News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

ISI Jogja Buka Pendaftaran Mahasiswa Jalur Mandiri 2025, Apa Syaratnya?

ISI Jogja Buka Pendaftaran Mahasiswa Jalur Mandiri 2025, Apa Syaratnya?


WARTAJOGJA.ID : Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta resmi membuka pendaftaran jalur Mandiri tahun 2025 sebagai bagian dari rangkaian penerimaan mahasiswa baru tahun akademik mendatang. 

Selain jalur Mandiri, ISI Yogyakarta juga menerima mahasiswa melalui dua jalur nasional, yakni SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) dan SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes).
Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, S.Sn., M.Sn., menyampaikan bahwa seluruh proses penerimaan mahasiswa baru tahun ini tetap mengacu pada prinsip akuntabilitas dan kejelasan, selaras dengan peraturan yang berlaku.

Saat ini, ISI Yogyakarta telah menerima mahasiswa dari jalur SNBP dan tengah menunggu pengumuman hasil SNBT yang dijadwalkan pada Rabu (28/5) pukul 15.00 WIB. Sementara itu, pendaftaran jalur Mandiri telah resmi dibuka.

Untuk jalur Mandiri 2025, ISI Yogyakarta menghadirkan sejumlah inovasi. Salah satunya, calon mahasiswa kini dapat memilih dua program studi sekaligus dalam satu periode seleksi, sebagai bentuk dukungan terhadap potensi multi-talenta peserta. 

Ujian jalur Mandiri akan dilaksanakan secara hybrid, yakni gabungan metode daring dan luring, guna menjangkau calon mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia, termasuk dari luar Pulau Jawa.

Dalam semangat inklusivitas, ISI Yogyakarta juga membuka jalur afirmasi yang ditujukan bagi calon mahasiswa dari berbagai latar belakang. Jalur ini mencakup peserta dari wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), penerima afirmasi prestasi khusus, serta penyandang disabilitas. 

“Seluruh proses seleksi dirancang untuk memberikan kesempatan yang setara, adil, dan transparan kepada semua calon mahasiswa,” ujar pihak kampus.

Tahun ini, ISI Yogyakarta menetapkan daya tampung total sebanyak 1.855 kursi untuk jenjang S1 dan D4. Daya tampung tersebut dialokasikan melalui tiga jalur penerimaan, yakni 548 kursi untuk SNBP, 756 kursi untuk SNBT, dan 551 kursi untuk jalur Mandiri, yang masing-masing tersebar di Fakultas Seni Pertunjukan, Fakultas Seni Rupa, dan Fakultas Seni Media Rekam.

Selain agenda akademik, ISI Yogyakarta juga tengah mempersiapkan peringatan Dies Natalis ke-41, yang tahun ini mengusung tema: “Up Connectivity: Memperkuat Jejaring untuk Memulihkan ISI Yogyakarta sebagai Inovasi yang Sempurna.”

Rektor menegaskan bahwa tema tersebut dipilih sebagai refleksi atas pentingnya jejaring kolaboratif dalam menghadapi tantangan masa depan, khususnya pascapandemi, serta dalam mendorong akselerasi inovasi kelembagaan.

Pada akhir tahun 2024, ISI Yogyakarta mencatatkan milestone strategis melalui berbagai proyek yang memperoleh pengakuan nasional dan internasional. 

Salah satu capaian penting adalah masuknya ISI Yogyakarta dalam Top 500 QS World University Rankings by Subject 2025. Untuk kategori Performing Arts, ISI menempati peringkat 201 dunia, 23 di Asia, dan 13 di Asia Tenggara. Sementara dalam kategori Art & Design, kampus ini berada pada posisi 30 Asia dan 112 dunia.

“Capaian ini kami integrasikan dalam tema Dies Natalis karena keberhasilan tersebut merupakan buah dari konektivitas yang solid antara seluruh unsur sivitas akademika,” sambung Ketua Umum Dies Natalis ke-41, Dr. Arif Suharsoso, S.Sn., M.Sn.

Sebagai bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis ke-41, ISI Yogyakarta menyelenggarakan berbagai agenda ilmiah, seni, budaya, serta pengabdian masyarakat yang berlangsung dari Mei hingga Agustus 2025.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan pameran seni rupa oleh mahasiswa Program Studi Seni Murni FSR ISI Yogyakarta pada 20 Mei–5 Juni 2025. Disusul oleh Konferensi Internasional "Cultural Sustainability in the Age of Disruption"oleh Prodi Antropologi Budaya FSP pada 20–22 Mei 2025. Pada 20 Mei juga digelar Rapat Senat Terbuka dan Pentas Kolaborasi di Concert Hall FSP.

Kegiatan lain meliputi Bersih Situs Karang Tengah di Gunungkidul oleh FSMR (21–22 Mei), Konser Orkestra Nostradamus (24 Mei), dan pentas puisi mahasiswa FBSB di Pendopo Ajiyasa. 

Program Rektor Menyapa dijadwalkan berlangsung pada 28 Mei, sedangkan Pameran dan Penilaian Karya Tugas Akhir dan Tugas Rancang FSR dilaksanakan pada 2–9 Juni di Galeri R.J. Katamsi dan Pandeng.

Puncak seremonial akademik digelar dalam Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-41 pada 3 Juni, dilanjutkan Classical Music Concert #49 pada 4 Juni. 

Acara Jalan Sehat akan berlangsung pada 13 Juni dengan titik awal di halaman Rektorat. Agenda internasional berlanjut dengan Prameya Yogya International Creative Festival (ICF) #3pada 21 Juni, serta Asia Pacific Art Forum (APAF) pada 23 Juni 2025 di Jakarta Creative Hub.

Forum refleksi dan kebudayaan nasional akan digelar pada 8 Juli 2025 dalam bentuk Inagurasi Sarasehan Seni Nasional, dan peringatan Dies ditutup secara resmi dengan Panggung Seni dan Pelarungan Tumpeng pada 9 Agustus 2025 di pelataran Rektorat ISI Yogyakarta.

Memperluas Diplomasi Budaya dan Visi Internasional

ISI Yogyakarta menegaskan peran strategisnya dalam memperkuat jejaring seni global sebagai bagian dari misi menjadi kampus kelas dunia. Kolaborasi riset, pertukaran pelajar, residensi internasional, dan kerja sama lintas negara menjadi elemen penting dalam diplomasi budaya berbasis seni.

“Kolaborasi internasional bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan. Dunia seni menuntut seniman yang mampu membaca konteks global, beradaptasi terhadap teknologi, dan memiliki visi lintas budaya,” ujar Arif.

Untuk itu, ISI Yogyakarta mengembangkan kebijakan institusional yang lebih proaktif dalam membangun ekosistem pendidikan seni berbasis jejaring internasional, menjadikannya pusat pertukaran ide, laboratorium kreatif antarbudaya, sekaligus jembatan antara seni tradisi dan inovasi masa depan yang berkelanjutan.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment