumparan.com Andrias Ekoyuono merespons perspektif dari sisi media melalui upaya Kumparan dalam memastikan akses yang lebih baik terhadap informasi dan pemahaman publik tentang perubahan iklim. Salah satu solusi yang ditekankan adalah pentingnya kolaborasi, seperti antara pembuat kebijakan, masyarakat, dan pelaku bisnis, yang mana dapat pula mendukung kredibilitas pemberitaan.

Hasil survei penelitian kolaboratif turut menjadi sorotan dalam diskusi bersama Dr. Anna Klas dari Universitas Deakin dengan mengeksplorasi dinamika pelaporan media di Indonesia dan Australia, yang mana berfokus pada perbedaan karakteristik bagaimana kedua negara menangani informasi kebijakan perubahan iklim, utamanya bagi masyarakat pedesaan yang berisiko. Melalui hasil survei, alat multibahasa yang menerapkan teknik AI dikembangkan untuk memberikan informasi terkini, mudah diakses, dan akurat tentang perubahan iklim di wilayah. Harapannya, langkah tersebut dapat membantu memerangi misinformasi, mendorong ketahanan dan keterlibatan, serta membantu pengambilan keputusan yang terinformasi di masyarakat.

Direktur Kemitraan dan Relasi Global Universitas Gadjah Mada Prof. Puji Astuti menyatakan “kolaborasi kami dengan Deakin University tidak hanya mencerminkan kerja sama akademik antar institusi, tetapi juga menjadi contoh bagaimana diplomasi riset dan pendidikan dapat memperkuat hubungan antarbangsa. Dalam proyek ini, kami berupaya memahami bagaimana masyarakat—khususnya di pedesaan—menerima, memproses, dan mempercayai informasi terkait kebijakan iklim, serta bagaimana kita bisa membangun kepercayaan publik melalui komunikasi yang inklusif dan berbasis data.”

CONNECT! #8 merupakan seri komunikasi yang diselenggarakan oleh KONEKSI untuk mengumpulkan para peneliti, pembuat kebijakan, media, dan advokat, membuka diskusi, berbagi wawasan, dan mengeksplorasi kolaborasi di antara para pemangku kepentingan dalam komunikasi perubahan iklim.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment