UII Gelar Seminar dan Resmikan Kolaborasi Simpul Pemberdayaan Masyarakat untuk Ketangguhan Bencana
WARTAJOGJA.ID : Seminar bertajuk “Save the Earth, Save Yourselves. Think Green, Be Green, and Stop Polluting”sekaligus peresmian kolaborasi Simpul Pemberdayaan Masyarakat untuk Ketangguhan Bencana (SPMKB) UII/UII Peduli digelar pada Rabu, 29 November 2023 di Ruang Teatrikal Lantai 2 Gedung Kuliah Umum Prof. Sardjito, Kampus Terpadu UII Jl. Kaliurang Km. 14,5, Ngemplak, Sleman.
Dalam kesempatan itu Simpul Pemberdayaan Masyarakat untuk Ketangguhan Bencana (SPMKB) UII juga kembali mengadakan Siaga Awards.
Ajang tahun ini merupakan kali ketiga dan diikuti oleh 77 tim dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia untuk lomba karya tulis ilmiah.
Rektor UII Prof Fathul Wahid dalam sambutannya mengatakan, Siaga Awards adalah salah satu upaya untuk meningkatkan ikhtiar ekological supaya masyarakat semakin sadar terhadap isu lingkungan.
"Hal itu penting karena akan terkait dengan eksistensi manusia. Salah satu poin yang perlu terus digaungkan adalah saling terhubung," ujarnya.
Sementara itu, Ketua SPMKB UII, Dr Dwi Handayani mengatakan, SPMKB yang didirikan sebagai center of excellent Erasmus Build, ke depan diharapkan bisa meningkatkan kolaborasi untuk mewujudkan visi Indonesia tanggap dan tangguh bencana.
Terutama mengingat Indonesia merupakan negara yang memiliki ancaman bencana hidrometrologi.
Bencana yang terjadi seperti banjir, kekeringan panjang, tanah longsor, dan kebakaran hutan berkaitan dengan perubahan iklim di dunia.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin mengedukasi dan mendorong pemahaman mitigasi bencana terhadap perubahan iklim di kalangan pemuda," ujar Dwi yang juga Ketua Masyarakat Tanggap dan Tangguh (MaTTa) Bencana Indonesia.
Adapun lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional Siaga Awards 2023 dimenangkan oleh tim dari UGM dengan judul karya Pemanfaatan Metode Phytomining-Sol Gel Terintegrasi Elektrolisis Guna Mendukung Akses Air Bersih dan Produksi Hidrogen: Studi Kasus Tambang Nikel Sulawesi Tenggara. Pemenang kedua dan ketiga berturut-turut diraih tim dari IPB dan UII.
Ketua TPMKB UII yang juga Ketua MaTTa Bencana Indonesia Dr Ir Dwi Handayani ST MSc IPM mengatakan, lomba karya tulis ilmiah ini diikuti oleh 77 tim yang berasal dari perguruan tinggi di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Lombok. Presentasi kompetisi dilaksanakan pada Selasa, 14 November 2023.
Menurut Dwi Handayani, lomba ini diadakan sebagai upaya TPMKB UII untuk mendorong peran pemuda dalam upaya antisipasi bencana akibat perubahan iklim. Karya ilmiah dapat berupa teknologi inovatif, rancang bangun, hasil penelitian/observasi, pengabdian kepada masyarakat dan sebagainya.
Tujuan dari lomba tersebut, menurut Dwi Handayani, unntuk mengedukasi, mendorong dan menggaungkan pemahaman mitigasi bencana terhadap perubahan iklim di kalangan pemuda.
Dwi Handayani mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami ancaman terhadap Bencana Hidrometrologi. Banjir, kekeringan panjang, tanah longsor, kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia berkaitan dengan terjadinya perubahan iklim di dunia. Pencetus perubahan iklim yang terjadi di Indonesia Sebagian besar disebabkan oleh illegal logging, kebakaran hutan, kerusakan lahan rawa, dan polusi udara.
Hal tersebut terjadi karena kapasitas penyerapan karbondioksida melebihi ambang batas kemampuan.
Perubahan iklim dan pembangunan dalam aspek lingkungan sosial dan pembangunan ekonomi secara
berkelanjutan tentunya memiliki hubungan tidak terpisahkan. Polusi udara di Indonesia merupakan
masalah serius yang memengaruhi kualitas hidup penduduk.
Mengutip Air Quality Life Index (AQLI) tahun 2021 yang di liris pada Maret 2022, Dwi Handayani mengatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-17 sebagai negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia dan tertinggi di Kawasan Asia Tenggara.
Sementara data Internasional Energy Agency (IEA) menunjukkan 51 persen emisi CO2 di Indonesia berasal dari pembangkit listrik tenaga batu bara yaitu sebesar 30 persen pada 2021, diikuti dengan sektor industri 24 persen, transportasi 24 persen dan rumah tangga 5 persen.
Post a Comment